khawatir

4 3 0
                                    

..
sekilas ergan berpikir ada benarnya juga usulan adit itu
" yaudah telepon bang reno" ucap ergan
tak berlama lama adit pun menelpon bang reno.
"hallo" panggil adit bersuara pertama
"ya..kenapa" tanyanya suara diseberang telepon
"ginih bang sibuk ga" tanya adit
"engga ini mau pulang"
"bang bisa bawa mobil kesini" tanya adit
"buat apa?"
" nanti gue kirim lokasinya"
" yaudah iya"
" ok bang..cepetan ya"
tak lama telepon tersebut sudah dimatikan.
adit pun mengirim lokasi buat bang reno kesini.
"udah?" tanya ergan
adit hanya mengangguk mengiyakan ucap ergan.
ergan kembali membungkuk melihat arsa masih pingsan dan darahnya semakin banyak walau sudah ditutupi kain ergan semakin khawatir, ergan mencoba menenangkan diri.
tiba tiba arsa sadar dan merinti kesakitan, ergan pun terkejut sekaligus senang.
arsa melihat samar samar ada ergan disampingnya.
" ini gue ergan...bos tenang aja kita mau bawa bos kerumah sakit ko" ujar ergan
mendengar ergan berbicara kepada arsa temen temannya menyusul dan melihat kondisi arsa yang mungkin udah sadar.
" gue ga kuat lagi" ucap arsa sudah pasrah sama keadaan nya.
" jangan ngomong kaya gitu...kita akan bawa bos ke rumah sakit" ucap ergan menyakinkan arsa supaya tenang.
tak lama arsa pun kembali tak sadarkan diri melihat itu ergan dan temen temannya hanya diam dan sedih.
tak lama juga mobil menghampiri mereka dan tentunya itu bang reno.
.....
" ayo kalian bawa arsa ke mobil" ucap ergan
bang reno hanya melongo melihat arsa pingsan dibawa ergan dan temannya banyak pertanyaan dibenaknya bang reno juga ga bisa tanya itu sekarang dan cuma diam didalam mobilnya.
ergan masuk ke mobil menjaga arsa bang reno pun melajukan mobilnya tentunya menuju rumah sakit, teman temannya pun menyusulnya dari belakang mobil.
....
saat sampai di rumah sakit ergan dan bang reno menopang arsa untuk ditanangi  oleh suster.
tapi suster suster di sini juga tergesa gesa dan memang banyak pasien atau orang sakit sedang mengantri sambil duduk.
ergan dan bang reno hanya bisa melihat kerumunan saja ergan yang jengah tidak Ingin berdiam berdiri seperti ini dan sedangkan ini juga darurat.
"bang kita duduk disitu dulu..gue mau panggil suster dulu" ucap ergan
ergan dan bang reno pun memutuskan untuk duduk dulu, bang reno menjaga arsa.
....
banyak suster lewat cuma mereka tergesa gesa, ergan menyusul dan mencoba bicara sama salah satu suster, sambik berlari dan juga tergesa gesa karena susternya berjalan dengan cepat ergan pun berjalan dengan cepat supaya tersusul dan bermaksud ingin berbicara.
"sus..tolong pasien yang di sana dia luka di bagian perut" ucapan ergan sambil tunjuk tunjuk
suster laki laki itu pun berhenti melangkah dan melirik yang ditunjuk ergan, suster itu hanya diam dan sedikit risih.
"diam disitu dulu...saya juga sibuk"
"tapi ini darurat... lo bisa lihat itu ga" ucap ergan mulai emosi
" tapi saya sibuk...anda mencari ribut disini nanti kami panggil satpam untuk mengusir kamu" ketusnya
"setidaknya lo bisa tangani dulu" ucap ergan tak mau kalah
ergan tak bisa tahan emosi lagi ia menonjok suster itu tanpa ampun dan banyak orang menyaksikan itu, suster yang lain membantu mengatasinya, dan tentunya satpam menghampirinya mencoba memisahkan.
"udah udah jangan ribut" tegas satpam itu
"apa apaan kamu nih" ketus satpam kepada ergan.
" pa teman saya terluka..luka dibagikan perut"ujar ergan menahan emosi
dan teman temannya menghampiri dan kenapa ergan
" yaudah tenang dulu" ucap satpam itu
"gimana mau tenang ini darurat kalau ga tinangi takutnya kenapa kenapa" ujar ergan dengan nada tinggi
teman temannya hanya diam melihat ergan marah marah.
" yaudah iya...kami akan tangani" ucap satpam
"kalian para suster ini juga pasien kalian tugas nya menangi pasien seperti, jangan cuma menangani pasien dengan uang yang sudah dibayar kalian dengan enaknya membiarkan yang lain yang butuh bantuan juga" ujar satpam
semua diam diam mendengar ucapan satpam itu.
ergan terpaku dengan sikap satpam itu karena membelanya, biasanya orang lain atau satpam lain tanpa memberi aba aba satpam tersebut mengusirnya tanpa ampun.
"ada apa ini...lo kenapa er" tanya adit kepada ergan, tak ada jawaban dari yang lain dan ergan juga
suster suster pun mensetujui dan menghampiri yang dimaksud ergan.
" yaudah kami bantu" ucap salah satu suster itu.
suster dan lainya menyusul bang reno bersama arsa.
suster pun membawa arsa mengunakan ranjang beroda.
.......
ergan dan yang lainnya sedang menunggu sambil duduk didalam.
" kenapa arsa jadi gitu" tanya bang reno mencoba bersuara karena dari tadi bang reno ga sempat menanyakan nya
"ga tau bang...kami di panggil arsa buat kesana tanpa memberi tahu kenapa nya" balas adit.
ergan tadinya diam menahan emosi mendengar adit begitu ia jadi kebawa emosi lagi
"brengsek" umpatnya
" gue harus cari tuh orang" desis ergan
suster penjaga kasir melirik kearah ergan dengan tajam karena suara ergan dengan nada tinggi seperti itu, bang reno melihatnya tau maksudnya.
"udah lo bisa diam ga...ini rumah sakit" ketus bang reno.
.......
tak lama ada suster menghampiri bang reno dan yang lain.
" dengan bang reno"
" iya dengan saya sendiri"
" anda dipanggil dokter karena beliau ingin bicara " ucap suster
"oh iya" balas bang reno
.....
reno dan yang lain disusul suster untuk menghampiri dokter, entah kenapa ergan merasa tidak enak hati ergan merasa cemas.
ergan menepis pikiran nya yang buruk tentang apa yang akan terjadi
saat sampai diruangan...
"luka nya parah ini harus dijahit" kata dokter
"jika ada luka tersembunyi yang tidak diperhatikan, akan menyebabkan komplikasi yang serius" ucapannya lagi
" baiklah dok demi keselamatannya laksanakan apa kata dok" ucap bang reno
" baiklah ini antara nyawa, kami akan menanganinya dan berusaha semampu kami jika ada kendala atau terjadi sesuatu jangan salahkan kami" ujar dokter
" kalian berdoa aja demi keselamatan nya semoga ada keajaiban" ujarnya lagi
bang reno menghembuskan nafas beratnya dan mengangguk mengiyakan ucapan dokter tersebut.
tak lama para suster dan dokter membawa arsa ke ruangan operasi, saat sampai didepan pintu dokter menyarankan agar tunggu diluar.
"kalian tunggu di luar" kata dokter.
kami pun mengiyakan
"sus tolong bawa alat alatnya keruangan" kata dokter kepada para suster.
