Pagi ini Alena dan juga Marsha sudah berada di pasar sejak tadi, Alena membantu Marsha dan juga Ayah nya membawa sayuran kepada para pendagang yang sudah menjadi langganan mereka yang sering memasok sayuran pada mereka.Alena tiba tiba terdiam melihat seseorang yang sangat iya kenali, seorang pria tampan yang seperti nya 10 tahun lebih tua dari diri nya.
"Bang Rey?"
Alena mengerutkan dahi nya, tidak mungkin jika Abang nya berada di daerah ini apalagi bersama dengan seorang wanita. Jika iya itu Abang nya kenapa tidak mencari dirinya jelas jelas sudah tau jika Alena menghilang.
Tanpa berpikir lagi, Alena menghampiri nya untuk memastikan jika itu Rey Abang nya atau bukan. Pergerakan Alena tidak luput dari perhatian Marsha yang memang terus memperhatikan diri nya dan menyadari gerak gerik Alena.
"Mau kemana Alena? Kenapa dia tiba tiba pergi dan terus memperhatikan laki laki itu? "
Marsha bertanya pada diri nya sendri dan dia pun mengikuti Alena tapi diri nya memberi jarak agar tidak terlalu dekat dengan mereka.
Sedangkan Alena sudah berdiri di samping Laki laki itu, dan diri nya memperhatikan laki laki itu benar saja jika itu ternyata Abang nya. Reydinata atau Rey Abang nya Alena.
Kedua nya sama sama terkejut terlebih lagi Rey yang ketahuan sedang bersama seorang wanita yang sama sekali Alena tidak tau, tapi jika diperhatikan wanita itu mungkin seumuran dengan Daddy nya.
"Loh Lena kok disini?"
Benar dugaan Alena jika itu adlah Rey Abang nya, tapi sedang apa Abang nya disini?
"Abang ngapain disini?"
Bukan nya memberikan jawaban atas pertanyaan dari Abang nya tapi justru Alena malah balik bertanya sambil menatap datar pada Abang nya.
"Oh, Abang lagi nemenin Tante Binar belanja. Dan Abang kesini tadi nya mau nyari kamu. Kebetulan Abang bertemu Tante Binar jadi nya Abang nemenin Tante Binar belanja dulu Len."
Jelas Rey yang ternyata wanita yang bersama nya adalah Binar teman Daddy mereka yang pernah menjalin kasih dengan Daddy nya.
"Tante Binar?"
Beo Alena yang seperti nya pernah mendengar nama itu dari Mommy dan Daddy nya. Alena menatap Binar dari atas sampai bawah dia akui jika wanita dewasa itu terlihat sangat lah cantik dan anggun. Sesaat dia tertegun saat kembali menatap mata Binar. Tatapan dan dengan Binar mampu membuat Alena terpaku, namun bukan Alena jika tak mampu menutupi semua itu.
"Iya, Tante Binar teman Daddy dulu. Dan Abang gak sengaja ketemu didepan pasar tadi yaudah Abang nemenin Tante Binar sekalian sambil nyari kamu dan ternyata benar kamu ada disini."
Jelas Rey dan Alena hanya menatap nya saja sambil menganggukkan kepalanya mengerti.
"Lena, Daddy sama Mommy khuatir banget sama kamu. Kasian Daddy selalu kena marah Mommy karna kamu belum pulang juga. Mommy nangis terus Lena mikirin kamu"
Ucap Rey lagi, dan Alena hanya diam saja namun satu hal yang tak luput dari perhatian Binar, Jika raut wajah Alena berubah saat Rey menyebutkan Daddy mereka.
"Ada apa sama anak ini? Kenapa saat Rey bicara soal Nata raut wajah nya begitu berubah dan seakan tidak suka" - tanya Binar dalam hati
"Sejak kapan Daddy khuatir dan perduli sama aku? Jika memang iya dia perduli sama aku dia tidak akan pernah membiarkan anak nya menunggu semalaman untuk dijemput oleh nya, yang ternyata lebih milih bercumbu dengan wanita itu di hotel"
Marah Alena dan mampu mengundang tatapan warga yang menoleh pada mereka karna ucapan Alena yang sedikit keras.
Binar dan Marsha yang menyadari itu pun langsung menarik Alena dan Rey lalu membawa mereka berdua pergi dari sana. Rey hanya bisa pasrah saat Binar menarik nya begitupun dengan Alena yang ditarik oleh Marsha. Kedua nya hanya menurut dan hanya bisa pasrah mengikuti dia wanita di depan mereka itu.
"Bicara baik baik jangan membuat keributan, Tante yakin Daddy kalian mengajarkan kalian untuk menyelesaikan masalah dengan baik baik"
Ucap Binar lembut, pada kedua nya namun Alena tidak terima dengan apa yang diucapkan oleh Binar barusan.
"Daddy? Mengajarkan kami? Tante tidak salah? Hahahaha, lucu sekali Tante ini yang tidak tau apapun soal wanita brengsek itu. Dia saja tidak tau cara merawat dan membesarkan kami lalu bagaimana bisa dia mengajarkan kami hal baik, jika dia saja sibuk dengan pekerjaan dan wanita selingkuhan nya itu hahaha"
"CUKUP ALENA KAMU SUDAH KETERLALUAN, WANITA YANG KAMU, DADDY TIDAK SEPERTI YANG KAMU PIKIRKAN ALENA"
Bentak Rey tanpa sadar karna diri nya tidak terima jika sang adik bicara kurang ajar seperti itu terhadap Daddy mereka.
"Waw, bahkan Abang membentak aku demi membela wanita brengsek itu, ingat bang WANITA BRENGSEK ITU SUDAH MELUKAI HATI MOMMY DAN MENYAKITINYA, DAN SMAPAI KAPAN PUN AKU TIDAK AKAN PERNAH ANGGAP DIA DADDY AKU LAGI KARNA AKU TIDAK SUDI PUNYA SEORANG DADDY YANG BRENGSEK KAYA DIA"
Marah Alena dan hendak meninggalkan tempat itu namun langkah nya terhenti, tubuh nya membeku saat dia berbalik mendapati Nata yang tengah berdiri dibelakang nya entah sejak kapan. Alena melihat mata Daddy nya yang sendu namun terlihat tajam, bahkan Alena merasa jika wajah Daddy nya itu terlihat sangatlah dingin. Tatapan yang tajam tanpa ekspresi sama sekali, entah perasaan apa yang hinggap di hati Alena diri nya tidak pernah melihat Daddy nya seperti itu. Sungguh baru kali ini dia melihat Daddy nya menatap diri nya seperti itu tapi dia bisa melihat tatapan kekecewaan di mata Nata.
"Rey, cepat pulang dan bawa adik mu pulang. Mommy mu sudah menunggu kalian dirumah"
Ucap Nata datar dan langsung berbalik tanpa melihat ke belakang sekalipun. Mereka berempat hanya terdiam melihat kepergian Nata.
Brruuum. Bruuummm bruuumm
Suara mobil yang digas begitu kencang oleh Nata tanpa memperdulikan keadaan sekitar hati nya bener bener terluka mendengar apa yang Alena ucapkan tadi.
"Sebenci itu rupa nya kamu sama Daddy Alena, bahkan kamu sedikit pun tidak memberi ruang agar Daddy bisa menjelaskan semua nya pada mu nak, maafkan Daddy yang tidak sempurna ini Daddy tau jika kamu malu punya orang tua seperti Daddy. Hhhh"
Ucap Nata lirih dan masih melakukan mobil nya dengan kecepatan yang kencang.
"Sebaik nya kalian pulang dan Alena saya harap kamu tidak mengatakan hal yang seperti tadi pagi, kamu tidak tau gimana Nata berjuang dan bekerja untuk kehidupan kalian. Dan kamu Rey Tante harap kamu jangan mengulangi kesalahan yang sama seperti dulu lagi. Kasih tau adik kamu ini jangan keras kepala dan egois, cari tau dulu kebenaran nya dan tanya dulu apa alasannya nya dia tidak bisa menjemput kamu waktu itu. Mungkin kita baru pertama bertemu Alena, tapi saya tau dan sangat mengenal siapa dan bagaimana Nata dan Mommy kamu dulu. Dia tidak akan pernah menyakiti Mommy kamu karna dia sangat mencintai Mommy mu dan juga kamu dan Rey. Yang saya tau Nata tidak akan melakukan kesalahan lagi dan dia orang yang baik bahkan jika akan menjaga anak anak nya karna kalian adalah harta berharga yang dia punya. Saran saya Alena kamu cari tau apa yang terjadi waktu itu dan apa alasan nya nya. Karna yang nampak nyata belum tentu kenyataan nya dan apa yang nampak benar belum tentu kebenaranny . Pikirkan itu baik baik, Rey Tante belanja dulu sebaik nya kamu cepat pulang dan kejar Daddy mu. Kamu tau jika Daddymu sudah marah seperti itu dia tidak akan mikirin apapun selain menyakiti diri sendri."
Ucap Binar pada Alena dan Rey.
"Iya Tante, makasih ya maaf karna Rey tidak jadi nemenin Tante belanja"
Ucap Rey merasa tidak enak terhadap Binar.
"Tidak apa sebaik nya cepat pulang sekarang, tante belanja dulu"
Pamit Binar meninggalkan Rey, Alena dan juga Marsha yang masih sama sama diam.
"Kita pulang sekarang Lena, tidak ada penolakan dan alasan apapun! "
Tegas Rey dan Alena akhir nya menuruti nya saja, lalu mereka pergi kerumah Marsha dan berpamitan pada keluarga Marsha.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Alena (GxG)
General FictionAlena jatuh cinta pada Marsya wanita yang telah menolong nya saat diri nya mendaki gunung, dan diri nya menjalin hubungan jarak jauh dengan Marsya hingga satu kejadian dimana diri nya benar benar merasa bersalah karna telat datang menemui Marsya yan...