Tok.. Tok.. Tok..
"Permisi"Ucap seseorang mengetuk pintu rumah kediaman Abi ilham
"Iya"Ucap Umi Asiyah membuka pintu."Eh,Azka mau pergi bareng sama Qilla?"
"Iya Umi,boleh kan?Azka bawa mobil dan tadi Azka udah suruh sepupu Azka supaya bareng dia nunggu di depan komplek,jadi nggak cuma berduaan aja"Azka menjelaskan kepada Umi Asiyah,karna ia tau kalau Aqilla nggak boleh berboncengan atau pergi berdua dengan yang bukan mahram.Tetapi karna kemarin di markas nggak ada yang balik selain Aqilla jadinya Azka terpaksa mengantarkan Aqilla pulang hanya berdua.
"Iya boleh,Azka masuk dulu kita sarapan sama-sama.Umi tau kemarin orang tua Azka ada kerjaan di luar kota,pasti belum sarapan kan?"
"Eh,nggak usah Mi,Azka bisa sarapan di Sekolah aja"
"No,sekarang masuk kita sarapan dulu,kalau nggak mau nanti Umi nggak izinin Qilla pergi bareng Azka"
Mau tak mau Azka harus menerima ajakan Umi Asiyah dari pada dirinya nggak berangkat dengan Aqilla."Yaudah deh Mi,Azka mau"
"Kalau gitu Ayuk masuk"
Umi Asiyah membawa Azka ke meja makan."Loh nak Azka,mau berangkat bareng sama Qilla?"
"Iya Abi"Azka mengambil tangan Abi Ilham lalu menciumnya.
"Loh ini siapa mbak,kok pagi-pagi udah ada tamu aja Kak?"Tanya Om Ali.
"Ini Azka Li,masa kamu lupa"Ucap Umi Asiyah.
"Azka?anaknya Aryan?"
"Iya Om"
"Ma Syaa Allah ganteng banget" Ucap Om Ali menepuk punggung Azka.
"Ini Om,Om Ali"Jelas Om Ali karena melihat raut bingung di wajah Azka.
"Oh,Om Ali"Azka mengambil tangan Om Ali lalu menciumnya.
"Assalamu'alaikum semua"Ucap Aqilla yang turun dengan Arfan dan Ammah Jihan.
"Azka,cepet banget jemputnya?"Kaget Aqilla.
"Iya,soalnya aku mau mampir ke tempat Vino bentar nanti,ngambil sesuatu"Aqilla meng O kan mulutnya sambil berjalan menuju meja makan dan duduk di samping Azka.
"Azka?"tanya Arfan.
"Iya,Siapa ya?"
"Gue Arfan,masa Lo lupa sih sama temen sendiri"
"Oh,Arfan,Sorry sorry gue lupa"
"Arfan!"Tegur Om Ali.
"Eh,maaf Ba,refleks"Om Ali menggelengkan kepala.
"Yaudah yuk sarapan keburu siang"Ucap Umi Asiyah.
...
Sesampainya di sekolah Azka memarkirkan mobilnya dan turun di ikuti dengan Aqilla,untuk sepupunya Azka ia beda sekolah dengan Azka tetapi jarak dari sekolah Azka dan sepupunya itu tak jauh hanya berjarak beberapa rumah saja.
"Kita langsung ke kelas"Aqilla mengangguk.
Melihat Aqilla yang berangkat dengan Azka membuat para siswa yang melihatnya memekik histeris.
"Aaaaa,mereka cocok banget"
"Azka ganteng Qilla cantik.Fiks jodoh"
"OMG,Qilla berangkat bareng Azka dong"
"Fiks pasti bentar lagi mereka jadian,secara kan mereka udah sahabatan sejak kecil"
"Mereka cocok,tapi sayang temboknya tinggi"
"Kasian banget ya tembok nya tinggi"
Kira-kira begitulah ucapan mereka.Lain halnya dengan laki-laki yang berada di atas motor Ninjanya itu,ia mengepalkan kedua tangannya ketika melihat Azka turun dari mobil berdua dengan Aqilla.
"Awas Lo Azka"Gumam lelaki itu.
...
Kringg.. Kringg.. Kringg..
Bel berbunyi menandakan jam istirahat,inti Alvendros dan para pawangnya kini tengah berada di kantin seperti biasa.Ujian hari ini telah menguras pikiran dan tenaga mereka.
"Akhirnya besok ujian terakhir,nggak terasa kita udah mau tamat aja"Ucap Rival.
"Iya,gue bingung mau lanjut kemana setelah lulus"Sahut Risky.
"Emang yakin bakal lulus Ky?"Tanya Vina.
"Yakin dong,walaupun gue suka bikin masalah sama guru-guru di sini tapi gue itu nggak kalah pinter dari Azka"
"Affah iya?"Ucap Riska.
"Rill deck"
"Udah-udah,gimana tadi kalian berangkat ke sini aman kan?"Tanya Azka.
"Aman kok,"Ucap Vino, Risky,Rival,Rizal,Alex,dan Brian.
"Lo sendiri gimana?"
"Aman"jawab Azka.
"Tapi kurang aman pas sampai parkiran"Sambungnya.
_______________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan TAKDIR Aqilla
Teen FictionKisah tentang dua insan yang saling mencintai,tetapi sayang cinta keduanya harus terhalang tembok yang sangat tinggi.Aqilla tak ingin merebut dia dari Tuhannya,Begitu juga sebaliknya Lelaki itu tak ingin merebut Aqilla dari Tuhannya.Akankah takdir m...