"Let's end this game."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yeonjun diam. Menatap tangga di depannya. Jika dia meminta hal lagi apakah akan dikabulkan? Sekolah masih sepi. Orang-orang akan mulai kembali kemari besok. Dia nekat menjelajah sekolah sendirian. Soobin pergi tadi pagi. Dia bilang pulang ke rumah.
Yeonjun yang melihat kesempatan mencoba mencari jalan keluar. Dia...tidak mau seperti ini.
"Sedang apa?"
Kai melayang di sebelahnya. Tersenyum tapi malah terlihat menakutkan.
"Sedang berpikir harus apa. Bagaimana jika aku meminta lagi pada tangga ini?"
Kai menggeleng.
"Entahlah, aku belum pernah dengar ada yang meminta dua kali."
Yeonjun mengurungkan niatnya. Berbalik lalu berjalan kembali ke asrama. Tiba-tiba dia teringat tentang Kai yang tergantung di kamar asramanya.
"Emm Kai?"
"Iya?"
"Apa kamu tidak ingin pergi ke atas?"
"Kemana? Ke atap?"
"Bukan astaga, maksudku ke dunia berikutnya?"
Kai terdiam. Dia...masih merasa ingin disini.
"Aku..belum mau."
Yeonjun mengangguk.
"Maaf..."
"Tak apa."
"Oh...apa kamu punya kunci cadangan kamar mu?"
"Ada...tapi di dalam loker."
Yeonjun bersemangat mengajak Kai ke lokernya. Mereka berdampingan ke arah loker anak satu.
"Disini lokernya. Jangan terkejut jika menemukan sampah."
Yeonjun jadi bingung. Dia membuka loker itu dengan sandi yang Kai katakan. Dan bau menyengat yang luar biasa tercium dari sana.
"Uuuh...baunya mengerikan."
"Yah kamu tau? Susu basi setahun? Kupikir harusnya dia jadi yoghurt..."
Yeonjun menatap datar hantu bule itu.
"Maaf...kupikir suasananya mulai tegang tadi hehe.."
Yeonjun membersihkannya. Buku-buku Kai nampak berjamur dan menghitam. Dia menemukan sebuah kunci disana. Tertutup sebuah buku lama matematika.
"Ketemu!!!"
Yeonjun tersenyum girang.
"Sebenarnya untuk apa kamu meminta kuncinya?"
"Untuk berjaga."
"Kamu tidak berniat mengirim ku cepat-cepat ke akhirat kan???"
KAMU SEDANG MEMBACA
The 13th stairs (End ✔️)
Fanfic"Kamu tau? mitos mengatakan tangga ke-13 penghubung lantai 2 dan 3 bisa mengabulkan harapan seseorang. Ucapkan keinginan dan harapanmu maka esok akan terjadi." Yeonjun tertawa remeh. Apa ada hal yang lebih tidak masuk akal lagi? "Kamu terlalu banyak...