......
semuanya sedang menunggu di luar ruangan icu, sambil menunggu sang dokter keluar setelah memoperasi arsa.
pikiran ergan kemana mana khawatir dan cemas itulah yang di rasakan ergan. begitu pun teman temannya, diam tapi bersuara.
jika sang dokter membawa kabar buruk tentang arsa ergan siap menonjokan wajah sang dokter sampai terpental jauh begitulah pikirannya saat ini.
ergan menahan diri untuk tidak kebawa emosi
oleh pikirannya saat ini, agar tidak kacau oleh pikirannya.
ergan mengambil hp, tapi yang di ambil bukan miliknya tapi milik arsa.
cukup lama ergan memandang hp milik arsa takut nantinya arsa memarahinya, tapi ergan pernah memainkan hp milik arsa tapi tidak di marahi.
tak berlama lama, ergan pun membuka hp arsa untung tidak memasang pin, tak sengaja regan membuka aplikasi whatsapp.
ergan melongo ada kontak bernama seperti itu cewe, sejak kapan arsa mempunyai cewe ergan tak pernah tau jika arsa mempunyai pacar lagi.
arsa pernah di kecewakan oleh ceweknya. waktu itu, karena itu arsa pernah berucap "gue ga akan mengenal cewe lagi" itu lah kalimat terakhir setelah ia dikecewakan oleh perbuatan ceweknya.
regan tak menyangka jika kalimat itu cuma main main, karena sekarang ia punya pacar lagi sekarang ini.
......
kringg..kringgg..
suara bel di seluruh penjuru kelas berbunyi pembelajaran hari ini di tunda dulu dengan kata lain waktu istirahat di mulai.
fira tidak ingin ke kantin apa lagi makan siang ia malas untuk makam siang, fira lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan atau pun dikelas sambil membaca buku atau pun membaca novel.
tapi saat ini ia tidak membaca buku ia hanya ingin memainkan hp.
fira jadi bosen tida ada notifikasi yang menurutnya menarik, fira jadi ke inget iseng iseng ia ngabarin ka arsa, fira pun membuka aplikasi whatsapp.

whatsapp
ka
ergan jadi penasaran cewe yang dikenal arsa, ergan pun menyalakan data.
tiba tiba ada notifikasi chat dari cewe tersebut tapi ini membuat ergan melongo, jika bukan pacar apa mungkin kenalan karena cewe tersebut memanggil arsa dengan sebutan 'ka'
ergan pun membalasnya.
whatsapp
siapa
siapa apanya
gue ergan
kemana ka arsa
di rumah sakit
ko bisa kenapa
kecelakaan
ergan tau jika perbuatan ini tidak di anjurkan, apa lagi ngepokin orang seperti ini.
ok bagi ergan ia siap menganggung jika arsa ingin marah atau bahkan menghukumnya.
.....
fira bingung.ko bisa, baru saja fira di chat oleh ka arsa tadi pagi dan sekarang ka arsa ada di rumah sakit. padahal arsa bisa berantem saat menolong nya.
ada orang yang sedang memperhatikan fira yang sedang melamun menatap lurus ke depan.
"eh...kenapa"
sontak fira pun sedikit kaget dan melirik kearah samping.
fira" eh...hmmm gpp ko"
ternyata teman sebelah bella, bella pun beroh saja.
tak lama bel pun berbunyi.....
dan saat pelajaran di mulai fira tidak fokus karena masih memikirkan chetan tadi fira jadi bingung, untuk memastikan fira ingin menemuinya ke rumah sakit pas udah pelajaran ini usai.
" ok gue mau pastiin pas ini selesai" katanya dalam batin
.......
saat ergan dan temen teman sedang menunggu di luar sudah 1 jam lebih mereka menunggu dan akhir nya sang dokter pun keluar, ergan berhadap tidak terjadi apa apa sama arsa.
"alhamdulillah sang pasien berhasil di operasi kan dengan lancar"
regan dan teman temen nya menghembuskan napas lega mendengar nya.
bang reno berkata" terima kasih atas kerja keras bapa" sambil berjabat tangan
"iya...kalau gitu saya pergi dulu"
" tapi sebelum itu"
"sang pasien akan di bawa ruangan UGD karena sang pasien masih keadaan ta sadarkan diri. jika kalau ingin melihat nya boleh boleh aja"
"ok sekali lagi makasih" ujar bang reno
ergan  bernapas lega karena arsa baik baik aja saat di operasi dengan lancar.
ergan terlalu berpikir engga engga dengan keadaan arsa saat ini.

zllenzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang