Dingin nya malam tak mengusik gadis itu, "memikirkan apa?" Sinwoo duduk di sebelah gadis dengan rambut coklat berkuncir kuda, gadis itu tersenyum menatap Sinwoo.
Ia menghirup udara malam hari yang kebanyakan orang mengatakan hal itu tak sehat gadis itu malah menyukainya, tak peduli berapa orang pun mengatakan hal yang sama dia tak akan pernah mendengarkan siapa pun.
"Kamu selalu menghabiskan waktu disini, mikirin dia lagi?" tanya Sinwoo kembali membuka suara karna tak mendapat jawaban dari gadis itu, "buat apa? dia berandalan yang meninggalkan bigdeal dan memilih uang dan membuang romantisme itu."
Suara gadis itu terdengar pelan, Sinwoo tersenyum kecil, "aku mengenalmu selama belasan tahun, kamu yang lebih dulu bersama kakak-kakak disini sebelum aku tiba, aku sangat mengenal mu, Na Sarang."
Mendengar hal itu gadis bernama Sarang ini tersenyum kecil menatap pria yang sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri.
"Kak aku sangat senang kakak akhirnya kembali lagi kesini, aku hanya penasaran apa dia benar-benar hidup dengan baik disana?" tanya Sarang bersandar pada bahu yang sudah menopang banyak beban itu sejak masa kecil hingga kini.
"Mungkin iya dan juga tidak, kamu tau? uang memang segalanya, tapi keluarga tak bisa dibeli dengan uang, aku yakin dia pasti masih mengingat mu hingga kini, karna hanya kamu yang bisa membuat seorang Seo Seongeun menuruti perkataan mu." Ujar Sinwoo mengusap pundak Sarang lembut.
"Hey, sudah tengah malam sana tidur, besok kan harus bantu kakak buka toko," Sarang dan Sinwoo menatap Yeonhee yang entah sejak kapan di sana.
"Aku ga bisa tidur..." ujar Sarang masih pada posisinya, "jangan cemburu pada adik mu, biarkan dia disini dulu." Ujar Sinwoo pada Yeonhee, "sudah jam 2 pagi, paksakan saja, sana."
Yeonhee tak pedulikan omongan Sinwoo dan menarik lengan Sarang meninggalkan lautan luas yang tak jauh dari jalanan bigdeal.
~ ~ ~
"Hoam~ suasana pagi hari yang terbaik..." Gimyung tak menyadari ada orang yang sudah duduk tak jauh dari tempatnya, "Hey! mata ku bisa ternodai melihat itu."
Mendengar suara seseorang Gimyung kembali menaikkan resleting nya dengan terburu-buru mengurungkan niat nya untuk buang air kecil, "untung saja belum ku buka, kau bisa terpesona nanti~"
Sarang tak menghiraukan Gimyung dan meneguk kopi buatannya yang masih panas, "YA! kau penunggu laut disini? setiap aku ke sini kau selalu ada." Gimyung menghampiri Sarang yang tak tertarik melihat wajah tampannya.
Melihat kopi yang di tangan Sarang, "wah aku juga mau~" tanpa babibu Gimyung merampas kopi itu Sarang dan meneguknya sebelum cewek itu bicara.
"Masih pa.. nas." Ia tertawa kecil melihat tingkah konyol Gimyung, "AH! INI PANAS!"
Gimyung mengembalikan kopi tadi dan mengusap lidah nya yang terasa seperti terbakar, "kenapa tak bilang dari tadi! kau sengaja kan?!" Gimyung menatap Sarang kesal sementara yang di tatap malah tertawa, "kau yang sembarangan ambil~" Sarang kembali meniup kopi itu sebelum ia minum.
Gimyung merogoh saku celananya dan mengambil rokok, belum sempat menyalakannya, Na Sarang sudah merebut rokok itu dari tangannya, "jangan merokok di dekat ku, berapa kali ku bilang?"
Gimyung kembali merebut barang nya, "aku bukan Seo Seongeun yang mau menuruti mu cihh~" ia kembali berniat menyalakan rokok nya namun tatapan Sarang membuatnya merinding.
Gimyung kembali mengurungkan niat nya. "Aku bercanda, kau marah karna rokok atau karna aku sebut nama mantan kekasih mu?" tanya Gimyung jail.
"Rokok, pergi sana kau merusak mood pagi ku!" ketus Sarang berniat meninggalkannya, "aku ada nomor pacar mu, kau mau? aku tau kau masih memikirkan anak itu~ hey dengar aku, dia sudah bahagia disana hidup dengan banyak wanita, tinggal jentikkan jari wanita manapun langsung jatuh padanya~" ujar Gimyung tersenyum jail.
Sarang menatap Gimyung datar, "kami tak ada hubungan apapun, lagi pula hanya wanita bodoh yang mau jatuh pada orang seperti dia."
