🐝🐝🐝
Sudah lima menit berlalu, sejak sampainya Eva disekolahan. Kara dan Diva belum terlihat sama sekali. Biasanya mereka berdua yang paling cepat sampai di sekolah. Tapi, hari ini kedua sahabat Eva belum juga sampai di kelas.
"Kara sama Diva mana, sih? Nggak biasanya dateng telat." Eva melirik jam di tangan kirinya. Hari ini Eva mengenakan jam tangan yang baru saja Naya belikan. Katanya, sih, dapet arisan, jadinya membelikan anak gadisnya jam tangan.
"Ada gunanya Mama beliin, gue jam tangan. Jadi, bisa liat waktu tanpa buka handphone lagi." Eva tersenyum melihat jam tangan yang diberikan Naya.
Saat sedang asik melihat jam tangan barunya. Eva di kejutkan dengan kedatangan Leo. Teman sekelas Eva yang merupakan titisan playboy.
"Pagi, cantik!" Tangan Leo menyentuh dagu Eva, membuat sang pemilik dagu terkejut menatap kehadiran, Leo.
Eva menatap sengit, Leo. Sudah di pastikan tatapan itu membuat Leo merinding, pasalnya di kelas hanya Eva yang ditakutinya. Tapi, pagi ini berbeda, ntah kesambet apa, Leo menyapa Eva dengan tatapan menggoda.
"Minggir!" Eva menepis kasar tangan Leo dari dagunya.
"Sekali-kali senyum ke gue, gitu, Va. Jelek banget, lo, kalo marah." Leo menatap Eva malas.
"Gitu aja marah," lanjutnya membuat Eva semakin geram.
"Leo!" pekik Eva yang menahan emosinya. Dan disaat itu juga, Kara, dan Diva datang.
"Weh! Ada apa ini kawan-kawanku. Masih pagi udah main Tom and Jerry aja," ujar Kara saat melihat wajah marah Eva.
"Kenapa, lo?" tanya Diva menatap Eva, kemudian menatap Leo. Seolah meminta penjelasan.
"Nyapa, doang di marahin sama, Eva." Leo menatap malas Diva. Tangannya ia masukkan ke dalam saku celananya.
"Nyapa, sih, nyapa. Tapi, nggak usah pegang-pegang muka, gue!" sungut Eva yang sudah melipat kedua tangannya di dada.
"Gemes banget, lo. Mau gue karungin, nggak?" Goda Leo terkekeh melihat tingkah, Eva.
"Aduh, gue gerah banget. Butuh kipas!" Kara mengibaskan tangannya mengipasi wajahnya. Sedangkan Diva, gadis itu hanya terkekeh melihat tingkah kedua temannya.
"Udah, lah. Gue mau duduk aja, daripada diabaikan. Ternyata sakit, cuy!" Leo berjalan ke arah kursi belakang, tempat duduk kesukaannya.
"Diem!" sinis Eva menatap tajam Kara yang tertawa.
"Sialan! Leo ngegoda, lo. Ngakak, gue, Va!" Tawa Kara semakin menjadi-jadi.
"Stres!" Diva berusaha menahan tawanya. Mulutnya sudah tidak bisa menahan tawa lagi, membuat Eva semakin kesal.
"Perut gue sakit banget, baru juga sampe ke kelas udah ngakak aja!" Kara memegangi perutnya yang terasa kram akibat banyak tertawa.
"Ada-aja aja si, Leo!" ucap Diva di sela tawanya. Leo yang melihat kedua teman Eva, menatap malas ketiga gadis itu.
"Dasar! Cewe nggak jelas." Gumam Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐋𝐕𝐀
Teen FictionKisah dua lawan jenis yang berbeda sifat, kemudian takdir mempertemukan mereka untuk bersatu, hingga pada akhirnya mereka harus menjalin hubungan yang akan penuh perjuangan. Happy reading and always inget untuk VOTE and COMMENT, frend!