3. hukuman & tak adil

45 2 0
                                    

HAI GUYS GIMANA KABAR NYA? BAIK YA.
OKE LANGSUNG AJA KITA LANJOTT----->

---------<let's play song>---------

•••••••HAPPY READING•••••••

Hingga tiba-tiba terdengar suara peluit sangat kencang yang membuyarkan fokus masing-masing.



PRITTT PRITTT PRITTTTTT!!!!

Terdengar bunyi peluit dari kejauhan, yang tak lain ialah bunyi peluit milik bu Manci.

"Heii kalian semua bubar-bubar, kenapa malah pada berkumpul disini. Tidak dengar bell masuk telah berbunyi? Itu artinya waktu istirahat telah selesai! Masuk ke kelas masing-masing atau akan ibu beri hukuman!" Tegas Bu Manci dengan muka merah padam menahan amarah.

Para siswa-siswi yang tadi berkumpul menyaksikan perseteruan dua orang itu akhirnya bergegas melarikan diri dari amukan Bu Manci-guru fisika paling killer di SMA

Key menatap Agas sinis sebelum berlalu untuk pergi, namun langkahnya terhenti ketika suara menggelengar milik Bu Manci memanggil namanya.

Semuanya akhirnya bubar. Kecuali Key, gadis itu diminta untuk tetap berada di lapangan.

"Key, kamu jangan pergi dulu, kamu tetap disini, ibu akan memberikan hukuman untuk kamu. Bersihkan lapangan ini, sapu sampai tidak ada kotoran sedikitpun lalu bersihkan kamar mandi sampai jam pulang sekolah." Tegas bu Manci dengan menekan kalimat terakhirnya.

Kening Key berkerut mendengar penuturan Bu Manci.

"Kenapa hanya saya bu? Lalu, bagaimana dengan orang yang telah menyebabkan masalah ini terjadi? Bahkan saya bukan penyebab masalah ini, kenapa seolah-olah ibu mengira jika masalah ini saya sumbernya. Saya disini hanya untuk memberikan keadilan terhadap teman saya, Aldi. Lalu apakah itu salah bu? Ibu selalu menyudutkan saya, seolah-olah semua masalah sumbernya berasal dari saya? Apakah ibu memang membenci saya hingga pada akhirnya selalu menyalahkan saya?" Tuntut Key dengan aura dinginnya tetapi terasa menyakitkan.

"Diam kamu! Saya tidak asal-asalan kenapa saya memberikan kamu hukuman, itu karena sudah jelas kamu yang salah. Saya sudah melihat semuanya, bahwa kamu tadi bermain kasar dengan Agas."

"Jadi ibu menyalahkan saya karena saya menendang Agas? Pria tidak tau diri itu? Apakah ibu sebelumnya sudah mengetahui apa penyebab saya melakukan tindakan kekerasan itu terhadapnya? Ibu bisa tanyakan kepada orangnya, dia masih hidup belum mati." Sinis Key sembari menatap Agas dengan tatapan penuh kebencian.

"Bu sudah, disini memang saya yang salah bukan Key, saya tau maksud dan tujuan Key itu baik. Jadi ibu tidak perlu menghukumnya, saya yang berhak untuk diberikan hukuman." Tutur Agas kepada bu Manci berharap Bu Manci tidak akan memberikan hukumannya kepada Key.

"Tidak Agas, ibu tidak akan menghukummu, lebih baik sekarang kamu kembali ke kelas bersama teman-temanmu, pelajaran akan segera dimulai."

"Tidak bu."

Key memutar bola matanya malas, mulutnya berdecak kuat mendengar obrolan antara guru dan murid kesayangannya itu.

"Cukup!! Saya terima hukumannya kalau memang menurut ibu tindakan saya salah. Dan untuk lo mendingan lo balik ke kelas sekarang, jangan menambah masalah!" Sentak Key tegas dan menyuruh Agas untuk segera kembali ke kelasnya. Ia tidak ingin menambah keributan.

EAGLELANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang