awal mula

19 5 2
                                    

seorang gadis yang tengah tergulung oleh selimut, perlahan membuka matanya.tangan nya terulur, mencoba meraba sebuah jam walker di atas meja nakas, tepat di samping ranjangnya.
ke dua matanya perlahan melihat jam menunjukkan pukul 06.40. yang ia lakukan segera bangun dan menyibakkan selimut dengan cepat.

gadis itu bernama zhafira ratnasari suka dipanggil fira, seorang gadis dengan karakter cuek dan pendiam fira sendiri menyadari bahwa diri tak peduli atau lebih dikenal diam tak heran jika ia tak memiliki banyak teman.

" Fira bangunan na...nanti telat" teriak seorang paru baya di balik pintu kamar gadis tersebut.

" iya ma ini udah bangun" balasnya
tak lama ia menghampiri dan membuka pintu

" cepat kamu mandi sana"ujar sang mamah

" adik mu udah menunggu kamu tuh" katanya.

" iya mah" balasnya sambil jalan menuju dapur.

tak berselang lama ia sudah rapi dengan seragam abunya.
" Fira kamu ga makan dulu" ujar sang mamah

" ga sempat mau...nanti telat" balas Fira sambil menyalimi mamahnya
Fira bertanya " mana dhafin"

" Fin udah berangkat" balas sang mamah

Fira hanya mengangguk mengiyakan karena sibuk memakai sepatu, setelah selesai memakai sepatu Fira pun bersalaman ke mama dan papah sambil berucap

" assalamualaikum"
" waalikumsalam" di balas sang mamah dan papah.

gadis itu berlari di sisi jalan, gadis itu melihat ke kanan dan kiri mencari angkot untuk ia tumpangi. gadis itu melambai kan tangan sedikit ke bawah ia sudah menemukan angkot untuk ia tumpangi.

" pak jalan sma cakrawala" ujar gadis itu kepada supir.
supir itu hanya mengangguk mengiyakan gadis itu.
jalanan benar benar padat di penuhi kendaraan. macet! selalu seperti ini, jika saja gadis itu datang lebih pagi,maka tidak akan terjebak macet.
Gadi itu terus mengumpat dalam hati, matanya bergerak ke sana kemari, sambil melihat jam yang menempel di tangan kirinya.jam menujukan pukul 07.05, 10 menit lagi gerbang bentar lagi akan di tutup. sedangkan perjalanan masih jauh.

" pak saya turun di sini aja" ucap gadis itu tergesa gesa.
" tapi sekolah masih jauh" balas supir itu
" gapapa pa" ujar fira

supir itu hanya mengangguk mengiyakan gadis itu
Fira pun turun dari angkot dan membayar ongkos. dengan terburu-buru, berlari kencang melewati mobil mobil. Fira tidak peduli dengan sekitar, baju nya sedikit basah karna keringat yang mulai menetes dari dahi dan lehernya. ia tidak peduli, Fira hanya pokus berlari segera sampai ke sekolah.

Fira pun berhenti karna lelah berlari, sedang perjalanan masih jauh untuk sampai ke sekolah, ia butuh kendaraan untuk bisa sampai, setidaknya ojek. Tapi kenapa ia berlari membuang buang tenaga aja tapi kalau diam di angkot membuang buang waktu juga jadi ga ada pilihan lain selain mungkin bermari.
Dari kejauhan ia melihat tongkrongan laki laki di sisi jalan, menurut nya itu para ojek yang sedang menuju pelanggannya di sana, Fira pun kembali berlari ke sana.

" wih ada cewe lagi ke arah kita nih"
" mana"
" itu tuh"
" hey bro godain aja tuh cewe"
Fira pun berhenti berlari mengamati mereka
dalam hati fira " ini tukang ojek apa bukan ya?"
cowo itu menghampiri Fira dan berkata
" hey cantik"
saat 4 orang menghadang dirinya. Fira menaikkan alisnya sebelahnya dan memilih melewatinya lagi namun 4 orang itu masih menghadang dirinya, salah satu 4 orang laki laki itu maju dan tersenyum lebatnya.

" permisi gw mau lewat" ujar fira dengan sopan
" ga boleh...kamu ga boleh lewat" balasnya
" neng harus min dulu ama kita kita" ujar salah satu orang laki laki itu.
.......
sebuah motor sports berwarna merah, kini membelah jalan. jam masih menunjukkan pukul enam pria itu sudah keluar rumah
tak tau arah tujuannya ia mau kemana dan pergi kemana, yang ada dipikirannya terus saja jalan dan jalan

zllenzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang