Bersamamu Aku Nyaman!

37 5 0
                                    

Miya pulang ke kost setelah selesai apel sore menggunakan sepeda motor Nmax miliknya, bukan orang tuanya tak mampu memberikan fasilitas mewah seperti mobil atau menyewakan apartemen namun Miya tidak ingin menyusahkan kedua orang tuanya lagi. Menurut Miya biaya SMA Krida nya saja dulu sudah mahal ditambah biaya bimbingan Miya selama 3 tahun, Miya bukan seorang yang tidak suka kemewahan namun ia juga bisa hidup sederhana.

Miya membuka baju dinasnya lalu ia mencuci kedua tangannya dan bersiap menyantap nasi bungkus yanh sudah ia beli saat jalan pulang, namun ketika hendak menyuapkan makanan itu ke mulutnya terhenti karena ketukan pintu.

"Hallo princess ... gak rindu aku kan?" Tanya pria yang sudah mengganggu kesenangan Miya, ini Abhizar sahabat sekaligus tetangga Miya namun usia mereka terpaut 5 tahun jadi bagi Miya Abi juga seperti Abang.

"Ihhh Abi ganggu aja!!!" Miya memukul-mukul dada bidang Abi yang ditutupi dengan Jaket jeans, tanpa Miya suruh masuk Abi langsung nyelonong masuk dan meletakkan helm kesayangannya di meja rias Miya.

"Lagi makan ya? Padahal aku mau ajak kamu makan" ucap Abi saat melihat nasi bungkus yang sudah terbuka dan siap untuk dimakan kalau bukan karena Abi mungkin nasi itu sudah habis.

"Mau makan kemana sih? Abi yang bayarin kan?" Miya membelai tubuh Abi sambil memaikan matanya sebelah untuk menggoda, jangan kira Miya perempuan nakal karena ia seperti ini hanya di depan Abi.

Bagaimana tidak Abis selalu ada untuknya dari umurnya 3 tahun, bahkan karena Abi lah Miya bisa merasakan kasih sayang seorang abang yang tulus menjaga Adiknya namun tanpa Miya tahu bahwa Abi menganggap Miya bukan sebagai adiknya melaikan sebagai wanita.

"Iya dong aku bayarin, apasih yang gak buat kamu princess" jawab Abi cepat.

"Yaudah Abi keluar dulu ya, Miya mau ganti baju" ujar Miya sambil mendorong Abi keluar dari kamar kostnya.

"Kenapa mesti keluar sih? Bagi-bagi rezeki sedikit kan gak apa-apa Miya" mendengar ucapan Abi membuat Miya melayangkan tatapan membunuh "iya deh ampun ... dasar polwan kejam!!!" Ujar Abi sambil keluar cekikikan.

Miya sudah siap dengan celana jeans warna navy dan kaos rajut lengan pendek berwarna maroon, lalu ia keluar membawa helmnya serta helm Abi yang tadi tinggal di dalam. Mereka pergi menggunakan motor Yamaha R25 berwarna merah dengan list putih, Miya yakin ini adalah salah satu koleksi motor milik Abi.

Selama perjalanan Miya tak segan memeluk Abi mungkin bila orang lain yang melihatnya akan mengira mereka berdua sepasang kekasih kenyataannya bukan, Miya mengeratkan pelukannya ketika Abi menambah kecepatan motornya. Mereka sampai ke Grand Indonesia Mall lalu memutuskan untuk nonton bioskop terlebih dahulu. Sepanjang jalan banyak sekali perempuan-perempuan genit mengoda Abi dan Abi yang pecinta wanita pun sesekali membalasnya.

"Issss genit banget sih mereka sama Abi" protes Miya saat melihat perempuan-perempuan itu menatap Abi lalu ada pula yang tidak tahu malu minta kenalan pada Abi padahal sudah jelas Abi bareng perempuan lo.

"Kamu cemburu princess?" Ejek Abi yang menyadari wajah Miya kecut dan mulutnya mengupat.

"Isss gak banget cemburu ama Cabe-cabean gitu" Miya memasang muka jijik seolah ingin muntah. namun membuat wajahnya semakin menggemaskan dan Abi langsung mencubit hidungnya hingga merah "sakit lo Abi"protes Miya sambil memukul lengan Abi

"Abis kamu gemesin tau" lagi-lagi Abi akan mencubit hidungnya namun sudah di tepis oleh kecepatan tangan polwan ini yang tidak diragukan lagi, jadilah Abi mengacak-acak rambut pendek Miya.

"Kamu udah tua lo Abi, kok kamu belum nikah sih?" Miya sering mencercanya dengan berbagai pertanyaan. Namun ini pertama kalinya Miya menanyakan soal nikah pada Abi.

Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang