PODCAST KEENAM🎧

6 2 0
                                    

• PODCAST NAYYA

📼

Gadis dengan hijab hitam itu berjalan santai memasuki area kampus bersama sahabat tiang nya, siapa lagi jika bukan April.

Jam masih menunjukkan pukul 06.15 dan kelas mereka baru akan di mulai sekitar jam setengah 8. Mereka sengaja datang lebih awal karena perlu untuk ke perpus terlebih dahulu, mempelajari beberapa materi bersama, mengingat ini adalah matkul pak Budi si dosen killer, ia takut jika nantinya akan ada kuis dadakan.

Sudah hampir satu jam mereka duduk dengan buku-buku juga catatan di atas meja, sesekali saling melempar pertanyaan, juga memberi jawaban tentang apa yang mereka tidak ketahui.

"Oke oke, bisa nih gue jawab kalau begini" bangga Nay sembari merapikan buku-buku miliknya diikuti April yang melakukan hal serupa.

Ia melirik jam dinding, sekarang sudah pukul 06.48 ia harus pergi untuk menemui seseorang.

Drrtt.. drrtt..

Baru saja keduanya melangkah keluar perpustakaan, ponsel Nay sudah bergetar dari teman kelasnya, dengan cepat ia angkat.

"..."

"Wa'alaikumsalam, kenapa Rin?"

"..."

"Lohh kok sekarang? Katanya jam setengah delapan?"

"..."

"Yaudah yaudah, iya ini gue sama April kok, iya ini langsung kesana"

"..."

"Iyaa, makasih assalamualaikum"

Tutt!

"Emang suka dadakan tuh dosen kalau ganti jadwal, untung aja kita datang udah dari tadi" omel gadis berkulit sawo matang itu, ia mendengar percakapan Nay walau samar-samar ia mengerti.

"Udahh ntran aja ngomelnya, yok"

Dengan cepat langkah kedua nya berlari kecil menaiki setiap anak tangga, tanpa sengaja ekor mata Nay melihat seseorang yang ia kenali.

"Duluan Pil, gue mau ke sana dulu sebentar"

📼

"Sudah lama nunggu?"

Yang di ajak bicara malah menoleh ke segala arah dengan wajah bingung, "Lo.. ngomong sama gue bang?"

"Gak, lagi ngomong sama setan."

"HAH??! LO ANAK INDIHOME??"

Belum sampai satu menit rasanya dia berhadapan dengan pria aneh didepannya ini, tetapi rasanya ia akan darah tinggi setinggi langit dan melampauinya. Raga menarik napas dan menghembuskannya perlahan.

Kalo bukan Nay yang minta tolong, udah gue tinggal kali ni bocah, "Mana pin nya Nayya?"

"Hah?" jelas sekali wajah si lawan bicara cengo dengan mulut terbuka lebar.

Ya Allah kuatkan lah hamba, "Lo gak budek kan? Mana pin nya Nay?"

"Gak, gak, maksud gue kok lo tau pin nya ada sama gue? Nay nya mana??"

Gama kembali menoleh kesana-kemari namun kini bukan hanya menoleh tetapi Raga pun sampai di raba dari tas, kantong jaket, baju, celana.

"Apasih, lo kira Nay sekecil upil lo bisa masuk kantong gue! Dia ada kelas dadakan jadi nyuruh gue yang ambilin buat dia, mana sini cepetan gue juga bentar lagi ada kelas"

PODCAST NAYYA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang