Long Time No See

60 5 0
                                    

Reader's POV

Tidak terasa sudah hampir sebulan aku berada di kelas E. Berjalan kaki menaiki gunung menuju kelas E pun aku sudah terbiasa.

Malah ini kegiatan yang cocok untuk menambah stamina. Maklum, rencana pembunuhan membutuhkan banyak stamina. Belum lagi aku masih tergolong baru dalam hal teknik dan strategi juga praktek pembunuhan.
Berbeda dengan yang lain yang sudah lebih dulu mendapat pelatihan dari Karasuma-sensei.

"Hei, [Name]! Ohayo!" Okano yang ternyata datang di waktu yang sama, berlari dan menjajarkan langkahnya denganku.

"Ohayo, Okano. Pagi-pagi sudah lari-lari, semangat sekali."

"Harus dong! 'Kan sebentar lagi akan ada turnamen olahraga antar kelas. Kita tidak boleh kalah dari anak-anak di gedung utama!!" Sahutnya, bersemangat. Padahal jaraknya dari tempatku tadi cukup jauh, dan dia berlari tanpa kehabisan napas atau peluh sedikitpun. Sasuga Okano.

"Ngomong-ngomong, sudah hampir satu bulan kau berada di kelas ini 'kan? Membaur bersama kami pasti merepotkan." Sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal, Okano membuka percakapan.

"Tidak juga. Kalian semua sangat baik dan menyenangkan kok! Justru aku senang bisa mengenal kalian!" Aku mengibaskan kedua tanganku, tak setuju. Bagaimana bisa orang-orang baik seperti mereka disebut merepotkan?

"Syukurlah kalau begitu. Soalnya sebelum dirimu, ada anak lain yang masuk ke kelas E. Dan, ya bisa dibilang dia tidak bisa membaur dengan baik? Dan pada akhirnya dia tidak pernah masuk kelas sejak saat itu."

Tidak bisa membaur? Meski mereka seramah ini? Murid macam apa yang tidak bisa membaur dengan mereka? Semacam berandalan? Atau anak yang pemalu?

"Tapi ya, cepat atau lambat, dia pasti datang lagi. Tujuannya masuk kelas ini kan hanya satu, yaitu membunuh Sensei." Okano pun melipat kedua tangannya di belakang kepalanya.

Tujuannya hanya untuk membunuh Sensei?

Jangan-jangan anak itu pembunuh bayaran?

"Sebenarnya sayang sekali, murid itu tidak bisa mengikuti turnamen olahraga. Padahal ini bisa jadi kesempatan untuknya membiasakan diri di kelas E."

"Meski takutnya dia malah menambah masalah nantinya..." Dengan senyum getir, Okano menambahkan.

Aku pun tertawa hambar.

Benar juga, turnamen olahraga. Sudah masuk musimnya, ya. Di turnamen olahraga ini, murid perempuan akan bermain bola basket dan murid laki-laki bermain bola baseball. Tapi tentu saja ada satu hal khusus yang dipersiapkan di turnamen ini untuk murid-murid kelas E.

***

"Turnamen olahraga antar kelas, momen yang bagus untuk mengasah pikiran dan badan. Benar-benar event yang bagus sekali."

"Tapi kenapa kelas E tidak ada di daftar pertandingan...?" Koro-sensei yang sedari tadi memandangi selebaran turnamen olahraga pun mengeluarkan keluh kesahnya.

Ya, benar saja. Dengan alasan 'jumlah tim tidak sesuai' atau 'jumlah tim menjadi ganjil' kelas E selalu menjadi pengecualian, dan ditempatkan di pertandingan tambahan melawan tim terpilih dari cabang olahraga masing-masing.
Menjadikan kelas E bahan tontonan untuk menunjukkan betapa menyedihkannya diturunkan ke kelas ini.

Tapi meskipun begitu mereka tak sedikitpun menampakkan wajah tak setuju ataupun kecewa. Malah mereka bermaksud untuk melawan balik. Diturunkannya ke kelas ini pun benar-benar membentuk mental mereka menjadi mental baja.

New Life | Karma X Reader X AsanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang