Kepergianmu

706 66 11
                                    

Pagi ini Zee terbangun karna cahaya mentari telah masuk melalui jendela kamarnya. Ia merasakan kepalanya berdenyut menyakitkan. Ia mendudukkan dirinya di atas kasur dan menatap sekelilingnya.

Ia terkejut ketika mendapati tubuhnya telanjang bulat di balik selimut. Ia juga melihat ada noda darah yang telah mengering di sekitar barangnya dan beberapa ada di seprai tempat tidurnya. Ia juga melihat pakaiannya yang beserakan di atas lantai kamarnya.

Zee mencoba mengingat kejadian semalam. Pria itu mengumpat ketika ia telah berhasil mengingat kejadian semalam. Dimana ia telah melakukan perbuatan bejat pada pemuda manis yg sangat ia cintai. Ia masih terduduk diatas tempat tidur sambil meremas rambutnya. Ia merutuki kebodohannya yang telah membuat NuNew menderita.

"Siaaaal.. kenapa aku bisa kelepasan siiih.. kau memang berengsek Zee. Kau adalah lelaki terberengsek di dunia.." makinya pada diri sendiri.

"Bagaimana keadaan Nunu sekarang ya.. mungkin ia akan selamanya membenciku.. mungkin aku sudah tidak memiliki kesempatan lagi.." racaunya masih sambil memukuli kepalanya.

Kenapa Zee bisa tau itu NuNew, karna ia menemukan gelang yang dulu pernah ia berikan pada NuNew sebagai kado ulang tahun pemuda itu, terjatuh dari kasur ketika ia akan bangkit dari temapt tidur untuk mengambil bajunya.

Setelah memakai pakaiannya Zee langsung bergegas menuju kediaman NuNew, ia yakin jika pemuda manis itu pasti masih berada di rumahnya. Sesampainya di kediaman NuNew, Zee bingung melihat keadaam kamar NuNew yg sudah sepi. Nampak dari tirai jendela yang masih tertutup. Menandakan tidak adanya orang didalamnya.

Zee mencoba membuka pintu kamar NuNew. Dahinya semakin berkerut, karna pintu kamar itu tidak dikunci dan ia dapat dengan mudahnya masuk tanpa mengetuk pintunya.

Zee masuk ke dalam kamar NuNew. Kamar itu wangi seperti biasa, tertata rapi dan bersih. Ia yakin jika pemuda itu sangat menjaga kebersihan dan kerapihan kamarnya.

"Nuuu... Nunuu... kau dimana..?" Zee mencoba memanggil pemuda imut pemilik kamar. Karna tak kunjung mendapat jawaban ia masuk lebih dalam dimana kamar tidur NuNew berada.

Kamar itu juga terlihat tertata dengan rapi seolah tidak ada yg menidurinya. Zee mulai sedikit takut, kemana perginya pemuda imut itu di jam pagi seperti ini. Zee memandang sekitar, ia kini tengah terduduk di atas kasur milik NuNew.

Matanya beralih ke sebuah kertas yang ada di atas meja didekat tempat tidur itu. Zee mengambil kertas itu dengan jantung yg berdetak kencang, dan ia mulai merasa cemas dengan isi surat itu. Semoga feeling-nya salah.

Zee mulai membaca dan mencerna setiap isi surat yang NuNew tulis untuknya. Dengan perasaan hancur ia berlali keluar dari kamar itu. Ia akan mencari NuNew. Ia tidak sanggup jika harus berpisah dengan pemuda imut yang telah menjungkirbalikkan dunianya itu.

Dear Hia Zee,
Hia..
Apa hia ingat ketika Hia meminta Nunu untuk menunggu hia memantapkan hati Hia kepada Nunu dan Hia juga mengatakan pada Nunu jika Hia akan memberikan jawabannya ketika kompetisi Bulan dan Bintang selesai. Nunu sangat menantikan itu..
Nunu sampai tidak bisa tidur karna menantikan itu.

Namun..
Yg Nunu dapat hanyalah pemandangan Hia yang jatuh cinta dengan seorang wanita dari masa lalu Hia.. sampai keberadaan Nunu pun Hia lupakan..

Nunu mencoba menjauh untuk menata hati Nunu agar nanti siap ketika Hia memutuskan untuk menjadikan wanita itu sebagai pendamping hidup Hia..
NuNew bingung harus gimana, disatu sisi Nunu sangat merindukan Hia, namun disisi lain Nunu juga harus sadar jika perasaan Hia memang bukan untuk Nunu dari awal.

Setelah kejadian itu Nunu semakin berpikir kalau kehadiran Nunu sejak awal memang tidak diharapkan, jadi Nunu memutuskan untuk pergi dari Hia..

Hujan Mengingatkanku Dengan MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang