Malam hari nya Ririz serta anak anak nya menunggu Nata pulang, namun yang ditunggu belum pulang juga hingga pukul 8 malam. Karna merasa anak anak nya sudah kelaparan Ririz pun menyuruh kedua anak nya makan lebih dulu sedangkan diri nya menunggu Nata kembali."Kalian makan duluan saja, sudah lapar pasti"
Ucap nya pada kedua anak nya, karna tau anak nya sudah menahan lapar sejak tadi.
"Mommy gak makan?"
Tanya Alena, dan membuat Ririz menatap pada nya.
"Enggak sayang, Mommy nunggu Daddy kamu pulang dulu. Kamu sama Abang makan duluan aja ya. Kamu pasti lapar kan."
Jawab Ririz membuat Alena hanya menghela nafas pasrah karna jujur diri nya khuatir sama Mommy nya.
"Tapi Mom, nanti Mommy sakit kalo Mommy gak makan. Lagi pula kita gak tau kapan Daddy pulang kan?"
Ucap Alena lagi karna takut Mommy nya sakit.
"Bener kata Alena Mom, kita makan dulu. Mommy juga dari pagi belum makan. Kita juga gak tau kapan Daddy pulang Mom"
Ujar Rey yang mengkhuatirkan Ririz juga.
"Hurff, yasudah kita makan sekarang"
Ucap Ririz yang akhir nya mengalah dan menemani anak anak nya makan.
"Kami dimana Nata, kenapa jam segini belum kembali juga"- batin Ririz sangat khuatir.
Mereka bertiga pun akhirnya nya makan makanan nya, dan ditengah tengah mereka sedang menikmati makanan nya tiba tiba mendengar langkah kaki dari pintu depan yang otomatis ketiga nya menatap ke arah sumber suara tersebut.
Terlihat Nata yang berjalan masuk dengan santai tanpa sepatah kata pun, dan menghampiri mereka bertiga lalu duduk dan mengambil piring lalu menyendokan nasi dan lauk tanpa peduli pada istri dan anak anak nya yang menatap heran pada diri nya.
Nata makan dengan santai nya, mengabaikan ketiga orang yang masih bengong melihat diri nya makan dengan lahap. Namun ketiga nya salah fokus sama luka yang ada di punggung tangan Nata, luka yang masih sangat merah bahkan masih ada darah nya disana.
Nata yang merasa diperhatikan pun menatap ketiga nya dengan dingin.
"Makan!"
Ucap Nata dengan datar nya membuat ketiga nya langsung memakan makanan mereka masing masing, kali ini wajah Nata benar benar datar dan dingin membuat ketiga nya merasa sedikit ngeri. Ditambah Alena yang selama ini tidak pernah melihat Nata yang sedingin ini terhadap keluarga nya.
Selang beberapa menit, Nata menghabiskan makanan nya terlebih dahulu dan meminum air yang ternyata sudah disiapkan oleh Ririz. Nata pun langsung pergi dari sana dan masuk kedalam kamar nya yang dibawah, bukan kamar dia dengan Ririz tapi kamar diri nya sendri yang dimana kamar itu hanya untuk diri nya saat dia tidak boleh tidur dikamar oleh Ririz.
"Daddy kalian kenapa?"
Tanya Ririz karna tau jika ada Maslah antara anak anak nya dan suami nya.
"Mommy mending tanya Alena deh, karna dia tau alasan kenapa Daddy seperti itu. Rey ke kamar duluan ya Mom. Mau langsung istirahat. Muach. Muach"
Jawab Rey dan mencium pipi Mommy serta adik nya lalu pergi ke kamar nya.
"Hmm"
Hanya deheman yang Ririz beri sebagai jawaban. Ririz menatap Alena, meminta jawaban atas apa yang terjadi pada Daddy nya.
"Bisa jelaskan apa yang terjadi? Daddy mu tidak akan sedingin itu jika hanya masalah biasa"
Tanya Ririz pada Alena yang menundukkan kepala nya tak berani menatap mata Ririz.
"M-maaf Mom"
Ucap Alena terbata karna diri nya benar benar takut mentap Mommy nya.
"Jelaskan Alena!"
Ucap Ririz sedikit menaikan volume suara nya, membuat Alena benar benar takut pada diri nya.
"T-tadi Lena bilang kal-
"Yank"
Belum selesai Alena berbicara Nata sudah berdiri dibelakang mereka dengan wajah datar nya, dan berjalan menghampiri kedua nya.
"Kenapa?"
Tanya Ririz menatap Nata yang veridir di sebelah nya.
"Beresin meja nya"
Ucap Nata datar membuat Ririz mau tak mau harus membereskan meja nya, dibantu oleh Alena. Sesekali Alena melirik Nata dan Nata tau itu tapi diri nya masih memasang wajah dingin dan datar nya.
Setelah selesai membereskan nya, Ririz pun menyuruh Alena istirahat karna sudah larut malam. Alena pun pergi dari sana menyisahkan Nata dana Ririz yang masih diam bingung kenapa suami nya seperti itu.
"Kamu kenapa HM?"
Tanya Ririz, karna Nata bener benar terlihat berbeda malam ini
"Tak apa, aku ngantuk kita ke kamar sekarang"
Jawab Nata dana langsung mengajak Ririz masuk ke kamar. Ririz menuruti nya karna tak ingin menambah masalah lagi.
"Aku yakin, ada yang kamu sembunyikan dari aku. Dan itu berhubungan dengan Alena"- batin Ririz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alena (GxG)
General FictionAlena jatuh cinta pada Marsya wanita yang telah menolong nya saat diri nya mendaki gunung, dan diri nya menjalin hubungan jarak jauh dengan Marsya hingga satu kejadian dimana diri nya benar benar merasa bersalah karna telat datang menemui Marsya yan...