bab 3

316 32 2
                                    

Sambil menunggu Alena yang masih mandi, Marsya menyiapkan makanan untuk nya dan juga untuk Alena. Hingga Alena selesai mandi dan berdiri di dekat Marsya.

"Sini duduk, makan dulu" ajak Marsya

"Iya kak" ucap Alena dan dia pun duduk.
Marsya mengambilkan nasi serta lauk pauk untuk Alena dan juga diri nya, kedua nya pun makan dengan tenang dan menimmati makanan nya.

Alena terlihat begitu lahap memakan nya bahkan sampai nambah lagi sanking enak nya.

"Kalo mau nambah lagi gpp Al" ucap Marsya dan Alena pun dengan senang hati menerima nya.

"Iya kak, masakan nya enak. Rasa nya kaya makan masakan Mommy dirumah" ucap  Alena sambil mengambil nasi lagi

"Yasudah tambah aja lagi" ucap Marsya dan terus memperhatikan Alena yang begitu lahap memakan masakan Bunda nya. Marsya tersenyum dalam hati.

Kedua nya pun kini sudah selesai makan, dan Marsya membereskan bekas makan mereka lalu menncuci nya. Bukan nya Alena tak mau membantu. Namun Marsya menolak nya dan menyuruh Alena untuk duduk saja, karna Marsya ngeras itu adalah tugas nya.

Setelah selesai Marsya pun menghampiri Alena yang terlihat tengah menghubungi seseorang, namun seperti nya tak mendapatkan jawaban.

"Nelpon siapa Al?" tanya Marsya.

"Nelpon orang rumah tapi kok gak ada jawaban sama sekali ya, temen aku juga susah banget dihubungi nya" jawab Alena sedikit kesal.

"Mungkin masih sibuk, apalagi kamu hilang kan pasti mereka lagi cari kamu" ucap Masya membuat Alena baru kepikiran jika dirinya terpisah dan tersesat di hutan.

"Bener juga ya, emm kak besok aku harus pulang. Kasian Mommy pasti khuatir banget sama aku"ucap Alena dan kembali mengirim pesan pada Mommy nya.

"Ohh iya, tapi bener kamu sudah sembuh?" tanya Marsya sedikit mengkhuatir kan keadaan Alena.

"Iya kak, aku udah bener bener sehat kok" ucap Alena menyakinkanMarsya.

"Yasudah, besok aku antar kamu ke terminal terdekat di sini" ucap Marsya dan dia pun teringat akan sesuatu.

"All, kamu mau ikut gak ke kebun? Aku harus metik sayuran buat masak nanti" ajak Marsya yang otomatis membuat Alena  bersemangat.

"Ayo kak, kita pergi sekarang aja yuk" ucapAlena antusias.

"Iya sekarang aja yuk" ucap Marsya dan kedua nya pun pergi ke kebun.

Selama perjalanan kedua nya menikmati suasa desa yang sejuk, mereka menyusuri jalanan setapak dan turun ke bawah menuju kebun milik Ayah Marsya, sesampai nya dikebut Alena melihat banyak sekali sayuran yang sudah bisa di panen pun sangat antusias. Ia membantu Marsya memetik sayuran, ada sawi, kembang kol, dan masih banyak lagi.
Kedua nya sibuk memetik sayuran sampai dirasa cukup baru kedua nya kembali ke rumah, ditengah jalan kedua nya bertemu dengan wanita yang tadi menonton Alena bermain bola.

"Hai cegan, dari kebun ya?" sapa nya ramah.

"Iya kak, kakak sendiri mau ke mana?" jawab Alena bertanya.

"Mau ke kebun bantuin Ayah Ibu" jawab nya pada Alena.

"Ohh iya, hati hati kak" ucap Alena sambil tersenyum manis

"Iya makasih ya, aku duluan ya" pamit nya dan langsung melanjutkan perjalanan nya ke kebun.

Entah kenapa ada rasa tak suka yang hinggap di hati Marsya, saat Alena dan teman nya itu berbicara. Apa lagi melihat tatapan genit  teman nya pada Alena membuat nya kesal.

Kedua nya kembali melanjutkan perjalanan nya sampai akhir nya mereka sampai dirumah,Marsya langsung ke dapur untuk mencuci sayuran nya dan Alena duduk di depan menikmati suasana desa.

Alena (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang