3 • The Hurting One

108 22 1
                                    

"Bagaimana dia bisa tahu?" Tanya Changbin hyung begitu Jihyun tumbang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana dia bisa tahu?" Tanya Changbin hyung begitu Jihyun tumbang.

"Tadi dia tidak sengaja melihat kami berciuman," jawabku lirih semakin menundukkan pandangan, tanpa sadar aku menangis.

Tapi pandanganku langsung kudonggakkan kembali begitu Changbin hyung mencengkram kerah kemeja Minho hyung
"Kenapa kalian ceroboh sekali huh?! Bahaya sekali jika orang luar sampai mengetahui hubungan kalian!"

"Hyung! Hentikan!" cegahku

Minho hyung tentu tidak akan membiarkan dirinya diperlakukan sekasar itu oleh rekan tim nya yang lebih muda "Apa-apaan kau!"

Karena manajer menoleh sinis akibat dari keributan kami, lantas Changbin hyung segera melepas cengkramannya lalu bersikap seolah tidak terjadi apapun, agar manajer tidak curiga.
"Jika ingin tetap berada dalam grup, sebaiknya kalian putus saja."

"Hyung..."

"Hubungan kalian terlalu beresiko! Kontrak kita dengan agensi masih panjang, kalian mau ganti rugi?"

"kau berpikir terlalu jauh, Seo Changbin!" gertak Minho hyung dengan seringai tidak terima.

"Bagaimana dengan kalian? Apa kalian berkencan begitu saja tanpa memikirkan masa depan grup?"

"tapi Jihyun sudah berjanji akan menjaga rahasia ini..." lirihku, walau aku sendiri juga tidak yakin.

"dan kau percaya? Tidak lihat apa yang baru saja ia lakukan? Bagaimana jika orang lain yang mendengarnya?"

Bungkam, kali ini Minho hyung maupun aku tidak bisa lagi menimpali

"Jika Chan hyung mengetahui hal ini, ia pasti juga akan meminta hal yang sama denganku, jadi tolong akhiri saja..."

"kau tidak mengerti Hyung, kami saling mencintai..." cicitku lagi, air mataku kian deras mengalir

Aku benar-benar takut...

Takut kehilangan Minho hyung, juga takut kehilangan stray kids.

"Cinta tidak harus memiliki, Ji," Pungkas Changbin hyung kemudian meninggalkan meja, ia pasti muak menghadapi kami

Nyatanya, kalimatnya barusan tidak cukup menenangkanku, sebaliknya pikiranku semakin kalut, berbagai kekhawatiran menyerangku bertubi-tubi tanpa bisa kutepis, aku benar-benar takut.

"Sudah ya, aku tidak akan meninggalkanmu, kita tidak akan putus."
Kurasakan tubuhku dibawa kedalam dekapan hangat Minho hyung, mungkin niatnya menenangkanku yang sudah panik luar biasa ini, nyatanya aku hanya semakin takut.

Bagaimana jika orang-orang melihat kami seperti yang terjadi pada Jihyun?

"Le-lepas..." aku meronta

"Kenapa Jisung?" Ia yang menyadari ketidaknyamananku langsung melepas, namun beralih menangkup wajahku yang kini banjir air mata.

EPIPHANY [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang