Thank You.. | She's

169 22 3
                                    

Tak terasa sudah. Ella sudah dirawat di rumah sakit selama 5 hari, kini Ella sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Ella untuk sementara waktu akan tinggal di rumah Raisha.
Gadis dengan dress hijau muda itu menunggu mobil milik keluarga Raisha datang. Tak lupa, ada Raisha disebelah Ella.

Raisha menoleh ke arah Ella. "Kamu udah izin, kan? Sama Kakak kamu? Takutnya gak diizinin. Apalagi sama Mommy kamu," Ella tersenyum seraya mengangguk.

"Udah, Raisha. Aku dibolehin, Kakak aku udah terbiasa sendiri, dia anak mandiri," Ella menatap gadis yang ia sukai baru saja. Sungguh cantik yang dirasakan Ella saat menatap Raisha.

"Nantii.. kamu dirumah aku, jangan kaku, orang dirumah baik-baik. Gak kayak yang kamu kira. Okee?" Ella mengangguk. Gemas.

Ella terkekeh saat melihat Raisha membawa tas miliknya sendiri yabg di isi beberapa baju, terlihat antara tak kuat dan kuat.

Akhirnya, kunjung datang sudah. Mobil sedan Mercy mewah datang sudah untuk menjemput Ella dan Raisha. Keluarlah supir pribadi keluarga Raisha dari mobil. Lalu membuka bagasi mobil itu.

"Ini, Pak!" Seru Raisha, memberikan tas itu ke arah bapak² supir.

"Baik, Nona."

"Kami duluan masuk ya, Pak?" Bapak² itu mengangguk. Raisha menggenggam tangan Ella untuk masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil, Ella hanya diam seraya menoleh ke seluruh arah di mobil milik Raisha itu, yaa, milik Raisha. Hadiah ulang tahun Raisha ke 14 dari Shani. Di dalam mobil itu banyak dekor bertema dinosaurus, Raisha sangat menyukai dinosaurus.

"Kamu suka dino ya, Sha?" Tanya Ella, seraya menatap Raisha.

Raisha mengangguk. "Iyaa, aku sukaa bangeet. Buna aku pernah cerita, duluu pas Bunda aku hamilnya aku. Bunda aku ngidam gituu, ngidam Buna aku pake kustom dinosaurus."

"Pantesan ajaa," Ella menunjukkan senyum manisnya, membuat rasa cinta Raisha terhadap Ella sangat menggebu-gebu. Gadis memakai dress blouse hijau muda dengan gaya rambutnya kepang dua, bak Anna di film Frozen paras Ella.

"Hihii.. aku keliatan kek anak kecil aja yaa."

"Iyaa. Kamu itu masih bocil, lucu, gemoy!" Ejek Ella.

"Ellaaaa!"

"Kan emang benerr, wleeee!" Ella menjulurkan lidahnya. Seketika membuat Raisha ngambek, wajahnya yang ngambek itu sama seperti Bundanya yang sedang ngambek, ya kan anak dan ibu. Turun temurun hihii.

"Lucuuuu kamu tuuhh kalo lagi ngambek tau gaakk?!"



°°°



Sampailah Ella dan Raisha di depan rumah Raisha. Mereka pun keluar dari mobil, dan bapak² itu keluar juga, lalu membuka bagasi mobil. Mengambil tas milik Ella, bapak² itu tak merasakan berat, karena tubuh bapak² itu memiliki otot, anjay otot, jadi tak merasakan berat satupun.

"Ini, Nonaa.." tas itu diberikan ke arah Ella, namun Raisha menahan.

"Ehh.. biar saya saja, Pak, yang bawanya, kasian Ella," bapak² itu memberikan tas milik Ella ke arah Raisha. Raisha membawa tas yang berat itu. Ihiiyyy, so sweet amat Raishaaa.

Bapak supir itu kembali memasuki mobil. Mobil itu pun mulai menjauh, dan mengarah ke garasi rumah.

"Tokk..tokk..tokk," Raisha mengetuk pintu rumahnya. Hanya 3 ketukan, pintu rumah terbuka.

"Iyaa?" Rupanya yang membuka itu Chika, Bundanya Raisha dan Bryan. "Ehh, Sayanya Bunda, udah dateeengg."

"Iyaa.. Bundaa, tapi, Caca kesini gak sendirian," Raisha menoleh ke arah Ella, Chika pun ikut menoleh. "Inii.. sahabatnya Caca. Ella."

She's [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang