CH 10/Pertemuan keluarga

12 2 0
                                    

"whattt?!!!" Teriak ketiga sahabat nya yang berjalan menuju ke kantin.

"Jadi, Lo menerima perjodohan itu dengan cuma - cuma gitu?" Tanya Alya.

"Itu dia yang jadi pertanyaan untuk gue, gue ngak tahu lagi mau menerimanya atau tidak?"

"Terus Lo udah tahu cowok yang mau dijodohkan sama Lo?" Tanya Alya kembali.

"Ketemu aja belum pernah sama sekali," ucapnya.

Bruk!

Seseorang tidak sengaja menabrak Abbey dan mereka jatuh bersamaan.

Ketiga teman Abbey melihat kejadian itu menjadi kaget dan membantu kiara bangun.

"Aduh, maaf gue ngak sengaja" ucap Ryan yang tidak sengaja menabrak Abbey.

Mereka saling memandang satu sama lain, "oh, tidak apa - apa" saut Abbey.

Abbey memandang ryan sekilas, ini pertama kalinya ia melihat Ryan.

"Seperti nya Lo ngak pernah gue lihat, kamu murid baru ya?" Memandang wajah Ryan sekilas.

"Iya, gue murid pindahan"

"Oh ya, nama Lo siapa? Kenalin gue kiara," sembari mengulurkan tangan Kiara.

"Panggil aja gue Ryan," membalas uluran tangan Kiara.

"Oh ya, ini temen gue namanya Alya, ini citra dan ini Indri" ucapnya sembari menunjuk telunjuknya kearah ketiga teman nya.

"Bagaimana kalau sebagai permintaan maaf, gue traktir kalian semua sekali - kali sebagai tanda perkenalan kita... Bagaimana?" Ucap Ryan.

Abbey memandang ketiga temannya sekilas, "baiklah" ucapnya.

☁️☁️☁️

Malam harinya, mobil mewah beserta sopirnya telah sampai di rumah Abbey. Kedua orang tua Abbey telah selesai bersiap - siap.

"Abbey!" Panggil ayah Tama.

"Abbey! Cepetan nak, kenapa lama sek-" ucapan ayah tama terpotong melihat penampilan anak kesayangan nya Abbey begitu sangat cantik hari ini.

"Wah, wah anak ayah cantik sekali," puji ayah tama melihat penampilan kiara begitu sangat cantik hari ini.

Abbey tersipu malu "Siapa dulu anaknya ayah gitu Loh," ucap kiara dengan tersenyum manis kepada ayah Tama.

"Ya udah, ayo kita berangkat sekarang juga... Mama sudah menunggu didalam mobil," ucapnya sembari mengulurkan tangannya kepada Abbey.

Kediaman tuan Zafano

Dikediaman tuan Zafano semua para pengawal - pengawal disana berderet didepan gerbang rumah tuan Zafano mereka menunggu kedatangan mobil untuk menjemput keluarga tuan Zeen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dikediaman tuan Zafano semua para pengawal - pengawal disana berderet didepan gerbang rumah tuan Zafano mereka menunggu kedatangan mobil untuk menjemput keluarga tuan Zeen. Keluarga tuan Zafano sudah berkumpul di ruang keluarga, mereka berbincang - bincang. Makanan sudah tersaji begitu banyaknya di meja makan.

Tidak berapa lama terdengar suara rombongan mobil jemputan tuan Zeen.

"Permisi tuan, rombongan tuan Zeen telah sampai," ucap salah satu pengawal disana.

"Baiklah, kalau begitu kita bersiap - siap untuk menyambut nya..." Ucap tuan Zafano.

"Oh ya, azielio mana? Kok ngak kelihatan dari tadi sih..." Ucap mama Adelia mencari - cari keberadaan nya.

"Tuh anak Gilang terus, udah tau hari ini dia tunangan masih ngilang terus kebiasaan tuh anak," omel tuan Zafano.

"Biar Ryan aja yang cari... Mungkin dia dikamarnya," ucap Ryan.

Ayah tama turun dari mobilnya dengan mama laras dan dilanjutkan dengan Kiara. Penampilan pakaian mereka begitu berwibawa, seperti dari kalangan orang kaya.

Tuan Zafano dan nyonya Ratna sudah berada di luar berdiri di ambang pintu menyambut kedatangan keluarga ayah zeen sedangkan yang lainnya dan nenek Ayse berada didalam menunggu mereka.

"Selamat malam tuan Zafano, nyonya Adelia..." Sapa ayah Tama. Saling menjabat tangan.

"Jangan panggil saya tuan, panggil saja saya Zafano... Sebentar lagi jugaan kita bakalan jadi besan" ucap tuan Zafano ramah.

"Ayo masuk," ucap nyonya Adelia.

"Wah, besar banget rumahnya... Andai saja keluarga ku seperti ini pasti ayah dan ibu tidak kesusahan terus..." Gumam Abbey melihat sekeliling nya.

"Ayo silahkan duduk," ucap nenek Ayse yang berada di ruang tamu dan tersenyum kepada nya.

"Oh ya, ini yang akan menikah dengan Azielio ya? Cantik banget seperti bidadari," puji nenek ayse mengangumi kecantikan Abbey.

Abbey hanya tersenyum dipuji kecantikan nya, "makasih, nek" ucapnya.

Jangan lupa like setelah membaca 🙏❤️

AZIELIO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang