••Es batu yang keras, akan meleleh jika bertemu dengan air yang hangat••****
Vani hanya bisa tersenyum pasrah, entah bagaimana cara kerja otak Papanya hingga memutuskan keputusan yang sangat konyol. Beberapa pikiran kotor sudah terlintas di dalam benaknya. Yang pertama, pasti Papanya sudah tidak peduli lagi dengan nya, sampai mengambil keputusan menjodohkan Vani di saat Vani masih sma, kedua, pastinya ini saran dari wanita ular itu, pasti dia menyarankan untuk menjodohkan aku, agar dia bisa menguasai harta Papa.'Lagian kenapa harus dia sih!' batin Vani memberontak, ia benar-benar tidak habis pikir, bagaimana hari-harinya ke depan jika harus dengan Alterio.
Siapa yang tidak mengenal Alterio Rifadittya? Cowok paling hits di SMA Tuna Sakti. Cowok itu sangat jago di semua mata pelajaran, mots wanted SMA Tuna Sakti, kapten basket, dan saat ini juga ia sedang menjabat sebagian ketua OSIS. Jujur Alterio adalah tipe idaman Vani. Namun karna cowok itu sangat suka menghukum dirinya di sekolah, hal itu membuat Vani membencinya. Hukuman yang di berikan Alterio tidak tanggung-tanggung, di mulai dari membersihkan toilet, berlari mengelilingi lapangan dan berdiri menghormat bendera.
Berulang kali Vani menghembuskan kasar napasnya. Bosan mendengar pembicaraan antara kedua keluarga drama. Vani izin untuk keluar, dan memberi kode pada Alterio untuk mengikutinya.
Vani duduk di sebuah ayunan, di samping rumahnya, di ikuti Alterio yang duduk tepat di sampingnya.
Hanya ada keheningan di antara mereka berdua, tak ada satu orang pun di antara mereka yang membuka suara.
"Gue boleh nanya? tanya Vani hati-hati.
"Hm ...."
"Kenapa lo mau terima Perjodohan ini?"
"Terpaksa."
"Yaudah, batalin aja."
Alterio melirik sekilas wajah Vani. "Nggak bisa."
"Kenapa?"
"Nggak papa."
'Irit banget sama suara, gimana orang-orang milih dia jadi ketos?'
'Pasti tuh anak nyantet.'
"Iya, itu pasti!" gerutu Vani dalam hatinya.
"Gak usah ngumpatin gue!" gumam Alterio seolah-oleh dia tau isi hati Vani.
Vani hanya memutar bola matanya malas, lalu tatapan nya kembali lagi kepada, langit yang begitu indah di hiasi bintang-bintang yang bersinar.
"Gimana sih, rasanya kasih sayang seorang ibu?"
Alterio menatap lekat wajah Vani. "Kenapa?"
Vani menundukan wajahnya. "Gue kangen mama gue, gue mau ikut mama gue."
Alterio mengusap-usap rambut panjang Vani. "Jangan nyerah sama kehidupan, kehidupan memang licik, tapi kita harus lebih licik!"
Vani menyender tepat di samping Alterio. "Kapan, gue bisa ketemu mama gue?" lirih Vani.
"Mungkin nanti, belum saatnya."
****
Vani menatap nalar gerbang sekolah yang kini telah tertutup rapat, tanpa celah sedikitpun.
Vani segera beranjak menuju gerbang balakang sekolah, tanpa ragu, gadis itu segera memanjat. Untuk urusan memanjat, Vani jagonya! Hampir setiap hari ia memanjat gerbang balakang sekolah, akibat selalu terlambat."Aman!" gumam Vani saat menyadari tidak ada siapapun, termasuk anak OSIS sialan itu.
•••
Langkah Vani seketika terhenti, ketika pergelangan tangannya di cengkram kuat oleh seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live With My Ketos
RomanceRapuh, tanguh, seperti baik-baik saja. Kuat, mampu menutupi semua masalah hidupnya. Semua kata itu cocok untuk seorang gadis cantik bernama lengkap Devina Fayira Kanza, sedari kecil ia harus terbiasa sendiri dan sendiri, walaupun ia hidup bersama...