Third person's POV
Seminggu sudah [Name] menjadi bagian dari kelas E. Meski sudah seminggu, nampaknya gadis itu masih belum bisa menyesuaikan diri di kelas barunya. Murid-murid di kelas yang merasa khawatir pada [Name] yang selalu menyendiri pun selalu mengajaknya makan siang atau pulang bersama, tetapi dengan halus selalu ditolaknya.
Karena telah kehabisan akal, Kataoka, selaku wakil ketua kelas pun, berkonsultasi pada Koro-sensei tentang [Name]. Dan hari itu sepulang sekolah, dimulailah sesi konsultasi bersama Koro-sensei yang ditemani oleh Karasuma-sensei dan Bitch-sensei.
"Jadi bagaimana menurut Sensei?" tanya Kataoka dengan nada serius. Kenapa dengan nada serius? Karena sang lawan bicara yaitu Koro-sensei tidak begitu menanggapi cerita Kataoka. Gurita kuning itu sedang asyik memandangi parfait stroberi yang baru dibelinya di Perancis.
"Sensei!!" Kataoka yang tak tahan lagi diduakan(?) oleh sebuah parfait pun mengeraskan suaranya.
Koro-sensei yang tiba-tiba dibentak pun terkejut dan mulai mendengarkan cerita Kataoka dengan serius.
"Ehem, ehem, jadi begitu. Soal itu--""Selain menolak ajakan kalian, apa ada yang aneh dari sikapnya?" Tanya Karasuma-sensei, tanpa menghiraukan Koro-sensei yang saat ini memasang wajah datar.
"Selain itu tidak ada. Saat mengobrol pun, dia terlihat baik-baik saja. Tapi pada saat diajak makan atau pulang saja dia tidak mau." Kataoka yang sudah tidak perduli dengan Koro-sensei pun mulai bercerita ke Karasuma-sensei.
"Bukannya itu normal? Biasanya ada juga tipe orang yang tidak suka keramaian dan suka menyendiri 'kan?" Bitch-sensei yang dari tadi hanya memperhatikan pun mulai ikut berpartisipasi dalam sesi konsultasi Kataoka.
"Iya juga sih. Tapi kami hanya ingin [Surname]-san tidak merasa dikucilkan di kelas barunya ini." Kataoka pun terdiam, mencoba mencari cara lain yang dapat membantu [Name] dapat terbiasa dengan teman-teman barunya, diikuti juga oleh Karasuma-sensei dan Bitch-sensei.
"NYUNYAA!!"
Kataoka, Karasuma-sensei, dan Bitch-sensei yang berpikir pun dikejutkan oleh pekikan yang berasal dari Koro-sensei. Rupanya dia sedang menikmati parfait stroberinya. Tapi ada hal aneh, setelah memakan satu sendok, Koro-sensei memuntahkan parfaitnya. Lidahnya yang menjulur keluar pun terlihat seperti meleleh, reaksi yang sama jika Koro-sensei terkena benda yang berbahan anti-sensei.
Koro-sensei pun segera meregenerasi lidahnya dan memeriksa parfaitnya.
"Yare, yare. Sepertinya ada yang ingin mengerjai sensei."
Rupanya setelah diperiksa, didalam parfait itu terdapat bubuk anti-sensei dalam jumlah banyak."Eh? Bagaimana caranya? Bukannya parfait itu baru sensei beli?" Tanya Kataoka.
Seingat Kataoka, Koro-sensei membeli parfait itu tepat sebelum konsultasi dimulai. Dan di saat itu tidak ada satupun yang masuk ke ruang guru. Kalaupun ada, Para guru pasti menyadarinya.
"Bukankah itu trik yang biasa murid-murid gunakan? Biasanya kau selalu dapat membongkar trik mereka, kenapa kali ini berbeda?" Karasuma-sensei pun ikut bertanya.
"Nurufufufu..." Setelah mengeluarkan tawa khasnya, dengan kecepatan mach 20 Koro-sensei pun bercosplay menjadi detektif.
"Sebenarnya sesaat sebelum konsultasi dimulai, sensei sedang membantu Okuda-san di laboratorium. Dan yang masuk ke ruang guru lebih awal adalah Irina-sensei."Bitch-sensei yang namanya disebut pun mendelik. "Jadi kau mencurigai ku?"
"Irina-sensei adalah salah satu orang yang ingin membunuhku. Tapi kali ini bukan Irina-sensei lah pelakunya." Jelas Koro-sensei, sambil memainkan cerutunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life | Karma X Reader X Asano
FanfictionBertemu denganmu membuatku sadar ada kehidupan yang bisa kujalani bersamamu... Ansatsu Kyoushitsu Fanfiction Asano X reader X Karma Ansatsu Kyoushitsu All rights reserved to the author Yuusei Matsui