32. right and left is a truth

978 106 2
                                    




"Kita mau kemana sih dray, aku lelah sekali." protesku pada malfoy yang kali ini kembali mengajakku entah kemana. kali ini perjalanan kami dilalui dengan berjalan kaki. setelah turun dari tempat yang cukup tinggi, kali ini malfoy membawaku turun bahkan menyusuri hutan. aku menghalangi silaunya matahari yang sudah mulai tinggi.

malfoy sama sekali tidak menjawabku, dia hanya terus menarik tanganku agar terus berjalan mengikutinya. karena ia tahu langkahku yang semakin lama semakin malas, langkahnya berhenti di pinggir danau dengan pemandangan hogwarts yang tak kalah indah dari tempat kami sarapan tadi. (yang nonton film fantastic beast - The Secret of Dumbledore pasti tau, sin dua scamander yang melintasi portkey dari penjara bawah tanah ekrstag ke pinggir danau hogwarts. bagus banget pemandangannya)

"bagus kan?" tanyanya yang kini menatap ke arahku yang masih terpana dengan pemandangan di depan kami. Aku mengangguk tanpa ragu , wajahku kembali berbinar "kau sering kesini?" tanyaku ketika melihatnya sudah kembali mengalihkan pandangannya.

"tak sering" katanya. "kau pasti masih punya banyak tempat dengan pemandangan menakjubkan kan?" tanyaku. aku memang punya ketertarikan berlebih pada tempat-tempat dengan pemandangan yang indah.

malfoy mengangguk "dimana? jauh tidak dari sini?" tanyaku lagi.

"hmm, tidak jauh sih masih di sekitar hogwrats." katanya yang membuat rasa penasaranku tiba-tiba muncul "dimana? kau harus mengajakku kesana lain kali."

malfoy tertawa kecil melihat rasa semangatku ketika membahasnya "kau yakin mau kesana?"

"jika semua tempat itu seindah ini aku jelas tak akan menolaknya." kataku yakin, siapa yang akan menolak di ajak melihat pemandangan luar biasa seperti ini kan?

"tapi itu kamar asramaku." katanya lalu tertawa melihat perubahan ekspresiku yang menatapnya dengan sebal. "draco"

"astaga dengarkan aku dulu. bukan kesana arah pembicaraanku sugar." aku mengedikkan bahu tak peduli, mana mungkin arah pembicaraannya tak kesana, jelas isi pikirannya itu tidak ada yang benar.

"pemandangan dari jendela kamar asramaku itu kan danau hitam. itu jelas indah sugar, kau harus melihatnya untuk tau seberapa indahnya disana. apalagi jika malam hari, oh god-astaga kali ini benar-benar sakit sugar." katanya mencoba melepaskan tanganku yang berhasil menjewer telinganya, walau aku harus sedikit berjinjit untuk menggapainya.

"kau benar-benar menyebalkan. aku akan benar-benar marah kalau kau terus berpikiran seperti itu." peringatku padanya sebelum benar-benar melepaskan telinganya. malfoy malah tampak tak perduli lagi dengan telinganya dan beralih mengangkat ku naik. membawaku ke arah danau.

"malfoy stop, stop apa yang kau lakukan." aku berteriak tak tentu ketika kakinya bahkan sudah masuk ke air, dan berjalan tambah jauh ke danau.

"malfoy, aku tak mau basah. turunkan aku atau rambutmu akan jadi taruhannya." ancamku.

"coba saja, jika itu terjadi. aku akan melemparmu ketengah sana." katanya yang ikut mengancamku. "kau benar-benar jahat. aku tak mau basah-basahan malfoy astaga"

"jangan tutupi pandanganku sugar"

aku menjauhkan tanganku dari matanya. "ya terus aku harus berpegangan pada apa?" tanyaku sebal. masalahnya ia mengangkatku jauh lebih tinggi dari tubuhnya, hal yang bisa ku gunakan untuk berpegangan hanya kepalanya, tapi mungkin salahku juga sih karena menutupi matanya itu.

bukannya menjawabku malfoy malah tertawa, lalu kembali ke tepi danau dengan bagian bawah celananya yang basah. lalu menurunkanku tepat di pinggir danau sedangkan dirinya masih menginjak air danau. "kau tidak mau bermain air?" tanyanya.

My Love Enemy - [Draco Malfoy X Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang