Setelah semua tamu sudah pergi, kini tinggallah keluarga zafano saja.
"Zaf, seperti nya kami pulang juga sekarang..." Ucap ibu merina kakak iparnya.
"Kalian tidak nginep disini satu hari aja," ucap tuan Zafano.
"Lain kali saja, hari ini aku ada pekerjaan yang harus diselesaikan juga" ucap ibu merina.
"Ya, udah kalau gitu kami pulang dulu..." Ucap ibu merina.
Beberapa menit kemudian semua tamu sudah pulang hanya tinggal tuan Zafano, nyonya Ratna dan nenek Ayse.
"Pa, ma, nek... Lio ke kamar dulu mau istirahat," ucap azielio.
"Ya, udah... Kamu istirahat dikamar tidur yang nyenyak," ucap nyonya Adelia.
"Jangan lupa mimpi yang indah," canda nenek Ayse.
"Apa - apaan sih nek," ucap gibran cemberut.
Setelah sampai kamar azielio begitu uring - uringan, ia tidak habis pikir kedua orang tuanya menjodohkan nya dengan Kiara cewek paling ia benci.
"Argggh!" Teriaknya.
Memang sih ia sudah lama tahu sebenarnya Abbey adalah orang yang akan menjadi istrinya nanti tapi ia benar - benar gila dengan semua ini.
Abbey yang berada didalam perjalanan menuju rumahnya benar - benar ingin ngamuk. Tapi ia sadar dirinya masih dalam mobil, kalau sampai ia ngamuk bisa - bisa dimarahin sama ayah nya.
"Abbey," panggil ayah Tama.
"Ada apa yah?" Jawab Abbey cemberut.
"Maafkan ayah karena sudah memaksamu menikah dengan nya, kamu tahu kan... Ayah sedang dalam kekurangan uang jadi ayah terpaksa melakukan nya," ucap ayah Tama berbohong.
Abbey yang mendengarkan ayahnya, ikut sedih sedang kekurangan uang. Ia benar - benar tahu gimana kerasnya kedua orang tuanya bekerja sampai malam.
"Yah, ma, Abbey terima kok perjodohan ini... Ra ngak mau kalian sedih dan menderita... Kalian sudah bekerja keras mencari uang demi membayar biaya sekolah dan untuk makan sehari - hari," ucap nya dengan memeluk kedua orang tuanya.
Pak Hamid yang duduk di depan melihat dari cermin atas mobil hanya tersenyum.
"Maafkan ayah, nak... Ayah berbohong kepada mu selama ini," batin ayah Tama.
Pagi harinya seperti biasa setelah selesai berpakaian rapih, Abbey segera pergi menuju sekolah nya. Ia memilih tidak sarapan dirumah hari ini, ia begitu mood untuk sarapan pagi. Sesampainya di sekolah dia menuju kelas hari ini ia tidak kumpul tempat biasa.
Saat sesampainya dikelas, ia begitu telat guru sudah memulai pembicaraan dikelas nya.
"Permisi," ucapnya.
"Abbey sudah jam berapa ini? Kenapa telat?" Ucap ibu meri guru matematika.
"Maaf Bu," ucap Abbey menunjukkan kepalanya.
"Kalau begitu kamu berdiri dan hormat mengahadap tiang bendera sekarang juga sampai jam pelajaran saya selesai, mengerti!" Ucap ibu meri.
Abbey hanya menunduk tanpa menjawab kata - kata ibu meri.
"Abbey, jawab ibu!" Ucapnya dengan tegas.
"Ya, Bu" ucapnya berlalu keluar masih dengan menundukkan kepalanya, melirik kearah ketiga sahabatnya yang sedang mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh Bu Meri tanpa memedulikan nya.
Jangan lupa like setelah membaca 🙏❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
AZIELIO
Diversos#romantis Maaf cerita ini aku ubah, Karena ada kesalahan Mengapa harus ada perjodohan dunia ini? Bagaimana jika seseorang itu telah memiliki kekasih? Jaman sudah berubah. Tetapi ia terpaksa menerima perjodohan ini, Azielio Baron Alexi anak kedua da...