「⸙͎」
𝖉𝖗𝖚𝖓𝖐 𝖉𝖆𝖟𝖊𝖉I think I've seen this film before
And I didn't like the ending
▪︎"berhenti melakukan ini!" minghao menarik tangan sang teman dengan kasar berusaha mengulang hal itu hingga diperindah sang teman.
seokmin hanya terdiam menatap tubuh mingyu yang tak bergerak sedetikpun di depan apartment jeonghan. menyebalkan, seokmin ingin membakar tempat ini rasanya. ah begini rasanya, ingin menghancurkan seseorang karna temanmu.
sudah berjam-jam mingyu duduk diam di depan pintu apartment jeonghan, mengabaikan semua keluhan baik dan kasar temannya yang frustasi. tak bergeming seakan tak berpenghuni, pintu di samping mingyu tertutup rapat. mengapa berakhir seperti ini, pikirnya. apakah jeonghan tengah menghukumnya? benar, semua akan membaik jika mingyu meminta maaf bukan?.
minghao mendengar gumaman kecil mingyu yang berbunyi, "semua akan membaik".
suhu tubuhnya memanas karna kesal, tidak... mingyu tidak boleh menjadi sepertinya. ditarik kerah baju itu dan minghao menampar mingyu keras hingga suara tamparan itu mengisi ruang mereka berdiri. jaehyun dan beberapa teman mingyu terkejut, bagaimana tidak? minghao si penyabar kini menunjukan taringnya. bahkan mereka saling menatap, meminta ide untuk respon mereka saat ini.
"mingyu-ya apa kau baik-baik sa-" ucapan lembut yang disuarakan seokmin nyatanya tak membantu karna kini suara tinggi minghao mengalahkan volume suaranya.
"APA KAU BODOH?! SEPERTI ANJING TERSESAT, KAU AKAN MENUNGGUNYA SEPERTI INI?! KAU DIBUANG!!! TIDAK BISAKAH KAU MENGERTI HAL ITU KIM MINGYU!!!!" minghao membencinya, melihat temannya berdiri di posisinya. egois memang, tapi ia tidak bisa mengubah hal itu.
mingyu menatap mata minghao kosong dan kembali duduk di tempat sebelumnya. mengabaikan tangis frustasi minghao yang kini menyapa pengelihatannya.
satu windu lebih jeonghan berada di sisinya, ia tidak akan meninggalkan mingyu karna pria lain. semua ini dapat terjadi karna salahnya, salahnya untuk tergerak karna pria lain. semua ini adalah hukumannya, pantas ia dapatkan.
sesuai ekspetasi minghao dan lainnya, kini petugas keamanan berdiri di hadapan mereka. meminta mereka untuk pergi meninggalkan apartment. jeonghan, ia tidak menginginkan keberadaan mingyu. hal itu membuat mingyu memukul paksa pintu di hadapannya. berteriak memanggil nama jeonghan dengan suara frustasinya. seperti puppy yang menyalak memanggil sang tuan tuk datang menjemputnya.
"kalian mengganggu kenyamanan penghuni kawasan ini, saya mohon untuk meninggalkan tempat ini segera"
diabaikan, bukan itu yang mingyu ingin dengar.
sesaat sebelum petugas keamanan itu melakukan tugasnya, minghao lebih dulu menarik kerah pria yang postur tubuhnya jauh lebih besar darinya. memaksa mingyu bangun dan menariknya keluar.
"petugas keamanan? hal ini harusnya telah membuat mu sadar. seperti sampah, kau dibuang tanpa dihiraukan"
kekuatan yang akan sigap mencampak genggaman minghao itu terbungkam dengan kalimat yang berdenggung di telinga.
"bukan kasih sayang seperti ini yang kau impikan, yang kita cita-kan"
seokmin seperti orang bodoh, membisu sepanjang adegan ini. membiarkan teman dekatnya itu berbagi kisah yang ia tak paham. membuat seokmin yakin, kisah cinta tidak tepat untuk hidupnya.
mingyu menangis, tubuh besar yang terlihat kuat itu seperti kehilangan mantra. memukul dada yang berdegub kencang akibat sesak yang saat ini mengisi dada.
minghao memeluk mingyu, menutup wajah yang kini menunduk dengan mata memburam. seokmin duduk di samling mingyu, menatap orang yang berlalu lalang menuju gedung yang telah mereka tinggalkan. yang akan mingyu abaikan.
semua orang tau, teman-teman mingyu memahami hal ini sangat jelas. bahkan jika puluhan orang melemparkan dirinya ke pada mingyu, mingyu akan selalu memilih jeonghan. melihat temannya berada di titik seperti ini sangat menyakiti hati seokmin.
"ini semua salahku, hyung meninggalkan ku karena kesalahanku" minghao mengeraskan rahangnya, ia ingin membantah semua ide buruk itu dalam pikiran mingyu.
"kau percaya itu bukan minghao? hyung tidak akan meninggalkan ku. ia tidak akan melakukan hal itu"
"ya, semua ini akan baik-baik saja. ia hanya sedikit marah, ia akan membaik. kami akan membaik"
mingyu bangkit dari duduknya, menyingkirkan tangan minghao yang mencengkram pergelangan tangannya, berusaha menghentikan langkah yang akan ia ambil. mingyu menatap minghao lembut, ia tersenyum hangat dan berjalan pergi menuju gedung yang harusnya tak ia sentuh dengan langkah.
"YAK KIM MINGYU!" Seokmin meneriakan nama itu, amarah yang dilampiaskan terdengar jelas di kalimat itu. baru beberapa langkah ia berjalan untuk menarik pemuda itu. minghao sudah menghentikannya.
seokmin menghempaskan genggaman minghao, seolah marah melihat minghao menyerah akan mingyu saat ini.
"kau gila? bukankah kau yang sedari tadi menahan dia dengan semua amarahmu itu. mengapa kau menyerah begitu mudah???"
minghao menunduk, seluruh tubuhnya lelah. semua kenangan buruk melintasi pikirannya. rangkaian adegan pahit menyadarkan minghao. bagaimana ia selalu berada di posisi saat ini. lancang baginya untuk berfikir ia lebih baik dan sadar dibanding kim mingyu.
"kau tidak akan mengerti hal ini seokmin"
tangis jatuh membasuh wajah minghao, ia membencinya. dengan kasar ia menyingkirkan itu, namun hal itu tak kian berhenti. membuat seokmin menarik minghao kedalam pelukannya. seokmin hanya dapat terbungkam, bagaimanapun ia sadar. ia tidak berhak menilai situasi teman-temannya saat ini.
"ku harap kau tidak akan mengerti, jangan berakhir seperti aku dan mingyu. ku mohon"
"akan lebih baik kau berharap untuk dirimu sendiri. kau tahu jelas siapa yang memerlukan bantuan dirimu saat ini" minghao memeluk seokmin erat, air matanya kian bertambah mendengar hal itu.
minghao benar-benar muak. kapan kau akan menyadari hal itu? jun?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drunk Dazed : The pitiful truth behind the mask
Fanfiction" The pitiful truth behind the mask " lagi dan lagi, takdir seakan menyukai permainan hati ini. afeksi seakan selaras nestapa mengiringku jatuh kembali padamu. tersesat sunyi tak lagi berarti kala kau hadir mengisi hati. apakah akan berbeda kali in...