Ya, kini aku harus bisa membiasakan diri tanpa Minho hyung, maksudku dia tetap ada di sini di sampingku, kami masih bersama sebagaimana rekan satu grup, kan memang begitu seharusnya.
Kalau kata Seungmin sih, aku harus mulai membiasakan hidup 'normal'.Bahkan sudah 3 bulan berlalu, namun rasanya masih sulit. Tidak ada lagi tukar pesan secara intens, paling-paling hanya sekadar menyampaikan informasi atau hanya saling berbalas di grup chat.
Dorm kami juga terpisah, jadi aku tidak perlu repot-repot melihatnya dari aku bangun sampai aku kembali tidur.Tapi kami tetap terikat sebagai Stray Kids, sehingga ada interaksi yang tak bisa dihindari, misalnya sekarang ini.
Menjelang comeback musim panas, aktifitas grup sedang padat-padatnya, aku hampir menghabiskan seluruh waktuku berada di studio untuk aransemen, rekaman, menulis lirik, dan lain sebagainya, oh juga jangan lupakan latihan koreografi yang juga menjadi komponen penting dalam lagu kami.
Aku berantakan, bahkan sudah lupa kapan terakhir kali aku bercukur. Penampilanku hanya bagus dilihat saat kami sedang syuting music video atau konten pendukung guna menyambut album baru.Ya setidaknya aku masih punya musik sebagai pelampiasan stresku.
"Ulangi!" pinta Minho hyung tegas ketika kami berada dalam ruang latihan menari.
Aku mengerlingkan mata, pasalnya gerakan tersebut sudah berulang kali kuulangi untuk mencapai standarnya yang berlebihan itu.
"hyung, aku sudah melakukan sesuai dengan perintahmu!" keluh Jeongin yang kebetulan berlatih bersamakuTanpa membalas apapun, ia hanya menatap kami datar kemudian kembali mengulang lagu. Aku yang berada di sebelahnya hanya mengisyaratkan tatapan 'sudah dengarkan saja' kemudian bersiap kembali mengulang koreonya.
Dalam ruangan luas bernuansa merah ini hanya diisi olehku, Minho hyung, dan Jeongin. Jam sudah menunjukkan pukul 1 dinihari, latihan dance sebenarnya sudah berakhir sejak dua jam lalu, namun pelatih kami tidak begitu puas dengan hasilnya karena masih ada beberapa member yang belum menguasai detail koreo sepertiku dan Jeongin misalnya, jadi pelatih Joo amanahkan Minho hyung sebagai leader dance racha untuk memantapkan gerakanku karena ia masih harus melatih koreo grup lain.
"Ulang."
"Hyung, kau ingin membunuh kami?" akhirnya aku memberanikan diri untuk layangkan protes.
"aku juga lelah, makanya ayo lakukan dengan benar agar kita bisa pulang."
"Aku sudah tiga hari tidak pulang ke dorm dan tidak memiliki tidur yang berkualitas semingguan ini, ayolah kami butuh istirahat."
Namun sekali lagi ia menatapku dengan tatapan itu...semakin seram karena lingkar hitam dibawah mata sayunya.
Belum sempat ia timpali protesku tiba-tiba ponselnya berdering menampilkan nama Seungmin disana sebagai pemanggil, jadi langsung saja ia beralih tanpa menghiraukanku.
"hm, kenapa?"
"belum, aku di ruang latihan bersamanya."
"ia sedang berlatih, jadi tidak sempat mengangkat ponselnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY [Minsung]
Fanfiction'kan kuceritakan kisah romansa mereka, sebuah asmaraloka dua anak adam, dari sudut pandangku, si antagonis. ⚠Warn⚠ BxB / BL Some chapters might be acontains mature scene🔞 Homophobic & Heterophobic DNI🚫