The 13th stairs (End ✔️)

The 13th Stairs - Chapter 3

"Mencarimu"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kamu baik-baik saja?"

Yeonjun pusing. Mencoba mencerna apa yang terjadi. Di depannya tiga wajah yang familiar nampak begitu khawatir.

Yeonjun mengangguk. Memaksa dirinya untuk duduk. Tubuhnya bergetar. Mengerikan sekali kejadian yang menimpanya. Makhluk yang ia anggap manusia nyatanya arwah gentayangan.

"Beruntung Soobin menemukan mu. Jika tidak, kamu akan tidur bersama piala-piala itu."

Beomgyu berucap khawatir sambil membuka bungkus bubur yang Taehyun beli untuk Yeonjun.

"Makan. Kamu nampak pucat."

Taehyun memelototi nya. Membuatnya makin takut.

"Jangan melotot! Seram!"

Beomgyu menampar bahu kiri Taehyun.

"Mau ku suapi?"

Yeonjun mengangguk. Membiarkan Soobin menyuapi bubur untuknya. Mengingat bagaimana mata kosong Huening Kai membuatnya mual. Ngeri sekali melihatnya dari dekat.

"Apa kamu kurang sehat? Kamu jarang sekali sampai pingsan begitu."

Soobin nampak khawatir. Kesayangannya jatuh pingsan itu bukan hal yang baik.

"Aku..hanya kelelahan."

Yeonjun bohong. Mana mungkin dia bercerita soal Kai. Tapi satu hal mengganjal di pikirannya. Kenapa mereka semua tak mengenal Kai?? Padahal anak itu satu angkatan dengan mereka. Yeonjun sendiri mungkin tidak kenal sebab dia orang pendiam yang pasif. Tapi ketiga temannya yang kelewat populer harusnya tau.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yeonjun demam. Ia sakit keesokan harinya. Benar-benar luar biasa sekali efek melihat hantu buatnya. Soobin bahkan membelikan bubur dan obat. Ia merasa merepotkan sahabatnya itu.

"Maaf ya, kamu jadi repot."

"Tidak apa-apa. Aku berangkat ya? Jika butuh sesuatu katakan saja. Telpon aku oke?"

Soobin mengusak rambutnya. Memeluknya lalu mengecup keningnya. Yeonjun tidak marah. Ia terlalu lemah untuk marah.

"Aku pergi."

Yeonjun mengangguk. Soobin menutup pintunya. Ia sendirian...

Jujur saja ia takut jika Kai datang. Apalagi hantu itu tau kamar asramanya. Benar-benar ngeri sekali. Hantu penguntit? Boleh Yeonjun panggil begitu?

Ingatannya tentang nama, penghargaan, bahkan wajah hantu itu bagai tak asing. Tapi kenapa semua orang tidak mengenalnya??? Dia jadi ingat cerita neneknya tentang arwah penasaran. Apa Kai ingin minta bantuan? Tapi kenapa Yeonjun? Kenapa dari ribuan siswa, Kai meminta tolong padanya?

Yeonjun terlalu larut dalam pikirannya. Sampai pintu kamarnya diketuk tiga kali. Ia yang terkejut mendadak takut untuk membuka.