Hari ini mansion Panich kedatangan anggota baru, dia adalah NuNew Chawarin, anak dari salah satu Maid yang sudah bekerja cukup lama di keluarga Panich, bahkan ayah dari bayi lucu itu adalah pengawal keluarga Panich yg telah bekerja dari masih muda.
Baby NuNew menyita seluruh perhatian para maid dan pengawal yg ada di mansion tersebut, bahkan Ny. dan Tn. Panich juga terpesona dengan keimutan dan keceriaan NuNew kecil. Sampai terkadang Ny. Panich mengatakan bahwa Nunew sudah ia anggap seperti anaknya sendiri dan lebih menyayangi Nunew daripada anak ketiga mereka yg juga masih kecil, sehingga terkadang Tn. Panich dibuat pusing dengan sikap istrinya.
Bagaimana tanggapan ayah dan ibu NuNew?
Mereka tentunya sangat senang melihat anak mereka diterima baik bahkan di keluarga sang majikan. Mereka sangat bersyukur akan hal itu.
...................
Sore ini anak sulung keluarga Panich akan pulang dari studinya. Walau masih sekolah dasar, ia memutuskan untuk bersekolah dan tinggal dengan nenek dari keluarga ayahnya yg berada di China, dan sekarang adalah libur sekolah sehingga ia memutuskan untuk pulang ke Thailand untuk melepas rindu dengan ayah, ibu dan kedua adiknya.Semua orang sibuk menyiapkan kamar, membersihkan mansion dan memasak berbagai macam hidangan untuk menyambut kepulangan Tuan Muda mereka. Termasuk ibu NuNew. Setelah menidurkan anaknya ia mulai membersihkan kamar sang Tuan Muda yg sebentar lagi akan sampai ke mansion itu.
Setelah membersihkan kamar untuk tuan mudanya, ibu NuNew melanjutkan pekerjaannya di dapur bersama dengan para maid yang lain. Nunew anak yg baik dan penurut, ia akan merengek ketika pagi, siang ketika jam makan siang dan malam hari ketika akan tidur, setelah diberikan susu ia akan tertidur, dan kalaupun terbangun ia hanya akan menggoyangkan tangan dan kakinya, selanjutnya ia akan melihat sekeliling, dilihat tidak ada yg menemaninya ia akan kembali tidur. Namun, jika ada yg menemaninya walaupun itu bukan ibunya, ia hanya akan tertawa dan bermain dengan tangannya, sampai ia kelelahan dan tertidur kembali.
Sang Tuan Muda yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Zee Pruk Panich putra sulung keluarga Panich. Remaja yg sekarang berusia 9 tahun ini sangat tampan dengan tubuh tinggi dan wajah rupawannya. Walau tampan ia terkesan dingin dan kaku, ia memiliki adik yg terkadang sering ia cuekin karna ia yg kaku jika menghadapi anak kecil dan karna ia terlahir sebagai anak sulung dan baru diberikan adik ketika umur 6 tahun sehingga ia belum terbiasa dengan keberadaan anak kecil disekitarnya, ditambah ia bersekolah di luar negeri dan tinggal bersama kakek neneknya.
Zee melihat sekeliling mansion, ia merindukan suasana di rumah itu, tenang dan damai. Ia sangat menyukai ketenangan tanpa kebisingan anak kecil. Sampai langkahnya terhenti ketika ia mendengar suara tangisan bayi di area kediaman maid yang ada di lingkungan Mansion tersebut. Memang para maid disini harus tinggal di lingkungan belakang mansion, tapi walau tinggal di lingkungan mansion mereka juga tidak terlalu dikekang, masih boleh memiliki kehidupan lain di luar kediaman mansion Panich.
Langkah kaki itu dengan pasti menuju kearah suara asal tangisan itu.ia merasa tertarik ketika mendengan suara tangisan bayi itu. Di sebuah bangku taman ada seorang ibu sedang menenangkan anaknya yg tengah rewel dan menangis. Zee yg penasaran semakin mendekat. Ia penasaran sebab biasanya ia akan kesal dengan suara tangisan bayi, sekarang ia malah menghampirinya. Ia penasaran siapa sosok kecil yg tengah menangis itu.
Ibu NuNew terkejut dengan kehadiran Tuan Mudanya. Ia sedikit bingung kenapa tuan mudanya bisa berada di lingkungan belakang di area kediaman maid.
"Ma-maaf Tuan Muda apakah Tangisannya mengganggu tuan muda??" Tanya NuNew khawatir. Takut kalau tuan muda yg terkenal kaku itu merasa terganggu dengan suara tangisan anaknya.
"Dia siapa Bi? Kenapa aku baru melihatnya sekarang??" Tanya Zee kecil penasaran.
"Dia anak bibi, Tuan.. dia baru lahir beberapa bulan yg lalu.." jawab Ibu NuNew sambil mengembangkan senyumnya. Melihat NuNew yg sudah mulai tenang, mungkin kelelahan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Mengingatkanku Dengan Mu
Romance"Ketika hujan, aku akan teringat denganmu, dengan kenangan manis kita, canda tawamu. Namun hujan juga mengingatkanku akan sedih dan kecewamu yang sangat besar kepadaku.." Zee "Hujan selalu membuatku takut dan terlalu takut hingga membuat nafasku ter...