Gimyung menatap Sarang dengan tatapan mengejek, "kau salah satunya~" setelah mengatakan itu ia langsung kabur sebelum Sarang sempat melempar batu ke arahnya, "astaga,kenapa sifatnya semakin parah saat keluar penjara?" ia kembali meneguk habis kopi yang sudah hangat itu lalu kembali ke toko sebelum Yeonhee mengamuk padanya.
~ ~ ~
3 TAHUN YANG LALULangkah kaki seseorang masuk restoran cina, "Kak dari mana?" Sinwoo menarik kursi dihadapan anak itu. "Merekrut ketua SMP Gangseo, hey tolong buatkan ramyeon untuk oppa."
Perintah Sinwoo dengan santainya, gadis itu menurut saja tanpa perlawanan, "seenak nya menyuruh Sarang masak! kau bisa sendiri kan?" Yeonheee melayangkan pukulan namun berhasil dihindari Sinwoo. "Osoi! adik ku memang penurut, berbeda dengan mu kak, aigo~ panas nya..."
Tak lama ramyeon pesanan nya tiba, "ini, makan lah." Ujar Sarang kembali melahap ramyeon nya yang sudah dingin.
"Hm? oppa tak minta minum..." Ujar Sinwoo menatap Sarang yang duduk di hadapannya, "cuaca hari ini panas, mana mungkin hanya makan tapi tak minum, jika tak mau ku ambil lagi."
Ujar Sarang datar membuat Sinwoo gemas mengacak rambut pendek hitam itu. "Ya! rambutku berantakan!" teriak Sarang kesal yang tak di tanggapi Sinwoo, "kamu memang yang terbaik! selamat makan!"
Yeonhee hanya tersenyum melihat interaksi itu, dan memilih meninggalkan mereka.
"Kenapa oppa merekrut ketua SMP Gangseo? untuk jadi penerus?" tanya Sarang masih fokus dengan makanannya. "Iya, aku sudah 19 tahun harusnya sudah ada penerus yang menggantikan ku menjaga jalan ini, tapi anak itu malah menolaknya dengan tegas, apa yang bisa ku lakukan..." suara Sinwoo terdengar pasrah.
"Aku mau jadi penerus oppa! aku juga bisa memukul orang!" ujar Sarang penuh percaya diri membuat Sinwoo tersenyum, "anak kecil seperti mu tak bisa melakukan itu."
Noan yang baru datang mengusap rambut Sarang membuat gadis itu menatapnya kesal, "jika kak Yeonhee mengizinkan akan ku pilih kamu jadi penerus ku, tapi kan dia sangat tak suka jika kamu jadi penerus ku~" ujar Sinwoo meneguk minuman dingin yang di bawakan Sarang tadi.
Mendengar itu Sarang terlihat pasrah. "Aku sudah besar, jangan panggil aku anak kecil Noan urus saja uban mu itu!" dengus Sarang kesal, membuat Sinwoo tertawa lepas mendengar omongan Sarang.
Noan menatap Sarang, "Hey! aku lebih tua dari mu!" ujar Noan tak terima, "hanya beberapa tahun cihh" tolak Sarang mentah-mentah.
"Bagaimana dengan Seo Seongeun? apa dia mau?" tanya Sinwoo dengan nada cara bicaranya yang berubah serius.
"Dia juga tak mau kak, dia tak terima saat tau aku salah satu bawahan mu. Anak itu terlihat marah saat tau kakak merekrut langsung Kim Gimyung, entah apa yang di lakukan nya dan juga anak itu apa benar dia masih SMP? dia sesuai rumor memang kejam, sekarang bagaimana kak?" tanya Noan tunduk.
"Sulit memaksa jika mereka tak mau, sudah lah lihat nanti saja, kau sudah makan? ayo makan bersama." Tawar Sinwoo.
"Sarang buatkan aku ramyeon~" ujar Noan santai sementara Sarang menatapnya tak suka, "buat sendiri." Ujar Sarang merapikan piring nya sendiri dan bergegas kembali ke toko pakaian.
"Hey jangan lupakan 3 kata ajaib jika mau dia menurut, mana mau dia disuruh begitu, kau ini!" ujar Sinwoo memperingati, "dia memang tak mau mendengar kan ku, dia hanya menurut jika itu kak Sinwoo yang minta." Mendengar itu Sinwoo mengangguk, "Sebenarnya tidak juga..."
31 juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
ActionJust full of my imagination how i live in my fantasy world 🔞 (BUKAN BL) Seo Seongeun x Sarang ( Sarang as yourself ) Edit* Terjadi sedikit perubahan di Eng ver dan versi asli ini. Start writing: (30 Juli 2022 - 10 Agustus 2022) karakter dari LOOKI...