Rahasia

869 91 6
                                    











Tempat ini begitu gelap dan dingin. Sepanjang jalannya tak ada ujung yang kutemukan. Beberapa kali aku terjatuh karena tersandung beberapa tengkorak kepala yang berserakan. Lututku sampai tergores dan memar. Tapi aku begitu beruntung memiliki kalung dari Daniel ini. Dengan kalung ini aku tidak menemui banyak bahaya yang berat.

Aku menemukan sebuah ruangan yang dikunci. Pintunya dari besi baja yang dirantai secara tak beraturan. Aku hanya harus mencari ruangan yang terdapat patung tubuh Daniel kan? Dan aku sudah tidak kuat untuk mencarinya.

Tiba-tiba tubuhku terasa lemas. Sari-sari kehidupanku seakan dihisap sesuatu yang tak kasat mata. Aku melihat sekelilingku yang dipenuhi dengan kepala tengkorak. Kepala tengkorak itu tiba-tiba tertawa, menggema sepanjang lorong yang gelap dan dingin. Suaranya meremehkan dan tajam. Lengkingan yang membuat gendang telingaku sakit.

Tak berapa lama pun aku mulai terpejam. Seseorang mendekatiku dari belakang. Tepat ketika dia berbisik di telingaku, aku terbaring pingsan.









DI RUMAH SOOBIN

Seokjin dan suaminya Namjoon keluar dari rumah itu. Seokjin terlihat habis menangis tersedu-sedu karena melihat keadaan Ayahnya yang menyedihkan. Belum lagi keberadaan Soobin adik tercintanya yang hilang entah kemana. Sudah lebih dari seminggu Soobin hilang dan tim pencairan tidak menemukan petunjuk apapun. Seokjin benar-benar terpukul, ia bingung harus melakukan apalagi untuk menemukan adiknya itu.

"Keadaan ayah kritis Namjoon, Soobin juga belum ditemukan. Aku takut terjadi apa-apa pada adikku Namjoon..." tangis Seokjin lagi bersandar pada pelukan suaminya. "Harusnya dulu aku memaksa mereka ikut denganku ke kota! Maka kejadian seperti ini tidak akan terjadi!"

"Jinie, sekarang kita hanya harus berpikir positif, Soobin pasti baik-baik saja, ayah juga pasti akan sembuh. Sabar ya, kau harus kuat."

Seokjin mengangguk. Mereka memutuskan untuk menunggu para tim pencari kembali. Seokjin juga mencoba untuk menelepon beberapa dokter terbaiknya untuk bisa menyembuhkan sang ayah.

"Bagaimana jika ayah dibawa ke kota? Di sana ada banyak dokter terbaik yang bisa merawat ayah." saran Seokjin.

"Boleh juga, mau dibawa sekarang juga bisa. Aku siapkan mobilnya." sahut Namjoon.

"Sekarang saja Namjoon. Setelah ayah dirawat di kota, aku akan kembali kemari untuk tetap mencari Soobin."

Namjoon menyetujui rencana Seokjin. Tak lama juga ia segera menyiapkan mobil untuk membawa ayah mertuanya ke kota.





Sehari sebelum pernikahan

Soobin terbangun dalam ruangan yang lebih asing lagi. Ia melihat sekelilingnya yang remang-remang, banyak sekali patung-patung yang dikenalnya sebagai satan, juga lukisan-lukisan creepy yang memperlihatkan bentuk kekejaman tak manusiawi. Soobin sendiri terbaring di sebuah ranjang merah darah dengan kedua kaki dan tangannya dirantai ke sisi tiang ranjang masing-masing. Lehernya juga ikut dirantai dan ia tak bisa berkutik sedikitpun.

Soobin mengeluhkan nasibnya saat ini. Ia benar-benar terjebak, ia menyesal tak mendengarkan omongan Daniel. Seharusnya ia bertahan saja dengan Daniel, itu lebih mudah baginya untuk membujuk Daniel suatu hari nanti jika semua keinginan Daniel terpenuhi. Kini ia harus berurusan dengan makhluk yang lebih merepotkan dari Daniel. Daniel setidaknya mau melindungi Soobin dari bahaya apapun. Walaupun, Daniel hanya menganggap Soobin sebagai pengantinnya untuk mendapatkan kembali kekuatannya.

Sebuah pintu terbuka. Muncul sosok Doyoon mendekati Soobin. Doyoon tersenyum menyapa Soobin. "Maaf membuatmu seperti ini Soobin, tapi ini harus dilakukan karena kau tidak bisa mengikuti aturan Tuan Michael." katanya.

EGOIST [YEONBIN]🔞➕❌➕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang