Suasana damai kota Bangkok sangat enak untuk dilihat, walaupun jalanan padat merayap namun masih terlihat asri. Gedung-gedung perumahan elit menjulang tinggi. Kaca-kaca dindingnya saling memantulkan cahaya matahari yang menyilaukan.
Di dalam sebuah apartemen ada sesosok pria tampan yang kini tengah bersiap untuk berangkat ke kantornya. Setelah ditinggalkan orang terkasihnya ia menjadi sesosok pria yg dingin dan gila kerja. Sudah lebih dari 5 bulan lamanya ia ditinggalkan oleh belahan jiwanya yg pergi meninggalkan dirinya karena kesalahannya. Namun tak 1 hari pun ia lewatkan untuk mencari keberadaan orang terkasih.
Ia meminta anak buahnya untuk terus mencari sang pujaan hati. Namun tak kunjung ia temukan. Pria itu masih sabar dan terus berusaha untuk mencari keberadaan pemuda imut tambatan hatinya.
Ya pria itu adalah Zee. Ia menjadi seorang penggila kerja sejak keluar dari rumah sakit karna ditinggalkan Nunew Chawarin pujaan hatinya. Keluarga Zee sempat khawatir dengan keadaan Zee sekarang. Ia menjadi pribadi yg lebih dingin dan tidak tersentuh. Bahkan sahabatnya Max juga sangat mengkhawatirkannya. Pasalnya Zee yg merupakan kakak dari tunangannya itu sekarang lebih sering tinggal di kantor dan terus bekerja daripada mengurus dirinya. Ia sering melihat Zee melewatkan sarapan dan makan siangnya.
Zee tidak memperdulikan kesehatannya yg ia pikirkan sekarang hanya mencari keberadaan kekasih hatinya dan juga pekerjaannya. Ia menjadi sosok yg sangan perfeksionis dan tidak suka di bantah. Ia akan marah ketika orang yg bekerja padanya tidak becus dalam melakukan pekerjaanya.
Zee memperhatikan dirinya di depan cermin. Wajahnya kusam dan kusut padahal ini masih pagi hari. Mata pandanya semakin memburuk dan badannya kurus. Walau masih terlihat otot tubuhnya yg kuat namun karena kurang asupan badannya menjadi sedikit ringkih. Setelah semuanya siap Zee bergegas meraih kunci mobil dan keluar dari apartemennya.
"Bagaimana?? Apa kau sudah menemukan keberadaannya..?" Tanya Zee kepada orang suruhannya entah sudah yg keberapa kalinya.
"Maaf Khun kami masih belum menemukan jejaknya.." ujar sang penelpon sedikit ketakutan
"Kalau kalian tidak becus dalam mencarinya akan aku hancurkan kalian.. ingat ini sudah 5 bulan dia pergi aku gak mau tau kalian harus segera menemukannya.." titah Zee mutlak langsung mematikan sambungan telponnya dan langsung menginjak pedal gasnya.
Sesampainya di kantor ia murung dan kesal karna anak buah yg ia kerahkan belum juga menemukan keberadaan orang terkasihnya. Ia memaki semua karyawan yang tidak becus membuat laporan menurutnya padahal laporan itu sudah di validasi oleh Max dan tinggal ditanda tangani saja oleh Zee. Karna memang biasanya begitu. Setiap laporan yang akan diantar ke Zee akan lebih dahulu diperiksa oleh Max. Setelah disetujui Max baru diantarkan ke Zee.
Max sedikit terkejut dengan teriakan Zee. Ia bergegas menuju ruangan sahabatnya itu.
"Kenapa Zee.." ujar Max setibanya diruangan Zee.
Ia melihat karyawan yang ketakutanpun menyuruh mereka untuk keluar dari ruangan sang CEO.
"Aku tau kau sedang stress karena kepergian Nunew, tapi jangan kau lampiaskan pada mereka Zee.." ujar Max sedikit berteriak pada Zee.
"Mereka saja yg tidak becus membuat laporan.." sanggah Zee.
"Laporan itu sudah lulus validasiku kau tinggal menandatanganinya saja.. bukannya biasanya begitu.. mana ada laporan yang datang padamu tanpa persetujuanku.. sudah la..
Sekarang kau pulang ke rumah saja.. dari pada kau di kantor marah-marah gak jelas.. bisa hancur kantor ini nanti.." kata Max. Zee hanya diam sambil memijit pelipisnya untuk menghilangkan rasa pening di kepalanya."Sudah la.. kau pulanglah dulu.. pulang ke rumah Mommy.. kasihan beliau sudah lama tidak kau kunjungi.." ujar Max sambil menepuk pelan pundak Zee. Ia tahu sahabatnya itu sebenarnya stress karna ditinggal kekasihnya yang sekarang entah dimana keberadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Mengingatkanku Dengan Mu
Romansa"Ketika hujan, aku akan teringat denganmu, dengan kenangan manis kita, canda tawamu. Namun hujan juga mengingatkanku akan sedih dan kecewamu yang sangat besar kepadaku.." Zee "Hujan selalu membuatku takut dan terlalu takut hingga membuat nafasku ter...