Third person POV
Akhir musim semi, dua tahun lalu
Seorang gadis dengan wajah menunduk, berjalan melewati kerumunan siswa yang saat itu tengah berjalan menuju gedung utama.
"Uwah! Siapa tuh? Murid baru?" Bisik seorang siswa.
"Dari seragamnya sih, kelihatan baru. Tapi penampilannya...?" Sahut seorang siswi.
"Ya... penampilannya benar-benar BERANTAKAN..."
Selain baju barunya yang masih rapi, rambut yang dikuncir asal-asalan dan caranya memakai pakaian memang membuatnya terlihat berantakan.
Sang gadis yang sadar dirinya menjadi bahan pembicaraan pun memilih untuk diam. Dia tidak ingin memancing keributan di hari pertamanya di sekolah ini.
Memasuki gedung utama, sampailah dia sebuah pintu kayu besar nan megah. Pintu ruangan milik orang paling penting di sekolah ini.
Ruangan Direktur utama Akademi Kunugigaoka, Asano Gakuho.
Setelah mengetuk pintu dan mendapat persetujuan dari si pemilik, gadis itu pun memasuki ruangan dengan langkah tegap tanpa keraguan. Tak menyadari aura menyeramkan yang dikeluarkan orang yang saat ini memasang senyum lebar diwajahnya.
"Selamat datang di Akademi Kunugigaoka, tempat dimana pendidikan dan kualitas dijunjung tinggi. Aku menantikan prestasimu sebagai murid rekomendasi dari pemerintahan."
"Terimakasih atas kesempatan yang anda berikan. Saya tidak akan mengecewakan anda." Dengan tatapan kosong dan raut wajah kaku tanpa ekspresi gadis itu pun menjawab dengan suara monoton bagaikan sebuah mesin penjawab otomatis.
Senyum simpul pun terbentuk di wajah pria berumur 40-an itu.
"Seperti yang sudah kau ketahui, mulai hari ini kau akan ditempatkan di kelas teratas, yaitu kelas A. Penurunan peringkat, pelanggaran peraturan sekolah, dan tindakan kriminal dapat membuat perjanjian dibatalkan. Kau mengerti bukan?" Senyum diwajahnya tak selaras dengan nada berat yang dikeluarkannya. Meski begitu, sang gadis tetap tak bergeming. Dia tetap memasang wajah datarnya.
"Terimakasih atas informasinya. Saya akan melaksanakannya dengan sebaik mungkin."
"Setelah ini, datanglah ke ruang guru. Carilah guru bernama Yamada-sensei, wali kelas A. Beliau akan mengantarkan mu ke kelas. Kau boleh pergi sekarang."
Setelah menunduk memberikan hormat, dengan langkah yang sama gadis itupun meninggalkan ruangan. Ruangan itupun kembali menjadi senyap.
Direktur Asano pun melirik sebuah map. Nama lengkap, tanggal lahir, situasi keluarga, semuanya tertulis di dokumen yang saat ini berada di atas meja kerjanya. Dokumen tentang si murid baru, [Fullname].
'[Fullname], gadis dengan latar belakang yang rumit. Di umur semuda itu, dia harus menanggung tanggung jawab yang sebenarnya bukan miliknya. Dihadapkan dengan situasi dan lingkungan yang nyaris berbeda, apa yang akan dilakukannya?'
'Apa kau akan melawan balik? Atau atau beradaptasi dengan lingkungan sekitar? Semua keputusan itu ada di tanganmu...'
***
Kelas A yang saat ini kedatangan murid baru menjadi riuh. Bukan karena senang atau bingung bagaimana caranya menyambut murid baru itu, tapi karena saingan untuk memperebutkan peringkat bertambah. Dan lagi beberapa diantara mereka sudah ada yang melihat murid baru itu. Rambutnya yang dikuncir asal-asalan dan wajahnya yang tanpa ekspresi. Lebih tetap disebut mayat berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life | Karma X Reader X Asano
FanfictionBertemu denganmu membuatku sadar ada kehidupan yang bisa kujalani bersamamu... Ansatsu Kyoushitsu Fanfiction Asano X reader X Karma Ansatsu Kyoushitsu All rights reserved to the author Yuusei Matsui