16

639 55 10
                                    

Jangan lupa vote and komen. Maaf kalau banyak typo.

#

#

#

Pawat kini sedang berada di cafe kopi menemani nanon nya yang sedang mengerjakan tugas pawat sudah izin kepada papo nya untuk mengerjakan tugas kelompok, dia berbohong.

"Paw kamu gak ada tugas memang?" Tanya nanon sesekali menatap pacar nya yang sibuk bermain game.

"Enggak ada non" ucap pawat. Pawat asik bermain game nya sesekali meminum kopi nya sedangkan nanon mengurus tugas sekolah nya.

Dari kejauhan terdapat apo yang melihat semua itu. Anak nya berbohong kepada nya demi menemani anak itu? Apo sangat geram melihatnya.

Apo sudah tahu pawat berpacaran dengan nanon karena pawat sering mengajak nanon ke cafe atau ke resto nya dan selalu saja para karyawan selalu membicarakan nya dan terdengar oleh apo.

Sungguh apo sangat marah kepada anaknya. Bagaimana bisa anak nya berpacaran sedangkan apo melarang nya dan sudah di setujui oleh pawat sendiri.

"Pawat pulang" ucap apo dengan dingin di tepat di depan meja pawat. Pawat yang mendengar suara itu langsung tergelonjak kaget begitu pun dengan nanon.

"Papo kok di sini?" Ucap pawat.

"Pulang. Ikut papo sekarang" ucap apo sambil menarik paksa tangan pawat.

"Papo lepasin. Sakit" ucap pawat merintih kesakitan. Tetapi apo tidak peduli dia terus memaksa pawat.

"Om apo tolong lepasin pawat. Kasian pawat kesakitan" ucap nanon.

"Kamu gak usah ikut campur urusan saya. Gara-gara kamu anak saja jadi tukang bohong dan sering keluar gak jelas. Kamu puas?" Ucap apo. Nanon yang mendengar nya dada nya sangat sesak dengan omongan apo tidak di sangka air mata nanon pun turun.

Pawat memberontak dari apo dan genggaman tangan apo yang kuat itu seketika terlepas. Pawat langsung memeluk nanon yang sedang menangis

"Kalian bawa pawat ke mobil" ucap apo menyuruh bodyguard nya. Apo berjalan duluan menuju mobil nya.

"Maafin kata-kata papo aku oke sayang? Kamu jangan nangis biar aku beresin semua ini. Sekali lagi maaf" ucap pawat setia memeluk nanon.

Para bodyguard yang melihat itu merasa kasihan dengan anak bos nya tapi mau gimana lagi. "Tuan ayo kita ke mobil. Kami tidak mau memaksa tuan" ucap salah satu bodyguard.

"Maaf non. Aku pulang duluan yah? Maafin aku" ucap pawat lalu melepaskan pelukannya dan berjalan meninggalkan nanon. Nanon hanya tersenyum sambil menahan tangis nya dia percaya pawat. Pawat pasti akan melakukan sesuatu.

.

.

.

.

Kini pawat sedang di interogasi oleh Peter dan apo. Mile hanya menonton sesekali membela anak nya.

"Papo minta kamu putusin nanon. Papo gak mau kamu pacaran" ucap apo.

"Papo paw mohon papo jangan gini" ucap pawat.

"Putuskan pawat atau kamu papo pindahkan sekolah ke luar negeri" Ucap apo.

"Terserah papo mau apa juga. Ini hidup ku papo aku berhak memilih kebahagiaan ku ingat papo aku tidak akan pernah menyerah begitu saja" ucap pawat lalu meninggalkan semua orang itu untuk pergi ke kamar nya. Apo ingin mengajar namun Peter mengentikan nya.

"Sudah apo. Mending kita urus sekolah pawat di luar negeri" ucap Peter. Apo mengangguk mengerti mereka berencana untuk menyekolahkan pawat di Italia dan tinggal bersama brokung nya.

.

.

.

Kini sudah jam 01.00 pawat belum tidur. Dia berniat untuk pergi dari mansion nya menunggu semua orang tidur tapi tidak munggkin semua bodyguard berjaga di depan pintu kamar nya pasti itu suruhan orang tua nya.

Pawat memutuskan kabur melalui balkon kamar nya dengan Melawati jendela kamar nya. Pawat membawa uang cash dan tidak membawa handphone karena pawat tahu hp nya di lacak oleh orang tua nya. Dia membawa tas.

Jujur pawat sedikit takut karena ini sungguh tinggi. Tapi pawat terpaksa melakukan ini karena dia tidak mau sekolah ke luar negeri atau memutuskan nanon.

Hampir saja pawat jatuh tapi untung saja dia langsung berpegangan dan dia akhirnya sampai di tanah dengan selamat.

"Gue ngantuk banget. Malem kenapa dingin banget ye" ucap bodyguard yang berjaga dekat bawah balkon kamar pawat. Untung saja di situ ada semak-semak pawat bisa bersembunyi di situ.

"Jangan tidur Lo. Mending kita buat kopi lagian tuan pawat juga pasti udah tidur" ucap bodyguard itu lalu mereka pergi dari situ.

"Baru tau gue bodyguard Dady begitu. Tapi gapapa bagus" ucap pawat sendiri pelan lalu dia pergi menuju gerbang di belakang mansion nya dengan hati-hati karena sekeliling rumah nya banyak bodyguard yang menjaga.

Pawat akhirnya sampai di jalan raya. Ah sangat lega pawat memakai pakaian panjang dan memakai Hoodie karena malam ini sungguh dingin. Pawat memutuskan untuk berjalan menuju jalan raya yang memiliki jembatan menurut pawat pada malam hari itu sangat indah.

.

.

.

.

Pagi hari di mansion milik mile sudah sangat kacau dengan kemarahan tuan nya.

"KALIAN KERJA GAK BECUS. BUAT APA SAYA GAJIH KALIAN MAHAL-MAHAL" ucap mile marah. Jelas mile marah anak nya kabur dari rumah mile sangat menyesal tidak membujuk apo.

Peter sedari tadi sudah pergi dengan Nodt untuk mencari pawat. Apo? Apo sudah menangis lebih dulu dia merasa sangat bersalah. Anak nya kabur dari rumah dan jejak nya tidak dapat di lacak oleh bodyguard mereka.

"Kalian cari anak saya sampai ketemu. Kalau tidak kalian tau apa hukuman nya. Sekarang pergi" ucap mile dengan tegas. Lalu para bodyguard nya langsung melaksanakan tugas dari bos nya.

Mile menengok melihat apo yang sedang termenung dan mata nya sedikit berkaca-kaca.










































Bersambung...

Maaf akhir-akhir ini saya jarang update, lagi sibuk sekolah sksksksk pengen pensiun sekolah 🛐

Keluarga RusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang