Sunyi.
Sepi.
Kosong.
Yang terdengar sepanjang perjalanan ini hanyalah langkah kakiku. Suara langkah ini bergema disepanjang koridor.
Awalnya aku takut jika ada sesuatu yang akan menghampiri jika membuat suara terlalu keras.
Namun setelah waktu berlalu begitu lama tidak ada yang terjadi sama sekali.
"–"
Berniat membuka mulut untuk bergumam tapi kuurungkan karena rasanya sama sekali tidak akan membantu.Begitu lama.
Jalan tanpa ujung.
Tiada akhir.
Perlahan mulai menyerah untuk melangkah karena tidak menemukan apapun.
Walau sepanjang berjalan memastikan untuk memeriksa setiap ruang dibalik pintu yang ada, namun tetap tidak menemukan petunjuk.
Setelah diperhatikan dan amati dengan cermat, bangunan ini semakin tidak jelas.
Saat pertama kali bangun, aku beranggapan bahwa ini adalah kastil. Namun setelah dijelajahi, bahkan aku ragu ini adalah bangunan.
"–Aneh."
Segala sesuatu di setiap ruangan yang kujumpai semuanya benar-benar abstrak.
Futuristik.
Kuno.
Modern.
Retakan.
Hancur.
Rapuh.
Ditinggalkan.
Diasingkan.
Namun terasa begitu familiar.
Hanya inilah yang bisa ku jelaskan mengenai tempat/bangunan ini.
"–"
Langkah kaki.
Hanya gema langkah kaki yang membuatku tetap sadar.
Jika saja di saku jaket ini ada alat komunikasi seperti biasa. Atau minimal penunjuk waktu.
"Percuma–"
"–"
Sebenarnya kapan kaki ini bisa berhenti untuk melangkah?
YOU ARE READING
Deep Dive
Short StorySudahkah engkau memahami apa arti dari perjalanan panjang itu?