BAB 10

4.6K 468 38
                                    

---- Hot Daddy ----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---- Hot Daddy ----

***

"Kalau ... kalau aku tidak mau menjadi ayahmu, bagaimana, Zhan?"

Zhan mengerjapkan matanya, "Ha? Ke-kenapa begitu?" Zhan terlihat kecewa mendengar ucapan Yibo.

"Karena aku--"

.
.

"Karena apa?" tanya Zhan karena Yibo tak kunjung menyelesaikan ucapannya.

Yibo mengalihkan pandangan, lalu menegakkan tubuhnya. "Kembali ke kamarmu, lukamu akan segera sembuh."

Pengalihan pembicaraan yang tiba-tiba itu membuat Zhan bingung, tapi ia tidak puas karena belum mendapatkan jawaban. Zhan tidak ingin mati penasaran. "Kenapa kau tidak ingin menjadi ayahku? Apa aku tidak pantas menjadi anakmu?"

Langkah Yibo menuju pintu kamar terhenti. Berdiri mematung sembari menatap kosong daun pintu. Saat ini hatinya tengah bertolak belakang dengan tubuhnya. Keberadaan Zhan di kamarnya membuatnya tidak bisa berpikir jernih. "Besok pagi kau akan ikut denganku ke kantor."

Zhan gemas karena pria itu terus mengalihkan pembicaraan. "Huh, kantor siapa? Aku tidak punya kantor," ujar Zhan mencibir. Kemudian ia beranjak bangun dan berjalan menghampiri Yibo.

Yibo membalikkan tubuhnya dan itu sebuah kesalahan terbesar. Pemandangan pundak mulus Zhan terpampang jelas saat sweaternya melorot dari pundaknya. Buru-buru ia mengalihkan perhatiannya. "Tentu saja kantor ayahmu."

Zhan berhenti tepat di belakang Yibo. "Kantor ayahku? Untuk apa, bukankah, sudah ada Paman Jack yang mengurusnya?"

Yibo mengepalkan tangannya saat mendengar nama yang tidak ingin ia dengar dari mulut manis Zhan. Yibo mencoba menahan diri agar tidak emosi, setelah itu ia berbalik. "Apa kau lupa perintah dari ibumu, huh? Kau harus meneruskan perusahaan ayahmu, dan akulah yang ditunjuk ibumu untuk mendampingimu mengurus perusahaan ayahmu. Bukan pria itu!"

Zhan mencibir, bibirnya terlihat menggemaskan di mata Yibo. "Dan berhenti melakukan itu!" tegur Yibo.

"Berhenti melakukan apa?" tanya Zhan bingung dengan sikap Yibo yang selalu berubah-ubah.

Yibo menahan diri agar tidak mencium bibir ranum itu, ia kembali berbalik dan membuka pintu kamar. "Sekarang kembali ke kamarmu. Ingat jangan pernah berniat untuk kabur dari rumah ini, mengerti?"

Zhan hanya mendengkus sebagai jawabannya, lalu berjalan melewati Yibo. Namun sebelum kakinya keluar dari kamar ia berbalik menghadap Yibo.

"Ada apa lagi?" tanya Yibo kesal.

"Kembalikan ponselku," pinta Zhan sembari mengangkat tangan dan membuka telapak tanganya.

"Ponsel?"

"Aku tahu kau menyembunyikan ponselku, kembalikan padaku. Aku bosan hanya diam di penjara ini, aku butuh hiburan. Aku butuh tontonan," ucap Zhan.

Hot Daddy (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang