Bab 3. Bad Dream

7.2K 296 13
                                    

Hai semua. Berjumpa lagi sama author dalam lanjutan cerita 'My Psychopath Husband' ini.

Mohon follow terlebih dahulu sebelum membaca dan komen ya. Agar author bisa lebih semangat lagi untuk update.

Perhatian :
Cerita ini mengandung unsur dewasa dan kekerasan. Buat yang masih di bawah umur, tolong skip aja. Terimakasih.

Aku memasuki kamar bibiku dengan perasaan ragu.
Selena, saudara tiri ayahku sudah menunggu di kamar.

Setelah kematian ibu dan ayah, bibiku menempati mansion milik ayahku ini karena hak asuh  atas diriku jatuh padanya.

Kulihat bibi Selena sedang menguncir rambut pirangnya. Kali ini penampilannya jauh berbeda dari biasanya.
Ia mengenakan piyama merah yang cukup terbuka dibagian atas.
Bibi Selena mengedipkan sebelah matanya padaku.
Aku yang masih polos hanya diam tak menanggapi.

"Mendekatlah, Alex sayang."

Aku mengernyitkan dahiku, heran dengan perubahan sikap bibi Selena yang tak segalak biasanya.

"Apa yang ingin bibi bicarakan padaku?"
tanyaku dengan wajah polos.

"Kau terlihat gugup dan berkeringat dingin.
Jangan gugup, sayang."
Bibi Selena meraih pinggangku.

"Kau sudah besar sekarang.
Aku yakin kau cukup diidolakan di sekolah." Ia mencubit kedua pipiku gemas. Aku pun terkekeh geli.

Selama ini aku memang tidak dekat dengannya.
Saat kedua orangtuaku masih hidup, ia berani mengomeliku diam-diam jika aku membuat kesalahan saat bertamu ke rumahnya.
Aku yang berada dalam tekanan saat itu hanya bisa menangis.
Bodohnya lagi, aku tak berani mengadu kepada ayahku karena takut.

Bibi Selena mengecup pipiku pertanda sayang.

"Kau tau tidak? Aku sudah lama menantikan perceraianku dengan Thomas. Pamanmu yang bodoh itu terlalu membosankan. Ia sudah tua. Tapi masih saja gemar berselingkuh."
curhatnya dengan sorot mata yang menyiratkan kesedihan.

"Tapi hukum karma berlaku, belakangan ini ia mengalami stroke akibat kebiasaan buruknya yang gemar minum alkohol setiap hari.
Sungguh menyedihkan."
Ia menangkup wajahku dan mencium bibirku cepat.

Aku yang mulai curiga dengan tingkah lakunya yang aneh, memutuskan untuk pergi.

Namun, bibi Selena menarik tanganku secara kasar.

"Aku punya sesuatu untukmu."
Ia mengeluarkan sebuah alat cambuk dan mengikat kedua tanganku ke belakang menggunakan sebuah tali.

"Bibi... kenapa kau melakukan ini?" tanyaku dengan air mata yang menetes.

"Aku takut..." aku hanya bisa menggeleng lemah dan tak berani melawan.

"Jangan takut. Aku akan mengajarkanmu bagaimana caranya menjadi seorang pria dewasa.
Aku ingin kau tau mengenai ini sejak sekarang, agar saat kau sudah dewasa nanti, kau sudah memiliki banyak pengetahuan tentang seks."
bisiknya sambil menggigit bibirku.

Aku bergidik ngeri ketika ia menjilat leherku.
Aku tau apa yang akan di lakukan oleh wanita gila ini.
Aku mungkin masih polos, usiaku baru menginjak 13 tahun namun, tentu saja aku tau kalau ini bukanlah hal yang benar.
Ia pasti ingin melecehkanku.

Bibi Selena mencium bibirku lagi, kemudian aku menggigit bibirnya hingga berdarah.

PLAK!!

Ia menamparku dengan keras.
Aku hanya bisa menangis sambil memanggil ibu dan ayahku yang sudah tiada.

"Ssstt...jangan menangis.
Aku tak akan menyakitimu jika kau menurut padaku."

Bibi Selena mengikat kedua kakiku.
Aku berusaha menendangnya namun ia terlalu kuat.

My Psychopath HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang