(Langit Biru)
Tandain typo ya, nulis ini ngantuk"
Happy Reading!♡
***
Jam menunjukkan pukul 13.30, yang menandakan waktunya para murid pulang ke rumahnya masing-masing
Aurora bersama teman-temannya sudah keluar kelas dan duduk di bangku dekat dengan gerbang sekolah untuk menunggu jemputan.
"Nay, Ra, gue sama Aji duluan ya. Bye!" Ucap Jihan.
"Duluan ya Ra, duluan Nay." Ucap Aji sambil tersenyum ke arah keduanya, dan kembali menjalankan motornya yang membonceng Jihan.
Jihan dan Aji memang sering pulang bersama jika mereka tidak sedang bertengkar, karena rumah mereka satu jalan.
"Iya, hati-hati ya!" Jawab Aurora.
"Gak cemburu?" Aurora menyenggol lengan Naya yang berada di sampingnya.
Naya tertawa hambar. "Sedikit."
Naya tidak munafik, melihat kedekatan keduanya membuat Naya sedikit sakit hati. Tapi apa boleh buat, Ia dan Aji tidak memiliki hubungan apa-apa sekarang.
"Jangan sedih Nay, tenang masih ada Kak Jean," Ucap Aurora sambil tertawa.
Jean adalah salah satu kakak kelas yang menyukai Naya. Bahkan ketika Aji dan Naya masih menjalani hubungan, Jean tetap mencoba mendekati Naya.
"Stop it, jangan sebut nama dia! kuping gue panas dengernya," Naya mengarahkan tangannya ke arah Naya untuk berhenti menggodanya.
"Ojek gue udah dateng, gue duluan ya." Naya bangun dari duduknya dan berjalan keluar gerbang.
Aurora mengangguk, "Iya, iya... hati-hati Nay diculik,"
Sontak Naya menoleh dan menghadiahi Aurora dengan tatapan tajam, sedangkan yang ditatap itu hanya tertawa dan mengangkat dua jarinya menunjukkan tanda peace.
Di tempat yang sama, Aurora masih menunggu jemputannya. Tumben sekali Pak Jono telat menjemputnya, Ia sudah mencoba menghubungi supirnya itu tetapi nomornya tidak aktif.
Tiba-tiba saja sebuah motor sport berhenti tepat di depannya, yang tak lain adalah Langit.
Kenapa Langit selalu saja muncul ketika Ia sedang sendirian?
"Naik."
Aurora berdiri menatap Langit tak percaya.
"Tapi aku dijemput," Jawab Aurora pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Aurora (On Going)
Novela Juvenil"Nyenyak tidurnya Princess?" Siapapun, tolong cubit pipi Aurora sekarang. Apakah dirinya sedang bermimpi?. Langit memanggilnya dengan sebutan 'Princess' ingat itu!. *** Jarang bicara, tetapi ketika sekali bicara membuat jantung Aurora berdebar-deba...