"Wah, ii ne!"
Awalnya aku mau beri dia hair extension tapi tidak jadi.
Jakurai-sensei memberiku resep buat mempercepat pemanjangan rambut.
Manjur! Meski tidak sepanjang rambut sensei sih.
"Jadi ikal ya rambutnya"
"Sugesugiru", Doppo pasti curiga. "Ah, ditulis akan panjang dalam waktu 2 minggu. Ternyata ada barang seperti ini"
"Rapikan ya"
Serahkan padaku untuk mendadani!
Aku paling jago begini!
Aku catok rambutnya agar lurus.
Tapi kalau asal rambutnya sudah ikal bakal kembali lagi sih.
Tidak butuh waktu terlalu lama juga.
Rambutnya masih sepanjang aras leher kalau diluruskan.
"Tada! Dou? Kawaii deshou?"
Dia menatap cermin gitu amat. "Yada..."
"Eh? Doushita?"
"Kokeshi!"
Hm, kalau diperhatikan baik-baik sih...
"Pft! Iya juga ya! Hahahaha!"
"Yada! Kokeshi kirai!"
Mirip banget! Aduh, perutku sakit ketawa!
"Doppo!", yah orangnya lari ke Doppo.
"Kenapa? Tidak suka?"
"Kirai! Kokeshi kirai! Kowai!"
"Hifumi, balikin saja rambutnya. Sampai nangis lho"
"Eh!? Maji de!?", sampai nangis begitu sebenci itu kah!? "Ya sudah sini aku benahin"
Geh! Dia menghindar malah!
Dia tidak percaya aku lagi buat menata rambutnya.
"Hah, biar aku saja, kemarikan sisir dan ikat rambut"
"Tanomimasu Doppo-chi"
[Y/n] habis nonton apa sih sampai sebenci itu dengan boneka kokeshi?
Biasanya dia begitu karena nonton atau dengar cerita di radio.
Musim panas sih sekarang, pasti acara manapun menanyangkan horor.
Aku tidak tahu kenapa harus musim panas tayangn horornya.
Biar makin panas gitu?
"Dekita"
Aku letakkan jus peach tanda perdamaian di meja.
"Dou?"
Matanya langsung berinar lihat cermin.
Doppo mengepang bagian kanan kirinya sampai ke belakang baru diikat dan diberi pita.
Manisnya~
Ehem!
"Kirei! Suki!"
Duak!
Bersamaan dengan ucapannya itu dia menyundul dagu Doppo dengan keras!
"Doppo!"
Sampai dia terjungkal ke belakang sofa.
"Doppo! Jangan mati!"
"Itete...", nggak amnesia kan? "Tenaga dari mana itu?"
Aku membantu Doppo berdiri.
Sedang kulihat [y/n] yang kegirangan sambil menatap cermin bulat untuk rias itu.
"Hifumi! Hifumi!"
"Hm?"