Third person's POV
Di tengah perjalananmu menuju kelas E, kau bertemu Nakamura. Rupanya hari ini ada tes matematika yang rutin diadakan oleh Koro-sensei. Dia mengeluh betapa sulitnya soal yang dibuat gurita itu. Tidak hanya sulit, tapi juga banyak pertanyaan yang mengecoh. Kau pun menanggapinya dengan tertawa hambar.
Dan benar saja apa yang dikatakan Nakamura, soal tes matematika pun telah diedarkan. Masing-masing murid mendapatkan soal yang berbeda. Tepat disaat kau akan mengerjakan soal, pintu geser pun terbuka, menampilkan seorang anak laki-laki berambut merah.
"Hora, Karma-kun! Apa kau tau sekarang sudah jam berapa?!" Protes Koro-sensei pada anak itu.
"Gomen, gomen, Koro-sensei. Aku bangun kesiangan hari ini." Anak itu mengatakannya dengan santai sambil tersenyum.
Dia pun berjalan menuju mejanya. Saat dia akan menarik kursinya untuk duduk, mata kalian pun bertemu.
"Are...? Ada anak baru rupanya. Siapa namamu?"
"Aku...[Fullname], desu." Dengan sedikit gugup kau pun memberikan senyum manismu padanya.
"Hee. Yoroshiku, [Surname]-chan, aku Akabane Karma. Senang bisa mengenal gadis imut sepertimu." Seulas senyum terbentuk di wajah tampannya.
"Eh?!" Dengan wajah memerah tanpa sadar kau mengeluarkan suara cukup keras yang dapat didengar seluruh penghuni kelas, bahkan Koro-sensei.
"Hora!! Yang di belakang jangan membuat suara keras. Semua sedang mengerjakan tes tau!!" Koro-sensei pun mulai emosi.
Kau pun menenggelam wajah dalam kertas tesmu. Dapat kau dengar tawa dari sampingmu. "Bukan hanya wajahmu, tapi reaksimu juga imut ya." Pemuda di sebelahmu masih tertawa.
Kau pun hanya bisa mengerjakan tes itu sambil menahan malu.***
Tes pun berakhir. Hasil tes sudah berada di tangan Koro-sensei, siap diumumkan.
Dengan situasi yang dibuat tegang layaknya quiz tebak-tebakan di TV, Koro-sensei pun membuka suara. "Peringkat pertama di tes kali ini adalah...."
.
.
.
.
.
.
"Akabane Karma-kun."Semua murid pun berdecak kagum, mereka seperti sudah menduga sebelumnya. Ada yang memberi selamat ada juga yang mengobrol satu sama lain tentang betapa hebatnya Karma seperti biasa.
Reader's POV
Aku tidak menyangka. Di samping terlihat santai dan tidak peduli, ternyata Akabane-kun itu anak yang pintar. Kesan pertamaku padanya berubah.
Koro-sensei pun telah selesai membagikan hasil tes kami. Jujur aku kecewa. Nilaiku tidak bisa dibilang memuaskan. Dengan nilai begini aku tidak mungkin bisa kembali ke kelas A secepatnya.
Tanpa sadar Akabane-kun sudah berada di sampingku. Saking dekatnya aku bisa mencium aroma tubuhnya. Dengan wajah memerah aku pun membuat jarak antara aku dan Akabane-kun.
"Hee, nilaimu tidak buruk juga." Melihat reaksiku, dia pun menjauhkan wajahnya dariku.Aku pun membenarkan posisi dudukku. "Tidak juga. Nilai begini tak bisa dibilang lumayan. Aku masih harus terus belajar." Dengan mata sedikit berair tanpa sadar aku menguatkan genggamanku pada kertas tes itu.
"Kau kan bukan murid gedung utama lagi, buat apa berusaha sekeras itu." Sambil mengatakan itu, dia melipat kedua tangan di belakang kepalanya. Kedua matanya diarahkannya pada penjuru ruangan.
Mata [e/c] ku membulat. Dengan suara agak keras aku menegurnya.
"Apa maksudmu, Akabane-kun?"
Syukurlah saat itu semua orang sedang sibuk berkonsultasi dengan Koro-sensei tentang nilai mereka.
Matanya kembali menatapku, kali ini disertai senyuman yang biasa dia tunjukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life | Karma X Reader X Asano
FanfictionBertemu denganmu membuatku sadar ada kehidupan yang bisa kujalani bersamamu... Ansatsu Kyoushitsu Fanfiction Asano X reader X Karma Ansatsu Kyoushitsu All rights reserved to the author Yuusei Matsui