Prolog

4 0 0
                                    

🐝🐝🐝


Hari itu di mana untuk pertama kalinya Eva bisa mengenal lebih dekat seorang Alam Semesta Bratadikara. Karena, selama dirinya menjadi siswi SMA AWAN, belum pernah sekalipun berbincang, atau hanya sekedar saling menyapa. Hal itu karena keduanya tidak saling mengenal. Tapi, Eva, sudah mengagumi seorang Alam sejak dirinya masuk ke SMA AWAN.

Eva di pertengahan kelas sepuluh, merupakan siswi baru, pindahan dari Bogor. Sekarang dirinya berada di Jakarta dan akan menetap di sana.

Pertama kali Eva mengetahui siapa itu seorang Alam dari sahabatnya yang bernama Kara Meilya, dengan baik hatinya menceritakan siapa Alam Semesta Bratadikara.

Waktu itu Eva tambah mengagumi siapa Alam. Hingga pernah suatu hari mata mereka tak sengaja bertatapan saat keduanya papasan di jalan.

Flashback on

"Oh, jadi gitu. Lo seru juga, ya, Va. Gue kira lo bakalan jadi pendiem karena lo murid baru. Kaya yang udah-udah, tuh si Vika. Pendiem banget, gue mau deketin jadi gimana gitu," keluh Kara sembari terus berjalan beriringan bersama Eva dan Diva.

"Gue juga. Awalnya mau ngajak dia temenan, tapi pas diajak kenalan kayak ngehindar banget gitu. Mungkin anak introvert kali, ya," celetuk Diva menyetujui apa yang Kara ucapkan.

"Kalo gue, sih. Berusaha buat welcome ke orang baru, mau dia manfaatin, atau bener-bener mau jadi temen gue, it's okay. Gue nggak perduli." Eva tersenyum, fokus berjalan hingga gerombolan cowok populer datang dari arah berlawanan.

Diva yang merasa di pinggir Eva, langsung mundur untuk memberi jalan para cowok gantengnya SMA AWAN.

Mata Eva tak sengaja bertemu dengan salah satu dari tiga cogan yang barusan lewat. Kontak mata mereka putus begitu Eva melewati ketiga cowok itu.

"Va, lo kenapa?" tanya Kara menatap teman barunya, sembari mengerutkan dahinya.

"Itu yang paling tinggi siapa? Emang mereka siapa, sih? Kok lo sampe mundur gitu," tanya Eva membuat Kara dan Diva menghela nafas.

"Oh, iya. Lo nggak tau mereka siapa, ya? Mereka itu cogan di sekolah ini. Semua cewek-cewek tergila-gila sama ketiga cowok itu, apalagi sama si kulkas lima belas pintu, alias si Alam. Yang tadi paling tinggi itu. Dia terkenal dengan kecuekkannya yang bikin cewek makin suka. Jujur, gue dulu awal masuk sekolah sempet jadi fans berat dia. Tapi untuk sekarang nggak deh, males gue."

"Dan, ya. Nama dia tuh paling aneh di sekolah ini, dia dia keturunan Jawa. Namanya Alam Semesta Bratadikara, nah nama belakangnya itu marga keluarga dia. Dia di Jawa katanya terkenal banget, itu si yang gue kutip dari breaking news SMA Awan. Kalo yang sebelah kanannya Alam, namanya Prayuda Pratama, dia cowok playboy di antara mereka bertiga, nama belakangnya juga nama marga keluarga Yuda. Kalo yang sebelah kiri, namanya Hengki Reka Genandra, cowok humoris yang selalu ceria tapi juga suka marah-marah nggak jelas. Biasanya si dipanggil Reka," lanjut Kara panjang lebar menceritakan siapa ketiga cogan tadi.

"Oh, gitu. Pantesan tadi dia sempet senyum, apalagi si Yuda, Yuda itu." Eva membulatkan mulutnya. Ternyata yang tengah tadi namanya Alam.

Eva tersenyum sepanjang mendengar penjelasan dari Kara, sedangkan Diva hanya mendengarkan, dan fokus dengan jalannya. Hingga mereka sampai di kelas. Ketiganya baru saja dari kantin. Makannya mereka ke kelas bareng.

Flashback Off

Alam, cowok tampan yang tingginya 185 cm. Cowok paling populer dan paling diincar oleh siswi SMA AWAN, bahkan siswi SMA lain pun menyukai Alam. Tak jarang setiap cewek yang di temui atau tak sengaja bertemu dan berpapasan, langsung menyukainya. Hal itu tentu membuat dia risih, tentu karena ia tak suka dengan wanita yang menyukainya karena ketampanannya.

Hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang gadis bernama Evaleen Eleena Fawn. Gadis yang terlihat imut dan cantik, tingginya 165 cm lebih pendek dari Alam. Namun, hal itu tidak mengurangi rasa gemas pada gadis bernama Eva. Justru Alam tertarik pada Eva saat mereka kembali bertatapan di koridor sekolah.

Keduanya berakhir menjalin suatu hubungan. Hingga pada saat yang bersamaan, keduanya diberi masalah satu per satu yang muncul dalam hubungan mereka, ntah itu kesedihan, emosional, masalalu, orang ketiga, dan masih banyak masalah yang keduanya miliki.

Justru hal itu membuat Alam dan Eva untuk tidak egois dalam hubungan mereka. Harus tetap men-support satu sama lain, apapun yang terjadi mereka hadapi bersama-sama, berdua.


🐝🐝🐝


See u next chapt!

Votmennya janlup, oke!

𝐀𝐋𝐕𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang