Doyoon menjadi pendamping untuk mengantarkan Soobin ke atas altar. Memasuki sebuah ruangan yang besar. Di dalamnya tak ada banyak siapapun kecuali Michael yang telah berdiri menunggu di depan sebuah patung yang sangat besar. Pantung berbentuk manusia bersayap. Patung itu tidak asing bagi Soobin. Ia pernah melihatnya saat mencoba melarikan diri. Sedangkan di kedua sisi ruangan dipenuhi patung-patung lain dengan berbagai emosi dan ekspresi. Kemungkinan itu adalah manusia-manusia yang dikutuk menjadi batu.
Doyoon menjauh saat Soobin lebih dekat dengan Michael. Michael menyeringai lebar, merasa menang. Ketampanan makhluk ini menjadi pudar karena Soobin sudah tahu tentang dia yang sebenarnya.
"Cantik sekali pasanganku ini." kata Michael memuji Soobin. Memandangnya dari atas sampai bawah.
Soobin mundur satu langkah dari pandangan Michael. Ia sendiri tidak mau dipandang seperti itu oleh musuhnya ini. Tetapi Doyoon datang dari belakang Soobin, memegang tubuhnya dari belakang. Soobin tercekat, memandang kaget Doyoon, tetapi Doyoon mengabaikannya, Doyoon hanya berbisik.
"Maafkan aku Soobin," katanya. Masih tak membalas tatapan Soobin. Tatapan Soobin yang penuh kekecewaan dan sedih melihat sahabatnya begitu.
"Tuan..." Doyoon menyerahkan sebuah belati bertahtakan permata ruby pada Michael. Michael menerimanya, menjilat bagian pipih belati itu.
Doyoon juga mencengkeram pergelangan tangan kiri Soobin, menodongkannya pada Michael.
"Doyoon!!" bentak Soobin mencoba menarik kembali tangannya dari cengkeraman Doyoon. Namun sia-sia, Doyoon sudah tidak peduli lagi padanya.
"Dengan darah darimu, upacara pernikahan kita akan dimulai." ujar Michael menyuruh Doyoon membuka telapak tangannya.
"Tidak!!" Soobin memberontak. Tapi tenaga Doyoon lebih besar. Dengan kasar Doyoon mencekik Soobin dan menyerahkan telapak tangan Soobin tadi ke Michael.
Michael tersenyum lebar, ia menggoreskan belati tajam itu sampai darahnya mengalir. Soobin menjerit kesakitan, setelah menampung darah Soobin ke dalam cawan gelas, yang tak lain pasti dicuri juga dari ruangan rahasia Daniel. Doyoon menjatuhkan tubuh Soobin. Soobin mengerang kesakitan, ia memandang telapak tangannya yang menganga.
Michael juga menggores telapak tangannya sampai darahnya keluar untuk ditampung ke cawan gelas yang berbeda. Sambil tersenyum, Michael menyerahkan darahnya pada Soobin, memaksa Soobin meminumnya. Tentu saja, secara mati-matian Soobin tidak mau. Soobin juga berusaha kabur yang hasilnya sia-sia saja. Doyoon juga masih membantu Michael, Doyoon ikut memaksa Soobin untuk buka mulut. Setelah beberapa pukulan dari Doyoon, Soobin terpaksa meminum darah itu.
Angin tiba-tiba berhembus kencang entah darimana. Michael juga tertawa lantang dengan nada yang menyeramkan. Michael menatap Soobin, memelototinya seakan-akan kedua bola mata Michael hendak melompat keluar dari rongga matanya.
Michael lalu berjalan cepat ke arah Soobin, menarik tangan Soobin, mencengkeramnya dengan kuat. Soobin meringis kesakitan, seluruh tekanan udara di sekitarnya tiba-tiba menjadi sangat berat, membuat Soobin sesak nafas.
"Lihat? Sekarang aku bisa menyentuhmu. Bahkan kalung ini juga sudah tidak berguna lagi!" kata Michael menarik kalung di leher Soobin. Kalung yang seharusnya melindungi Soobin, kalung yang seharusnya tidak bisa disentuh siapapun kecuali oleh Daniel.
Setelah kalung itu dibuang begitu saja ke dalam api yang ada di sana, Soobin menatapnya dengan hampa. Entahlah, rasanya sangat hampa dan sedih. Seperti sebagian dari dirinya hilang. Padahal ia yakin, jika ia sendiri tidak menyukai Daniel. Tapi benda itu, hanya benda itu satu-satunya yang ia miliki saat ini, hanya benda itu yang melindunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EGOIST [YEONBIN]🔞➕❌➕
TerrorEntah bagaimana ceritanya, Soobin tiba-tiba dibawa ke sebuah rumah besar sekaligus seram. Di rumah itu Soobin harus hidup menjadi istri dari orang tersebut dan menghadapi banyak masalah. BXB YEONBIN RATE M MATURE, NC, DEWASA 💯🔞🚫 MPREG 💯🚫 DON'T...