48. Malfoy dan Keputusan Dad

716 73 1
                                    




Perjalananku kembali ke asrama setelah bertemu dengan Malfoy di temani oleh Harry yang ternyata baru saja kembali dari ruang kebutuhan dengan wajah yang merona. Aku bahkan sedikit mengernyit ketika melihat bagaimana sepanjang perjalanan Harry tersenyum-senyum sendiri. "Aku mungkin bisa menebak apa yang terjadi antara kau dan Cho tadi, tapi melihat wajahmu seperti sekarang aku hanya takut kau gila harry" kataku. Harry menjawabku dengan semburat senyum dan tawa kecil, tak mengerluarkan kata-kata apapun untuk membalas ucapanku tadi.

ketika kami sudah sampai di dalam asrama, ada Hermione dan Ron yang sudah duduk di sofa di depan perapian, Harry memilih untuk duduk di bawah tepat di depan perapian, sedangkan aku memilih untuk duduk di samping Hermione.

Hermione dan Ron langsung menyambar pertanyaan kepada harry atas apa yang terjadi hingga membuat air mukanya itu tidak karuan. Aku hanya ikut mendengarkan karena, entah kenapa tubuhku sedikit tidak fit jadi aku memilih untuk hanya ikut mendengarkan obrolan mereka. sampai Hermione juga sedikit menyinggung bagaimana keadaan cho tentang meninggalnya cedrig dan keluarganya.

"maafkan aku, aku tak bermaksud untuk membuatmu kembali sedih" katanya , memelukku "ya? oh tidak apa-apa. Aku hanya sedikit lelah bukan karena itu" kataku yang sebenarnya sedikit kaget karena Hermione yang tiba-tiba memelukku dan Harry juga Ron yang kini sudah ikut memandangku "bloody Hell!, kenapa wajahmu jadi pucat sekali [Y/n]" Seru Ron, Hermione kini bahkan sudah menempelkan tangannya ke keningku, "astaga, badanmu kembali panas. sebaiknya kita mengantarmu ke madam pomfrey" paniknya setelah mengonfirmasi keadaanku tapi aku dengan cepat menggeleng "tidak, ini sudah malam. sebaiknya aku pergi ke kamar dan beristirahat saja."

"jangan, sebaiknya kita tetap pergi ke madam pomfrey. kau baru saja pulih beberapa waktu lalu [y/n] ini tak baik" paksa Harry yang kini sudah siap untuk membawaku "aku bisa jalan sendiri" kataku mencegahnya mengangkatku, aku sudah cukup merepotkan.

Aku berakhir menginap disana dengan hermione yang menemaniku, tadinya Harry dan Ron juga berniat untuk ikut menemaniku. Tapi aku melarangnya dan beralasan mereka pasti lelah akibat latihan panjang kemarin, sedangkan Hermione memang memilih untuk tetap disana dengan alasan kami sama-sama perempuan.

"Pergilah ke great hall, aku akan baik-baik saja disini. lagipula kau hanya meninggalkanku untuk pergi sarapan, tak masalah" aku memaksa Hermione untuk mengikuti sarapan terakhir di hogwarts karena sore nanti sudah jadwal kepulangan kami ke rumah masing-masing untuk melewati libur natal. "jangan ikut makan-makanan orang sakit bersamaku disini" kataku membercandainya.

"oke, akan ku bawakan kau makanan enak nanti. Kau mau aku menyampaikan berita ini pada malfoy?" tanyanya sembari memandang sekitar. "tidak perlu, aku tak mau kau di olok-olok olehnya dan teman-temannya."

"tidak mungkin, lagipula aku membawa berita tentangmu kan" katanya. aku tetap menggeleng dan kembali mendorongnya hingga aku berakhir benar-benar sendiri di dalam sana. Untungnya Hermione membawa buku bacaannya semalam, membuatku sekarang memilih untuk membukanya sembari menunggu sarapan pagiku di antarkan.

walaupun sedikit flu, hidungku nyatanya masih bisa mencium aroma bubur yang entah kenapa wanginya sangat menggiurkan. tapi anehnya wangi itu bersamaan dengan wangi mint dan apel hijau yang tentu saja ku tau milik siapa. jadi saat kepalaku terangkat ketika menyadari kedua aroma itu mendekat, mataku kini bertatapan dengan bola mata abu-abunya itu. "dray- kau disini?" tanyaku melihatnya yang kini menarik meja makan yang bersatu dengan ranjang rumah sakit , menaruh mangkuk bubur disana lalu duduk di hadapanku. "dray"

"makanlah, kita bisa bicara nanti"

"kau diberitahu hermione?" tanyaku lagi, tapi sepertinya Malfoy tetap pada pendiriannya yaitu menyuruhku untuk makan terlebih dahulu karena Malfoy tetap mengangkat sendok yang kini sudah berada di depan mulutku. Aku akhirnya memilih untuk memasukkan sendok itu ke dalam mulutku dan menikmati suapan demi suapan walau suasana dingin ini menyelimutiku. "kau marah denganku?" tanyaku akhirnya ketika sudah tidak bisa menahan suasana ini, terlebih matanya yang terus menatapku seperti, sedih? kecewa?

My Love Enemy - [Draco Malfoy X Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang