🐥 enam 🍑

4.8K 310 13
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Ponsel milik Jaffin kembali berdering untuk kesekian kalinya. Membuat Cakra yang tengah menemani anak itu sedikit geram karena suara nada dering yang mengganggu pendengarannya.

"Kalau emang gak niat buat terima tu panggilan senyapin deh Jaf" Omel Cakra.

Pagi tadi selang transfusi-nya sudah di lepas, hanya tinggal infus saja. Panasnya juga sudah turun walau belum sepenuhnya, namun Jaffin sudah terlihat jauh lebih baik. Bahkan sudah bisa ngambek lagi.

Rian sendiri pagi tadi pamit sebentar ke kantor untuk mengurus sesuatu dan akan kembali sebelum jam makan siang. Galaksi juga setelah memeriksa dan melepas transfusi langsung kembali pulang untuk bersiap ke rumah sakit. Tinggalah Cakra yang menemani Jaffin.

Jaffin sengaja tak mau mengangkat panggilan tersebut sebab yang menelpon adalah Svarga. Anak itu masih dendam akibat panggilan videonya kemarin malam tidak diangkat oleh sang abang.

Bahkan Jaffin berpesan agar sang ayah juga tidak boleh mengangkat panggilan dari abangnya, begitu juga dengan Cakra. Ada-ada saja memang kelakuannya, padahal di hati begitu sangat merindukan sosok sang abang.

Ponsel Jaffin sudah berhenti, alias tidak ada panggilan masuk lagi. Namun bergantian lagi dengan ponsel Cakra yang berdering, membuat Cakra menghela nafas dibuatnya. Rasanya Cakra ingin mengundurkan diri jadi sepupu Svarga dan Jaffin.

"Udah deh gue angkat aja, siapa tau terjadi sesuatu sama Bang Varga kan kasian gak ada yang nolong" Ujar Cakra, sebenarnya ia tak ingin mengucapkan sesuatu yang buruk untuk abang sepupunya itu. Namun satu-satunya cara ya cuman begini.

Bahkan raut wajah Jaffin langsung berubah, anak itu langsung mengangguk membiarkan Cakra mengangkat panggilan itu. Jaffin hanya takut jika apa yang diucapkan Cakra terjadi, walaupun Jaffin lagi marah sama abangnya. Bukan berarti anak itu suka melihat abangnya menderita:)

"Pada kemana sih, dari tadi pada di telponin gak ada yang ngangkat" Svarga langsung mengomel begitu panggilan diangkat.

"Ya maaf bang, salahin noh adek lu yang larang gue buat nerima panggilan" Ucap Cakra yang langsung di plototin sama Jaffin. Cakra terkekeh melihat wajah kesal sepupunya itu.

"Masih marah ternyata anaknya" Ujar Svarga.

"Marah sih tapi anak ya galau mulu di tinggal abangnya" Ucap Cakra dan langsung mendapat lemparan bantal dari Jaffin, untuk saja Cakra sigap mengelak jadi muka gantengnya aman.

Di seberang sana Svarga terkekeh mendengar penuturan sang sepupu. Dirinya yakin jika adiknya itu tak bisa tanpanya, sebenarnya bukan Jaffin saja yang rindu. Svarga juga sama merindukan adiknya itu, karena biasanya pasti ia akan menjaili adiknya hingga anak itu mencak-mencak karena kesal.

SVARGA & JAFFIN [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang