The 13th Stairs - Chapter 1

2.7K 209 127
                                    

"Apa kamu percaya?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Yeonjun!!!"

Anak laki-laki berambut hitam itu menoleh. Memasang senyum untuk sahabat terbaiknya, si jangkung tampan idaman semua orang. Choi Soobin.

"Kamu baik-baik saja?"

Yeonjun menatap khawatir pada Soobin yang kelihatan lelah.

"Tentu, hanya kurang tidur kurasa."

"Bagaimana rumah?"

"Biasa saja. Orang tuaku selalu berisik dan mengatakan untuk segera memilih universitas. Padahal kita kan baru kelas dua!"

Yeonjun tertawa. Soobin dan segala tentang kesempurnaannya. Lahir dari keluarga kaya, terpandang, anak tunggal, tampan, cerdas, baik, sopan, dan semua orang menyukainya. Ya, semuanya...

Yeonjun hanya beruntung bisa mengenal dan bersahabat dengannya. Yeonjun lahir dari keluarga biasa saja. Bahkan orang tuanya bercerai, dan ia bukan murid unggulan. Hidupnya datar. Mungkin orang mengenalnya sebagai teman terdekat Soobin. Meski begitu dia berusaha bersikap baik dan tak membuat masalah.

Dan Yeonjun cenderung pendiam dan pasif. Mereka berdua berbeda, sangat berbeda. Soobin bagai siang dan Yeonjun adalah malam. Namun anehnya mereka bersahabat cukup lama. Terhitung sejak bangku sekolah menengah pertama.

Kini mereka melanjutkan pendidikan di sekolah yang sama pula. Dan berbagi satu asrama. Soobin selalu ingin dekat dengannya yang biasa saja. Berusaha selalu sekelas dan sekamar dengan Yeonjun. Tak masalah buatnya, sungguh. Ia tak masalah sama sekali.

"Yeonjun, bagaimana akhir pekanmu?"

"Cukup menyenangkan."

Soobin mengangguk. Tersenyum hingga dimpel nya nampak. Dia mengusak kepala Yeonjun singkat lalu menggandengnya menuju kelas mereka. Dua sahabat yang nampak tak pernah terlibat pertengkaran.

Seantero sekolah selalu mengagung-agungkan persahabatan mereka. Tanpa tau, bahwa tak pernah ada persahabatan yang sempurna.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Makanlah."

"Kamu tak perlu memberiku daging milikmu Soobin."

Yeonjun hendak mengembalikan daging ke piring Soobin namun di tepis si pemberi.

"Kamu harus makan banyak."

"Terserah."

Yeonjun memasukkan daging ke mulutnya. Mengunyahnya pelan sambil menggembungkan pipinya. Membuat temannya itu tertawa kecil.

Saat ini mereka sedang makan siang di kantin. Hanya berdua. Yeonjun tak terlalu mudah akrab dengan banyak orang. Dia akan canggung hingga Soobin si populer lah yang mengalah dan memilih menemaninya makan ketimbang makan dengan temannya yang lain.

Mereka makan dengan tenang hingga suara seorang perempuan membuat perhatian mereka teralih.

"Bisakah kau batalkan pertemuan keluarga nanti? Itu memuakkan!"

The 13th stairs (End ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang