Bab 11. Ketulusan Alex

4.6K 170 21
                                    

Hai semua.
Setelah beberapa hari tidak update, akhirnya author bisa kembali menulis lagi demi kalian pembaca setia cerita ini.
Jangan lupa vote n komen setelah membaca yaa supaya author semangat.

Jangan lupa vote n komen setelah membaca yaa supaya author semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pusat New York City.

Bella semakin pucat dan tubuhnya melemah. Ia juga merasakan mual dan pusing, sepertinya ia akan muntah.

"Hoekkk!!"

Bella memuntahkan isi perutnya hingga mengenai baju Alex.

"Maaf, aku tidak sengaja." ucap Bella merasa tidak enak melihat baju Alex yang telah kotor.

"It's ok, honey. Aku akan membersihkan wajahmu."
ucap Alex seraya mengambil
selembar tisu basah kemudian lelaki itu membersihkan mulut Bella yang belepotan.

"Hoekk!"

Alex mengira bahwa Bella saat ini sedang keracunan.
Bedebah sialan itu pasti sudah memaksanya menghisap narkoba. Mungkin, setelah ini Alex akan meminta anak buahnya membawa jasad Scott untuk dihancurkan dengan mesin penggiling daging.
Dan tentu saja, keluarga terdekat Scott akan menjadi sasaran Alex selanjutnya.

Bella sedikit terharu dengan sikap Alex yang begitu perhatian.
Alex bahkan tidak marah kepadanya ketika ia memuntahkan isi perutnya mengenai bajunya.
Apa mungkin, pria kejam itu sedang kerasukan setan berhati Hello Kitty? Entahlah.

"Apa yang terjadi denganmu?"
tanya Alex dengan dahi berkerut.
Bella hanya menggeleng lemah.

"Tolong katakan yang sejujurnya. Apa ia sudah meracunimu?"

"Sebenarnya, Scott telah memaksaku mengonsumsi ekstasi. Kurasa tubuhku menolak obat terlarang itu hingga membuatku muntah." ucap Bella lirih. Tubuhnya semakin lemah dan pandangannya mengabur.

"Bedebah sialan. Lihat saja nanti, akan kuhabisi seluruh keluarganya!"
Geram Alex dengan pandangan berapi-api.

"Jangan libatkan keluarganya, mereka tidak ada hubungannya denganku." tutur Bella yang mencoba menenangkan Alex.

"Mulai sekarang, kau harus belajar memaafkan siapapun." ucap Bella seraya mengecup pipi Alex.

Alex terkejut mendapat perlakuan semanis ini. Jantungnya berdegup kencang dengan perasaan yang semakin memuncak.

Mereka telah tiba di sebuah rumah sakit.

Alex turun kemudian menggendong Bella ala bridal style menuju ruang UGD.

Bella ditangani oleh beberapa perawat dan seorang dokter wanita yang dipilih oleh Alex.

Alex bersikeras hendak menemani Bella. Namun, dokter melarangnya. Alhasil, ia hanya bisa menunggu diluar sembari berjalan ke sana kemari.
Alex mengusap mulutnya kasar, meredam segala emosi yang hendak meluap.

Alex mengangkat wajahnya dengan tatapan sedikit sendu.
Ia merapalkan sebuah doa kepada Sang Pencipta setelah sekian lama tidak berdoa.

Sekitar satu jam kemudian, tim dokter keluar dari ruangan.

My Psychopath HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang