Kepergianmu 2

352 50 26
                                    

Langkah pemuda manis itu terasa berat, dadanya sesak, namun ia tetap melangkah dengan pelan diikuti dengan elusan lembut di bagian perutnya yg masih rata.

Nunew masih memikirkan bagaimana nasib ia dan anaknya kelak, ia bingung harus bagaimana. Apakah ia harus menemui ayah dari bayi yg ia kandung? Ah Tidak.. Nunew belum siap dan tidak akan siap. Ia tidak siap jika nanti ia mengetahui fakta jika ayah dari anaknya itu tengah bahagia bersama orang yang dia cinta, dan jika ia datang maka akan merusak kebahagiaan dari orang tersebut.

Tidak. Nunew tidak sejahat itu. Tapi bagaimana dengan dirinya dan anaknya kelak. Ia tidak mungkin selalu merepotkan Joong. Cukup sudah selama ini dirinya membebani pemuda tampan calon dokter itu dengan tinggal di condonya.

Nunew masih berpikir keras sambil terus menyusuri jalan complek condo Joong. Ketika sedang kalut begini ia teringat Nat. Ia sangat merindukan pemuda manis itu. Bagaimana kabarnya sekarang ya..? Apakah ia baik-baik saja dengan Phi Max. Nunu sangat merindukan sahabatnya itu.

Sesampainya di condo hari sudah sore, dan Joong masih belum menampakkan wujudnya. Nunew baru selesai membersihkan dirinya. Ia sedang menunggu Joong untuk makan malam bersama. Ketika asik menunggu tiba-tiba ponsel NuNew berdering. Disana tertera nomor Joong.

"Halo Joong.." ujar Nunew dari sambungan teleponnya.

"Halo Nuu.. hari ini sepertinya aku akan terlambat pulang.. ada tugas mendadak dari dosenku.. kamu makanlah terlebih dahulu.." kata Joong.

"Auuh.. baiklah.. kamu jangan lupa makan malam, dan segera pulang na.." ujar Nunew.

"Maniisssnya.. kalau kamu sedang didekatku mungkin aku sudah akan menciummu sekarang.. terima kasih perhatiannya ya Nuu.. aku jadi makin semangat ngerjakan tugasnya dan ingin segera bertemu denganmu.." seperti biasa Joong dengan segala kata-kata manisnya. Kadang membuat Nunew merasa kasihan pada pemuda itu, karna sampai kapanpun dia tidak akan bisa mencintai orang lain selain Zee.

"Kamu bisa aja.. ya udah Nunu tutup yaa.. Nunu mau buat makan malam dulu.. dan kamu cepat kembali mengerjakan tugasmu sana.." ujar NuNew.

"Auuh.. aku masih ingin mendengarkan suaramu.." kata Joong mulai menghombal lagi.

"Joong.. buruan nanti kita semakin lama ngerjakan tugasnya.." kata suara seseorang dari seberang yg meminta Joong untuk segera mengerjakan tugasnya, yg dijawab dengan gerutuan oleh sang pemilik nama.

Nunew tersenyum kecil mendengar gerutuan itu.
"Tuh sudah dipanggil temennya.. segera selesaikan tugasmu dan jangan lupa makan malam.. Nunu tutup telponnya ya.." setelah menjawab perintah NuNew, Joong mematikan sambungan teleponnya.

Nunew langsung bergegas menuju supermarket yg ada di dekat condo Joong untuk mencari bahan-bahan keperluan memasaknya. Ia sebenarnya masih memiliki simpanan yang cukup untuk menghidupi dirinya sendiri, namun Joong memaksanya untuk menggunakan uangnya ketika ia berbelanja kebutuhan makanan mereka katanya karna NuNew sudah mau masak dan membantunya membersihkan condonya uang itu sebagai imbalannya, dan dengan terpaksa Nunew menerimanya karna Joong akan ngambek jika ia tidak menggunakan uang tersebut.

Dan disinilah ia berada sekarang. Disebuah supermarket yg tidak terlalu besar namun memiliki persediaan bahan makanan yg cukup lengkap. Nunew sering berbelanjan disini ketika tinggal bersamaa Joong.

Pemuda manis itu sibuk dengan troli belanjaannya memilih bahan makan yang akan ia masak, serta beberapa bahan untuk stok di kulkas Joong. Ketika ia melihat ada tumpukan mangga muda entah mengapa hatinya tergerak untuk mengambil dan membeli beberapa buah untuk ia makan. Padahal dirinya tidak menyukai buah asam.

Pemuda manis itu sedikit heran, namun ia kembali teringat, mungkin ini adalah bawaan anak yang ia kandung saat ini. Ia mengelus perutnya yang rata. Tak ingin terlarut dalam kesedihan ia pun melanjutkan acara belanjanya.

Hujan Mengingatkanku Dengan MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang