17

569 53 3
                                    

Sorry kalo banyak typo.

#

#

#

Di sini lah pawat. Di pedesaan dekat dengan gunung pawat ke sini menaiki beberapa angkutan umum tidak sekali dua kali banyak yang melirik nya. Mereka bingung apakah ini anak dari mile dan pasangan nya apo? Tapi tidak munggkin anak seorang yang Terpandang menaiki angkutan umum jadi mereka pikir itu mirip dengan anak dari Mileapo namun kenyataannya itu benar-benar anak Mileapo.

Pawat sampai di sini pagi hari banyak orang yang ingin pergi ke sawah untuk menanam padi. Pawat tahu kawasan ini karena dia pernah menolong salah satu orang yang tinggal di sini kebetulan itu adalah kades di desa itu.

Kini pawat sudah di depan rumah kepala desa tersebut "pagi pak ini pawat pak" ucap pawat. Tak lama pintu terbuka menampakkan kepala desa tersebut.

"Nak Pawat? Sini nak masuk" ucap sang kades. Pawat pun masuk tidak lupa dia melepaskan sepatu nya dan menaru nya di rak khusus untuk sepatu.

"Pak kades boleh gak pawat diam di rumah pak kades 1 Minggu aja" ucap pawat membuka suara.

"Boleh banget nak. Nanti bapak kenalin kamu ke warga sini lagian bapak sama ibu juga kesepian. Maklum anak bapak sama ibu udah pada punya keluarga masing-masing" ucap pak kades.

"Bapak sama ibu anggap aja pawat anak kalian. Pawat gak masalah oh iya ibu kemana?" Ucap pawat.

"Kamu memang baik nak. Ibu lagi pergi beli sayur maaf yah ibu belum masak biar bapak buatkan teh hangat mau?" Ucap pak kades.

"Gak usah pak, aku capek boleh aku tau kamarku yang mana?" Ucap pawat.

Sang kepala desa pun mengantarkan pawat ke kamar nya.

.
.
.
.

Kini pawat tengah berada di sawah padi. Banyak sekali anak-anak yang sedang membantu membajak sawah pawat ke situ di temani oleh pak kades. Dia turun ke sawah itu dan membantu anak-anak itu.

Jujur saja pak kades tahu bahwa pawat anak dari pasangan mile dan apo. Bahkan semua warga nya tahu. Pawat senang berada di sini karena dia tidak di paksa untuk belajar dan terus belajar.

Pawat sangat suka bermain dengan anak kecil. Pernah sekali dua kali pawat meminta adik tapi tidak pernah di kabulkan.

.
.
.
.

Satu minggu sudah semua bodyguard mile dan bodyguard orang tua mile juga apo mencari pawat tetapi hasil nya nihil meskipun sudah di lacak.

Dan saat ini pawat sedang berjalan-jalan di sekitaran desa sendiri. Rencana nya dia akan pulang siang nanti dan pasti sampai akan ke kota pun malam hari atau subuh.

"Gak kerasa gue udah satu Minggu di sini. Dady sama papo kabar nya gimana yah? Nanon juga masih sedih gak yah?" Omong nya sendiri.

"Kalo gue pulang keputusan apa yang harus gue ambil. Ck pusing gue" ucap pawat sambil menendang botol di jalanan tidak sengaja mengenai seseorang yaitu petani yang sedang melihat ladang nya.

"ANAK NAKAL NENDANG BOTOL SEMBARANGAN" ucap seorang pria paruh baya itu sambil emosi. Pawat panik dia mau kabur tapi tidak sopan dengan perasaan takut pawat langsung mendekati pria tersebut.

"Aduh maaf kakek, pawat tidak sengaja maafin pawat" ucap pawat merasa bersalah.

"Oh kamu pawat anak nya pasangan mile apo itu?" Ucap sang kakek.

"Eh.. iya kakek" ucap pawat sambil menggaruk kepalanya.

"Kamu anak orang kaya, kok mau ke desa terpencil seperti ini?" Ucap sang kakek.

Keluarga RusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang