Cewek gila

6 4 0
                                    

"Dadaahhh,, selamat jalan ayah" ucap seorang gadis seraya melambaikan tangannya menatap kepergian mobil sang ayah yang kian menjauh dari pandangannya. Entah kenapa perasaannya kini tidak enak seakan hendak terjadi sesuatu.
Hari itu, hari yang tak pernah terlintas di benak nya akan menjadi hari terburuk dalam hidupnya.

Brum bruumm

"Astaga" Suara motor yang melintas dengan cepat dihadapannya itu membuat ia tersadar dari lamunannya

"Woyy! Ngelamun jangan ditengah jalan sialan! Ngalangin jalan orang aja" Teriak si pengendara motor ketika memarkirkan motor nya diparkiran yang tidak jauh dari tempat gadis itu berdiri sekarang

"Gua tabrak tau rasa dah" Lanjutnya namun tak dihiraukan sama sekali oleh sang gadis. Entah kenapa mood Abi saat ini sedang tidak bagus, terlebih gadis itu membuatnya kesal yang semakin buat mood Abi tambah memburuk

Daniar Shasmita Nugraha, berjalan begitu saja meninggalkan parkiran tanpa sepatah kata apapun dan tak menghiraukan ocehan pria yang saat ini tengah meneriakinya kesal.

"Tuh cewek gila kali ya, pagi pagi udah ngelamun aja. Di depan gerbang lagi, ngalangin jalan orang" Ucap Abi dengan nada ngegas

"Kagak dikasih bekel kali tu anak sama emak nya, jadi ngelamun dah frustasi" sahut Naja asal bicara

"Yaudasi masa bodo sama tuh cewek, mending langsung cabut aja" Balas Arga yang malas sama  teman temannya yang ngeributin perihal yang gak penting kaya gitu. Entah sejak kapan mereka peduli sama sesuatu yang gak penting seperti itu.

"Cabut kemana kita?" Lanjutnya

"So pasti langsung ke basecamp dongs, males banget masuk kelas guee" Jawab Naja cepat

"Iya kan bi?" Lanjutnya memastikan bahwa Abi menyetujui perkataan nya

"Kalian duluan aja, gue ada urusan dulu" Jawab Abi santai

"Urusan apaan?" Naja mengangkat sebelah alis nya, bertanya kepada Abi.

"Oohh lu mau ngasih pelajaran sama cewek tadi ya?" Tebak Naja dengan ke sok tau an dirinya

"Ck Diem Lo sotau" Decak Abi seraya melenggang pergi meninggalkan teman temannya nya di parkiran.

Langkah Abi terhenti saat tak sengaja ia melihat ada seorang gadis yang tengah memojokkan gadis lain di tembok Deket lorong toilet. Dengan hati hati Abi berbalik bersembunyi dibalik dinding dan mendengarkan percakapan antara kedua gadis itu.

"Bitch! Harus berapa kali sih gue bilang sama Lo! JANGAN DEKETIN KAK BAYU!!!" Ucap seorang gadis dengan penekanan di beberapa kata terakhir.

"Gue gak deketin kak Bayu nay, dia sendiri yang maksa buat nganterin gue balik"

"Bacot Lo! Emang dasar Lo nya aja yang kecentilan!" Gadis itu sedikit mendorong bahu gadis didepannya dengan jari telunjuknya.

"Gak nay, gue cuma gak bisa jahat sama kak Bayu"

"Gue peringatin sama Lo! Jauhin kak Bayu atau Lo sendiri tau kan apa akibatnya?"

Kanaya menaikkan sudut bibirnya, lalu menepuk pundak Daniar dan menarik  kerah bajunya, mendekatkan wajahnya dengan wajah gadis itu seolah memperingati nya dan menunjukan siapa ia kepada gadis yang berada dihadapannya ini.

Abi mengerutkan keningnya, kenapa ia berada disini dan menyaksikan hal tidak penting itu. Lebih baik ia pergi dan segera menyelesaikan urusannya.

Setelah kepergian Kanaya, Daniar merapikan kerah baju nya yang tadi sempat ditarik, dan berlalu pergi menuju kelas nya.

Daniar menarik nafas pelan sambil memejamkan matanya merasakan hembusan angin yang dengan halus menerpa wajahnya. Hanya di tempat ini ia merasa tenang. Tidak ada seorangpun yang mengganggunya.

Ia mengingat kembali kenangan manis beberapa bulan lalu sebelum semuanya begitu cepat berubah menjadi sebuah mimpi buruk baginya. Ia ingat betapa bahagianya dulu, mempunyai teman teman yang sangat care kepadanya. Walaupun sekarang ia tahu bahwa care nya mereka hanya saat Daniar mempunyai segalanya saja.

***

Flashback on

"Happy birthday queenbe, happy birthday queenbe, happy birthday queenbe sayang, semoga panjang umur"
seru semua teman temannya yang tiba-tiba saja masuk kedalam kamarnya dengan membawa kue tart coklat dengan lilin berbentuk angka 17.

Yaa tepat hari ini adalah hari ulang tahunnya Daniar, lebih tepatnya hari sweet seventeen nya. Bahagia sekali rasanya, baru saja semalam ia mendapat kejutan dari ayahnya, dan sekarang teman temannya pun datang memberikan kejutan untuknya. Yang tadinya ia fikir teman temannya ini tidak mengingat nya sama sekali.

Daniar hanya diam ditempat menatap dengan tatapan tidak menyangka kedua temannya ini. Bahagia, itulah yang ia rasakan saat ini sampai sampai rasanya ia ingin menangis.

"Heh make a wish dulu! Malah bengong" ucap Kanaya menyadarkan Daniar yang masih tertegun dan tidak melakukan apapun

"Tau nih malah bengong, make a wish dulu queenn" timpa sila

"Eumm oke-oke"

Daniar mulai memejamkan kedua matanya, membuat tangannya saling menggenggam bertautan dan dengan serius memohon sebuah permintaan kepada Tuhan sebelum akhirnya ia kembali membuka kedua matanya dan meniup lilin yang sekarang ada di hadapannya itu

Hufftt
"Yeayy" Semuanya bersorak gembira dan kemudian saling rangkul satu sama lain.

"Makasih ya gue seneng banget ternyata kalian inget" Ucapnya dengan terharu

Flashback off

Sekilas kejadian itu kembali menyeruak dalam ingatannya. Yang berhasil membuat setitik air matanya jatuh tanpa permisi.

"Ayaahh Nia kangen ayahh, Nia butuh ayahh, kenapa semuanya jadi begini yahh" Rintihan batin yang saat ini ia rasakan.

Tanpa Daniar sadari tepat kurang lebih satu meter disampingnya itu, ternyata ada seorang laki-laki yang bersandar di dinding rooftop dengan rokok ditangannya, tengah menatapnya nanar dan bertanya tanya.
Ia heran kenapa perempuan itu berdiri disana dengan mata yang terpejam, wajah yang sedikit mendongak keatas dan bibir yang sedikit tersenyum namun ada setitik air mata yang keluar dari sudut matanya.

"Ngapain Lo disitu? Mau bunuh diri?"

Seketika Daniar langsung membuka matanya dan mengusap sisa air mata di pipinya kala mendengar suara seseorang yang berasal tidak jauh disampingnya. Dan pas ia lihat, ternyata laki-laki itu tengah memperhatikannya.
Ia lihat seorang laki-laki dengan wajah datar berseragam yang sama seperti nya namun sedikit urakan dengan kancing baju paling atas terbuka dan tangan yang tengah memegang sebatang rokok.

"Sejak kapan Lo disitu?" Tanya Daniar heran, Karna ia tidak menyadari kehadiran lelaki ini sama sekali sejak tadi.

"Sejak jauh sebelum ada Lo!" Jawab Abi datar dan dingin

"Bosen yah gue, dimana-mana ketemu lo terus" sambungnya yang merasa jengah Karna sampai kini, sudah tiga kali bertemu dengan wanita ini.

"Diih, lagian siapa juga yang mau ketemu sama Lo!" Balas Daniar dengan nada ketus.

Abi menjatuhkan rokok yang ia pegang, lalu menginjak nya memutar. Dan perlahan melangkahkan kakinya menghampiri Daniar. Mempertipis jarak antara keduanya. Jarak yang semakin dekat, membuat Daniar kebingungan harus melakukan apa.

Tiba-tiba saja dihadapannya Abi sedikit menundukkan wajahnya nya menyetarakan tingginya dengan tinggi Daniar, lalu membisikan sesuatu.

"Kalo mau bunuh diri, jangan disini queen"

Abi menarik sudut bibirnya lalu melenggang pergi begitu saja melewati Daniar yang saat ini sedang mematung setelah mendengar ucapan Abi. Pasalnya Abi itu belum lama pindah ke sekolah ini dan statusnya pun masih murid baru. Lalu bagaimana ia bisa mengetahui nama panggilannya itu yang bahkan jauh sebelum Abi datang ke sekolah ini pun tak pernah ia dengar lagi.

Note : Mohon krisar nya di komen🙏

03:34
26 Juli 2022

DnATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang