NALENDRA 7 : MERASA BAIK

261 28 0
                                    

Memastikan orang yang disayang baik-baik saja adalah tanggungjawabnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memastikan orang yang disayang baik-baik saja adalah tanggungjawabnya.
—• NALENDRA •—



Seperti biasa, Nalendra susah untuk dibujuk untuk kemo lagi. Kali ini ia beralasan karena khawatir tak mau meninggalkan Rendra sendirian padahal masih ada Julian dan yang lainnya. Nalendra juga beralibi bahwa dirinya cemas berlebihan ketika Rendra belum kunjung sadar sampai pagi ini.

"Ayo Dek kemo dulu!" bujuk Naka menghampiri adiknya. Ia sedikit memaksa Nalendra untuk berbalik badan menghadapnya namun Nalendra masih tetap diam dan menepis tangan Naka.

Julian yang sudah geram dan lelah pun langsung saja berang melihatnya. Dirinya semalaman susah untuk tertidur dan sekarang Nalendra malah tidak mau melakukan kemo.

"Akhh! Jangan bikin Kakak makin pusing juga!"

"Turutin, ya ..." kali ini orang yang Nalendra peluk pun bersuara. Ia berucap lembut seraya tangannya terulur untuk mengusap bahu si bungsu.

"Ayo cepet Kakak temenin!" lontar Julian yang mendapatkan gelengan kuat. Nalendra tidak mau jika malah Julian yang menemaninya hari ini, ia terlalu takut dengan kakaknya itu.

"Mau sama Kak Naka!" lirihnya yang didengar jelas oleh Mama.

"Na, temenin gih! Kasian nanti Dokter Jordan nyariin."

Naka mengangguk lalu menarik Nalendra untuk segera beranjak dari ruangan ini.

"Yuk, Dek!"

Sekejap Nalendra dapat melegakan dadanya karena kedua kakinya sudah mulai berjalan dirangkul oleh Naka dan sekarang ia merasa tidak tertekan lagi akibat tatapan Julian yang sudah teralihkan.

***

Jordan mengulas senyumannya saat lirikan mata itu menangkap gerakan mata Nalendra yang tanpa kedip menatap pada infusan yang terpasang.

"Gak baik melamun terus ..." pelan Jordan berucap membuat Nalendra mengalihkan pandangannya. Pemuda yang sedang terbaring itu memberikan senyuman.

"Dok, semalem Kak Rendra kecelakaan ..."

"Dokter dengar kabarnya ..." ucap Jordan sambil mengangguk.

Tangannya kini mencoba meraih kursi untuk ia duduki. Menemani Nalendra sejenak sebelum ia kembali memeriksa pasien lainnya.

"Nalendra sekarang bisa ngerasain gimana perasaan mereka kalo Nalendra sedang Dokter tangani. Baru disadarin gini aja Nalendra udah gak kuat. Apalagi mereka yang berkali-kali menunggu kepastian saat Nalendra drop." tutur Nalendra dengan pandangan mata memburam. Ia mencoba mengusir rasa sesak pada dadanya dengan menghembuskan nafas perlahan lalu pandangan netranya ia alihkan pada langit-langit ruangan ini.

NALENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang