Jam sudah menunjukkan pukul 02.45 siang, Hansa sudah siap-siap. Style yang ia pakai cukup simple, celana jeans kulot warna hitam, crop top yang di balut jaket denim, dan sepatu boots hitamnya.
Ia sengaja menjedai* rambutnya agar tidak kusut saat kena angin.
Sebelum Hansa siap-siap, bunda sempat masuk ke kamarnya dan bertanya akan pergi kemana pada Hansa.
"Aku mau sunmori sama Haikal Bun,"
"Bunda ikut boleh gak?"
Hansa seketika tertawa sambil menatap bundanya.
"Bunda ada-ada aja deh, walaupun bunda gaul tapi harus inget umur juga dong," ucap Hansa dengan nada jahilnya.
"Walau udah kepala tiga tapi kan jiwa ibu tetap muda,"
"Tapi kan ini beda lagi bun. Nanti aja bunda sunmori sama ayah,"
Bunda terdiam dan menimang-nimang ucapan Hansa.
"Yaudah kalo gitu, nanti bunda sama ayah mau pergi. Kamu jangan ikut," ucap Bunda.
Hansa tertawa sambil mengangguk.
"Hahaha, iya iya bunda."
"Kamu hati-hati, jangan pisah sama Haikal nanti kasian dia kalo kamu ilang."
"Hush, nunda kalo ngomong."
"Eh, maaf-maaf sayang..." Ucapnya sambil mengusap lembut rambut Hansa.
"Yaudah kalo gitu Hansa mau siap-siap dulu ya bun,"
Bunda mengangguk dan berjalan keluar.
Ponsel Hansa bergetar, satu pesan masuk dan muncul di tampilan layarnya.
Haikal
|Han udah siap?Me
|Udah.Haikal
|Oke otw
|Lo tunggu di depan ya.Hansa bangkit dari duduknya dan berjalan mencari keberadaan bundanya.
"Bunda?"
"Di dapur,"
Hansa menghampiri sang bunda yang ada di dapur.
"Bunda, Hansa pergi dulu ya." Pamitnya sambil mencium tangan serta kedua pipi bunda.
"Iya, hati-hati di jalannya." Ucap bunda.
Hansa mengangguk dan berjalan keluar rumah diikuti bunda di belakang.
Setelah sampai di depan teras rumah, terlihat Haikal sudah siap dengan Mogenya.
Haikal turun dari motornya dan berjalan menghampiri bunda Hansa.
"Bunda izin ajak Hansa sunmori ya,"
Bunda mengangguk, "Iya, bunda titip Hansa. Kalo nakal tinggalin aja dijalanan," ucapnya.
Hansa melotot dan menyenggol pelan lengan Bunda.
"Bunda ih!!"
"Hahaha bercanda. Bunda titip Hansa ya Nak,"
Haikal tertawa sambil mengangguk. "Siap bunda." Ucapnya.
"Kalo gitu Hansa sama Haikal pergi dulu ya bun, Assalamualaikum." Pamit Hansa dan diikuti oleh Haikal.
"Wa'alaikumussalam, hati-hati." Balas bunda.
Setelah berpamitan Hansa dan Haikal berjalan menghampiri Mogenya, lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
Novela JuvenilBertemu dan mengenalmu adalah suatu kebanggaan bagiku, terima kasih telah memilihku menjadi pemilik hatimu. Aku tahu, aku belum sempurna dan aku belum bisa jadi apa yang kamu inginkan, tapi disini aku akan selalu berusaha menjadi yang terbaik untukm...