#6 Dive

11 2 0
                                    

'... benar-benar mencintai ....... tampaknya–'

'Hal yang paling ku rindukan adalah kalian semua–'

'Terima kasih sudah......................'

"–"

Saat sadar kudapati diriku berada di kedalaman air karena seluruh tubuhku terasa dingin dan jatuh secara perlahan. Meskipun berada dalam air aku tetap bisa bernafas entah mengapa.

Badai memori nampaknya masih terus menyerangku walau dibawah air seperti ini.

Aku takut membuka mata karena kedalaman air merupakan salah satu ketakutan terbesarku.

"–Cukup"

Muak karena selalu menutup mata dan melarikan diri dari situasi membuatku membuka kedua mata ini.

Gelap.

Tak ada cahaya sedikit pun.

Tak dapat melihat.

"Sia-sia ya–"

Jatuh.

Tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam.

Suram.

Semakin lama jatuh, semakin menghilang pula badai memori tersebut.

Berusaha memahami apa arti dari setiap angin kata yang dibawa badai memori.

Percuma.

Semakin mencoba memahami, semakin aku tak mengerti.

"–"

Memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar, memudar.

Akal sehat ini memudar.

Pikiran ini memudar.

Hasrat ini memudar.

"Aku menye–"

'I00ng0a000tl0000a0000h00–'

"–"

'In0000g0000at000la0h–'

"–"

'Ing00000atl000ah–'

"–"

'Ing0000Atla0000H'

"?"

'INGATLAH'

"!!!"

Meskipun hanya satu kata, namun entah kenapa itu sudah lebih dari cukup untuk menyadarkanku.

"Masih belum–"

Aku masih belum menemukannya.

"–Maju."

Dengan satu kata, tubuhku seketika melesat lebih jauh ke dalam samudera luas ini.

Bak meteor yang melesat jatuh ke bumi dan bercahaya oleh gesekan dari atmosfer.

Bedanya aku berada di air dan semakin jauh menyelam.

Menekan air dengan dahsyat.

Badai memori menghilang sepenuhnya diiringi dengan munculnya setitik cahaya yang kemudian membesar dan menerangi semuanya.

Deep DiveWhere stories live. Discover now