bab 18

5.3K 317 37
                                    

Seorang wannita dengan senyum mengembang menatap kedatangan Taehyung. Pria yang sangat ia sesali meninggalkannya demi mengejar pendidikan dan karirnya sebagai model. Tapi dengan Taehyung yang langsung memenuhi keinginannya untuk berjumpa kembali memunculkan sedikit harapan baginya.

" Taehyung..." peluknya.

Dengan sedikit kasar Taehyung melepaskan pelukan wanita itu. Tidak ada rasa cinta tersirat dimata Taehyung. Seolah pria ini adalah orang yang berbeda.

" Taehyung,, aku pulang. "

" Lalu?"

" Katanya kau akan menunggu ku jika semuanya sudah selesai"

Taehyung tertawa keras membuat pengunjung restoran lain melihat kearah mereka. Lalu Taehyung kembali dengan wajah dinginnya kembali. Entah kenapa pengalaman cinta nya dengan wanita Han jia membuatnya tidak suka dengan wanita ini.

" Kenapa harus tergantung dengan mu"

" Taehyung kau kenapa? Kau tidak seperti ini, kau tidak pernah menatap ku dingin seperti ini. Apa kau sudah mulai mencintai Han jiwon?"

" Gara- gara kau, aku harus menikah dengan kakak mu. Kenapa kau percaya diri sekali aku masih menunggu mu? Han Jia aku bukan Taehyung yang dulu. "

" Kau sudah berjanji akan menunggu ku"

" Menunggu mu berkarir sambil berpacaran dengan pria disana. Setelah kau puas datang kepada ku. Kau pikir aku bodoh hah!!!"

" Tidak..tidak... tidak seperti itu Taehyung. "

" Ingat! Jangan pernah menganggu ku lagi, karena aku sudah menikah dan aku sangat bahagia" ucap Taehyung meninggalkan Jia dengan perasaan hancur.

Taehyung sengaja menemuinya Han Jia  bukan karena masih mencintai wanita itu. Ia ingin menegaskan kepada wanita itu jangan berharap kepada dirinya lagi. Karena hanya dengan Jungkook saja ia sudah merasa sudah sangat bahagia.

" Aku jadi merindukan istri ku" membelokan stir mobilnya ke apartemen mewahnya.

.

.

.

" Kemana istri ku?" tanya Taehyung ke maid nya

" Tuan,, nyonya dari tadi tidak keluar dari kamar"

" Apa! Kenapa tidak menelpon ku"

Taehyung berlari menuju kamarnya, semenjak makan siang kemarin perlakuan Jungkook sedikit berubah kepadanya.

Taehyung perlahan membuka pintu kamarnya , ia melihat Jungkook masih seperti ia tinggal tadi pagi. Taehyung pikir Jungkook sangat kelelahan karena sedang hamil. Tapi suara isakan terdengar dari balik selimut membuat Taehyung sangat cemas.

" Sayang,,," panggil Taehyung menyibak selimutnya.

 Air mata Jungkook sudah membasahi kasur dan sangat sembab. Penampilannya sangat kacau, ini membuat Taehyung sangat cemas. Apa yang membuat istrinya menangis.

" Hei,, kenapa sayang?" tanya Taehyung.

" Biarkan aku sendiri dulu oppa" ucapnya.

" Tidak. Kau harus menjelaskan kepada ku, siapa yang membuat mu seperti ini?"

Jungkook masih sesegukan, entah karena dia sedang hamil. Dia gampang sekali menangis karena masalah yang belum tentu pasti.

" Ayo pelan- pelan. Cerita kepada ku"ucap Taehyung lembut sambil menghapus air mata Jungkook.

" Apa kau akan meninggalkan ku karena Han jia sudah kembali? Kenapa...kenapa hidup ku tidak pernah benar- benar mendapatkan pria yang mencintai ku dengan tulus"

Taehyung menarik nafasnya dalam- dalam, entah tau dari siapa tapi kata- kata Jungkook sungguh menyakitkannya. Dirinya sangat tergila-gila kepada Jungkook, apa Jungkook tidak bisa melihatnya.

" Kata Ha jiwon kau akan kembali kepada Hanjia jika ia sudah kembali ke Korea. Dan kemarin siang dia kan yang menelpon mu" isak Jungkook.

" Han jiwon" geramnya. 

Taehyung membawa Jungkook kepelukannya. Istri tercinta sedang salah paham dan merajuk. Tentu saja disini juga salah nya. 

" Dia memang mantan ku. Tapi tidak adal lagi yang tersisa sayang."

" Tapi,,,"

" Dengar sayang. Hal yang paling kutakutkan didunia ini adalah kehilangan dirimu. Kau tau kan betapa tergila- gilanya aku pada mu"

Taehyung menciumi seluruh wajah Jungkook karna gemas sekali kepada istri tercintanya.

***

Seorang wanita dengan padangan gelap sedang mencambik-cabik sebuah foto dirinya dengan seseorang. 

" Kau harus mati!!!" teriaknya


just late to meet you ( vkook )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang