5. JANGAN SENTUH KEKASIH KU (19+)

742 35 1
                                    

"Anak ini kemarin libur seenak hati kau kira ini restoran milik mu?!" tanya ahjuma itu pada gadis rambut pendek yang memilih tutup telinga dengan itu. 

"Kemarin aku sakit, apa bibi tega melihatku pingsan jika tetap datang kemarin?" jurus  biasa yang ia gunakan dalam keadaan seperti ini adalah puppy eyes, karna itu juga ahjuma ini mau menerimanya bekerja. 

"Aigo~ anak ini tau kelemahan ku, ya sudah sana kembali kerja, jika ketahuan restoran ini bisa ditutup, apa yang sebenarnya ku pikirkan?" Sarang memeluk ahjuma itu singkat, "bibi yang terbaik!" ujar Sarang ceria membuat ahjuma tersenyum.

~ ~ ~

"Kakak-kakak sedang apa kenapa tak kerja?" Seongeun melihat dari kejauhan para kakak malah berkumpul, "kalian tak kerja?" tanya Seongeun, "Seongeun udah datang? lihat dia, katanya anak ini dipungut Jitae, manisnya~" ujar Seulgi, sementara Seongeun hanya menatap datar anak itu, "ha- halo..."

~ ~ ~

"Ada apa ini?" tanya Sarang karna Seongeun mengumpulkan Jitae, Gunwoo dan Kyunghoon, "bukan urusan mu." Ujar Seongeun yang terlihat kesal, "dan siapa anak manis ini?" matanya melirik anak cowok yang memeluk anjingnya.

"Itu anak yang dipungut Jitae, beri tahu Seongeun untuk membiarkannya tinggal disini." Ujar para kakak yang mengintip, "sa-saya bisa mencuci baju dan merapikan semua yang disuruh, asal izinkan saya tinggal di Bigdeal.." ujar anak itu membuat Sarang tak tega, "kau kira bigdeal tempat penitipan anak? kau tau penghasilan kita kurang kan? mana bisa tambah anggota lagi!" bentak Seongeun pada Jitae.

"Kalau begitu.. saya pergi saja.." Ujar Yohan, "hey bocah kau menangis?" tanya Seongeun, "lagian a-anda berdua bertengkar karna saya.." ujar Yohan menangis, membuat yang melihatpun tak akan tega. 

"Terima dong! dia bilang bisa melakukan semuanya kan!" Ujar kak Seulgi, "dia juga mengurus ibunya sendirian!" ujar kak Yeonhee, "hey bocah, aku tak tau kesulitan mu, tapi ubah tatapan mu dan curilah sepatu jika aku tak bisa menerima mu di Bigdeal." Ujar Seongeun menyalakan rokok nya.

Sarang merebut rokok itu dan membuang nya sesuka hati, "dasar ajaran sesat! apa kau harus kejam begitu pada anak itu?" tanya Sarang mendapat tatapan datar dari Seongeun.

"Kak dari mana?" tanya Sarang tak lama setelah Sinwoo berpapasan dengan Yohan, "dari rumah mu, mau mengantar ini." 

Sarang menerima kantung berisi es krim itu, "wah gomawo~" tak lama Seongeun menarik lengan Sarang meninggalkan tempat itu.


"Bukannya kau kerja?" tanya Seongeun mengalungkan tangannya di pinggang Sarang yang fokus membuka es krim nya, "bibi meminta ku pulang lebih awal karna... tunggu, kau tau dari mana aku kerja? kau menguntit ku?!"  

Sarang mendorong dada cowok itu menjauh darinya, "kau kira hanya kau saja yang bisa menguntit orang? hm~" Seongeun kembali menarik pinggang cewek itu mendekat, "kau suka es krim? aku juga punya~ mau es krim ku?" Seongeun tak bisa menyembunyikan senyumnya melihat wajah merona Sarang, "YA! KAU..." kecupan singkat di bibir membuat Sarang terdiam, "lihatlah wajah merah mu itu~"

Seongeun kembali mengecup nya, "hentikan, nanti ada yang lihat ppabo!" Sarang kembali mendorong tubuh Seo menjauh namun tubuh cowok itu tak bergerak sedikitpun, "apa itu tak sakit lagi?"

Mendengar itu Sarang mencoba menyembunyikan pipi nya yang sudah pasti memerah seperti tomat. "Hm~ kenapa disembunyikan? ku tanya apa tak sakit lagi?" senyum jail nya tak bisa disembunyikan tangannya turun meremas bokong itu, "kalau kau tanya lagi akan ku pukul!" Sarang meninggalkan Seongeun yang tersenyum puas.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang