Bab 18

4.8K 561 17
                                    

Untungnya itu meleset.

Anak panah itu mendarat tepat didepan kakinya, sedikit lagi saja mungkin itu akan mengenai kakinya yang sangat mulus dan cantik itu.

"Jalang ini" ucap Jieun pelan.

Tanpa pikir panjang lagi dia berlari dengan cepat kearah Elizabeth dan memberikan tamparan cantik kearah putri itu dengan tidak keras.

Plak.

"Kau keterlaluan" ucap Jieun dingin.

"Brengsek!" Teriak Elizabeth.

Mereka saling menjambak hingga terjatuh kebawah dan berguling. Membuat semua orang yang ada disana kaget dan takut disana.

"Kau wanita sialan! Beraninya kau bermain-main dengan istri jendral?!" Ucap Jieun kesal.

"Beraninya kau menjambak tuan putri sepertiku!" Teriak Elizabeth.

"Bodo amat! Kau yang memulainya duluan dan inilah yang disebut dengan pembelaan diri, jalang!" Teriak Jieun.

Dengan ilmu bela diri yang diajarkan oleh Aria, dia berhasil membuat Elizabeth mati kutu disana. Dia berhasil mengunci leher Elizabeth.

"Jangan main-main denganku. Aku tidak selemah yang kau kira" ucap Jieun sembari terkekeh.

"Aku akan memberitahu ayahku! Kau akan dihukum!" Teriak Elizabeth.

"Hey, kau sudah besar tapi masih berlindung dibalik nama ayahmu yang seorang kaisar itu. Kau tidak mempunyai keberanian untuk menghadapi lawanmu dengan dirimu sendiri? Inilah alasan kenapa manusia tidak boleh terlalu dimanja" ucap jieun datar.

"Nona! Hentikan!" Ucap Vera.

Jieun menatap Vera.
"Tunggu sebentar, aku harus memberinya pelajaran. Anak ini sungguh menjengkelkan dalam beberapa hari ini, jika dibiarkan nanti melunjak ni bocah" ucap Jieun.

Elizabeth membawa anak panah asli yang tergeletak di tanah dan menggoreskan ujung anak panah itu pada bahu Jieun hingga dia terluka.

"Ack!"

Elizabeth berdiri dan membersihkan pakaiannya yang kotor itu. Wanita gila itu menatapnya sembari tertawa. Dia menatap anak panah yang terdapat darahnya itu.

"Sakit?" Ucap Elizabeth.

Jieun tertawa dan berdiri.
Dia membawa busur panahnya dan satu anak panah asli yang tergeletak di tanah, si Elizabeth itu membawa banyak sekali panah asli disini.

Dia langsung mengarahkan anak panah itu kearah Elizabeth, sama seperti yang wanita itu lakukan padanya tadi.

"H-hey" ucap Elizabeth kaget.

"Jangan kira jika kau seorang putri raja aku tidak akan berani padamu. Jika kau berpikir seperti itu, maka kau salah besar. Aku tidak peduli jika aku akan dihukum oleh kaisar, kau sungguh brengsek" ucap Jieun dingin.

Tapi tiba-tiba, Elizabeth dan Sofia gemetar ketakutan dan menunjuk kearah belakang Jieun.

Wajah mereka sangat pucat.

"H... A..." Ucap Sofia gemetaran.

Huh?

"Harimau!!!!!" Teriak Elizabeth.

Wanita itu langsung ngibrit dengan cepat kedepan sana. Maid serta Sofia juga ikut lari entah kenapa, membuat Jieun dan Vera mengernyitkan kening merkea bingung.

"Harimau? Apakah orang dengan rompi nama harimau?" Ucap Jieun bersemangat.

Ini jackpot!!

Saat mereka berbalik, mereka terdiam. Wajah mereka juga menjadi pucat seperti Elizabeth dan Sofia tadi.

"N-nona..." Ucap Vera pelan.

"Itu harimau asli" ucap Jieun.

.

.

.

Orang-orang menunggu para wanita yang sedang bersenang-senang didalam hutan dengan minum bersama sembari mengobrol.

"Yang mulia, bagaimana kabar anda" ucap Aria.

"Kenapa kau berbicara begitu kaku, Aria. Biasanya kau selalu menggunakan bahasa kasar jika berbicara denganku" ucap Kaisar.

"Terlalu banyak orang. Tak baik jika menggunakan bahasa biasa" ucap Aria.

Kaisar tertawa disana.
"Bagaimana dengan Jieun?" Ucapnya.

"Apanya? Dia cantik dan baik, aku suka" ucap Aria.

"Bagus! Pertahankan! Jangan buat aku kecewa jika kalian bercerai nantinya, aku sudah mengharapkan kalian bersama" ucap Kaisar.

Aria tersenyum kecil mendengar itu.
Kenapa kaisar sangat tertarik dengan dirinya dan Jieun?

Lalu terdengar suara teriakkan Elizabeth dan Sofia di pintu masuk hutan itu. Lantas semua orang menatap mereka dengan panik.

"Ada apa Eliza??" Ucap kaisar.

"Ayah! Ayah! Ada harimau didalam!" Teriak Elizabeth.

Huh?

Semua orang langsung riuh dan menatap satu sama lain. Membuat semua penjaga panik hingga berlarian masuk kedalam hutan untuk mencari harimau itu.

"Apakah kau yakin?" Ucap kaisar.

"Benar ayah! Harimau itu berdiri dibelakang Jieun dan maidnya!" Teriak Elizabeth panik.

Sekarang Aria yang panik.

"Jieun?!" Ucap Aria.

"Mungkin dia sudah dimakan" ucap Elizabeth.

"Jangan bicara seperti itu!" Ucap kaisar marah.

Aria berjalan kearah pedangnya.
"Daniel, ikut aku" ucap Aria.

"Baik" ucap Daniel.

Saat mereka hendak masuk, tiba-tiba terlihat siluet seseorang yang akan keluar dari hutan. Membuat semua orang terdiam dan menatap pintu masuk hutan dalam diam.

"Itu..."

"Jieun!" Teriak Aria.

Rupanya itu Jieun dan Vera.

Orang-orang terlihat sangat terkejut disana. Mereka mundur dengan ketakutan, termasuk Elizabeth dan Sofia.

"Aria! Aku menangkap harimau untukmu!" Teriak Jieun senang.

Ternyata Aria membawa harimau.
Harimau asli, harimau nyata!
Bukan orang dengan rompi nama harimau! Itu harimau asli!

Harimau itu berjalan disampingnya. Dengan patuh dan menempel pada Jieun, seperti jinak sekali pada jieun.

"Sayang, ini" ucap Aria bingung.

"Ada apa? Aku menangkap harimau, sesuatu dengan ucapanmu bukan?" Ucap Jieun.

Aria menghela nafasnya lalu tertawa pelan disana. Dia mendekat kearah Jieun lalu memeluknya, dia juga mengelus kepala harimau itu.

Sangat lembut.

Mengingatkannya pada Luna.

.

.

.

TBC

Beauty And The BeastsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang